8 Langkah Atasi Luka Bakar

Reporter

Antara

Jumat, 12 Juli 2024 15:08 WIB

Ilustrasi luka bakar. Champlainvalleylaw.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa penyebab luka bakar, seperti paparan panas, bahan kimia, tersengat listrik, atau radiasi. Penanganan yang tepat dan cepat sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi dan mempercepat proses penyembuhan.

Penting untuk selalu memperhatikan keselamatan dan kesehatan saat memberikan pertolongan pertama untuk kasus luka bakar. Berikut beberapa cara mengatasi luka bakar yang bisa dilakukan dan efektif berdasarkan panduan medis terpercaya.

Menghentikan sumber panas
Langkah penting pertama adalah menghentikan sumber panas atau faktor penyebab luka bakar itu sendiri. Jika luka bakar disebabkan api atau panas, segera jauhkan korban dari sumber panas dengan aman. Untuk luka bakar listrik, pastikan memutus aliran listrik sebelum mendekati korban untuk menghindari bahaya lebih lanjut.

Dinginkan area yang terbakar
Setelah menghentikan sumber panas, segera dinginkan area yang terkena luka bakar dengan air mengalir. Siram area tersebut dengan air dingin selama 10-20 menit. Proses pendinginan ini membantu mencegah kerusakan lebih lanjut pada jaringan, serta mengurangi rasa sakit, peradangan, dan pembengkakan.

Hindari bahan tertentu
Penting untuk diingat dalam proses pendinginan luka bakar, hindari menggunakan bahan-bahan seperti es, mentega, minyak, atau yang tidak steril. Bahan-bahan ini bisa memperburuk kondisi luka dan meningkatkan risiko infeksi.

Advertising
Advertising

Minum obat pereda nyeri
Untuk mengurangi rasa sakit, minum obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen sesuai dosis yang dianjurkan untuk membantu membuat korban lebih nyaman selama proses penyembuhan.

Tutup luka dengan perban
Setelah didinginkan, tutup luka bakar dengan perban yang bersih dan steril. Perban membantu melindungi luka dari kontaminasi dan mencegah infeksi. Pastikan perban tidak terlalu ketat untuk menghindari gangguan sirkulasi darah.

Perhatikan tanda komplikasi
Pantau kondisi luka secara teratur untuk memastikan tidak ada tanda-tanda komplikasi seperti demam tinggi, bengkak parah, atau keluarnya nanah dari luka. Jika terdapat gejala seperti ini segera konsultasikan dengan tenaga medis terdekat.

Konsultasi dengan tenaga medis
Meskipun luka bakar terlihat kecil atau tidak parah, sebaiknya tetap konsultasikan dengan tenaga medis atau dokter. Mereka dapat mengevaluasi lebih lanjut dan menyarankan perawatan yang sesuai, terutama untuk kasus luka bakar yang lebih dalam atau terjadi pada area sensitif seperti wajah, tangan, atau kaki.

Perawatan lanjutan dan rehabilitasi
Luka bakar yang lebih serius atau lebar perlu perawatan lanjutan seperti penggunaan salep antibiotik untuk mencegah infeksi, terapi fisik untuk memulihkan mobilitas dan fungsi kulit, serta konsultasi dengan spesialis seperti dokter bedah plastik atau dokter kulit. Mengatasi luka bakar dengan tepat dan cepat adalah kunci untuk meminimalisir kerusakan pada jaringan dan mempercepat proses penyembuhan.

Pilihan Editor: 3 Macam Cedera Akibat Kembang Api atau Petasan

Berita terkait

Kena Teko Panas saat Pesawat Turbulensi, Penumpang Gugat Maskapai Penerbangan

6 hari lalu

Kena Teko Panas saat Pesawat Turbulensi, Penumpang Gugat Maskapai Penerbangan

Korean Air berhenti menyajikan mi instan kepada penumpang kelas ekonomi karena khawatir ada penumpang yang tersiram air panas jika turbulensi.

Baca Selengkapnya

Korban Penyiraman Air Keras di Cengkareng Alami Luka Bakar 90 Persen

10 hari lalu

Korban Penyiraman Air Keras di Cengkareng Alami Luka Bakar 90 Persen

Korban disiram air keras saat membonceng istrinya. Pelaku merupakan rekan kerja

Baca Selengkapnya

Atlet Olimpiade Uganda Rebecca Cheptegei Tewas Usai Dibakar Pacarnya

11 hari lalu

Atlet Olimpiade Uganda Rebecca Cheptegei Tewas Usai Dibakar Pacarnya

Pelari olimpiade Uganda Rebecca Cheptegei meninggal pada usia 33 tahun karena kegagalan beberapa organ setelah menderita luka bakar 80 persen

Baca Selengkapnya

Sepsis Salah Satu Penyakit Pembunuh Tertinggi di AS, Jangan Terlambat Kenali Gejala

12 hari lalu

Sepsis Salah Satu Penyakit Pembunuh Tertinggi di AS, Jangan Terlambat Kenali Gejala

Setiap tahun diperkirakan 350 ribu warga AS meninggal dunia karena sepsis, di bawah penyakit jantung (700.000) dan kanker (600.000).

Baca Selengkapnya

Gajah Inova dan Manohara Koleksi Solo Safari Mati Akibat Infeksi

14 hari lalu

Gajah Inova dan Manohara Koleksi Solo Safari Mati Akibat Infeksi

Dua gajah koleksi Solo Safari mati akibat infeksi hati dan elephant endotheliotropic herpesviruses.

Baca Selengkapnya

Benarkah Merendam Kaki Bisa Redakan Migrain? Pakar Beri Jawaban

15 hari lalu

Benarkah Merendam Kaki Bisa Redakan Migrain? Pakar Beri Jawaban

Hanya merendam kaki saja tidak cukup untuk mengurangi frekuensi dan intensitas sakit kepala pada penderita migrain. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Palmerah Hanguskan 5 Rumah, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta

31 hari lalu

Kebakaran di Palmerah Hanguskan 5 Rumah, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta

Sebanyak 18 unit mobil pemadam kebakaran dan 95 personel Damkar dikerahkan untuk mengatasi api yang menghanguskan area seluas 300 meter persegi itu.

Baca Selengkapnya

Penyebab Terbanyak Gagal Ginjal Menurut Dokter

35 hari lalu

Penyebab Terbanyak Gagal Ginjal Menurut Dokter

Dokter menjelaskan beberapa penyebab gagal ginjal pada anak, dari diare sampai infeksi berulang.

Baca Selengkapnya

Penyebab Infeksi pada Luka, Pengobatan dan Pencegahan.

37 hari lalu

Penyebab Infeksi pada Luka, Pengobatan dan Pencegahan.

Apapun penyebabnya, penting untuk mengetahui apakah luka itu mengarah ke infeksi dan bagaimana mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Bahaya Penggunaan Bunga Telang untuk Obat Mata

47 hari lalu

Bahaya Penggunaan Bunga Telang untuk Obat Mata

Dokter mengingatkan penggunaan bunga telang untuk mengobati masalah mata seperti mata kering justru berisiko menimbulkan infeksi.

Baca Selengkapnya