TEMPO.CO, Jakarta - Ikan mengandung omega-3 dengan sejumlah manfaat bagi tubuh, salah satunya mendukung fungsi otak. Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Ali Khomsan mengatakan kandungan omega-3 pada susu ikan lebih tinggi dari sumber protein susu lain, termasuk susu sapi, dan berguna bagi perkembangan fungsi otak anak.
"Susu ikan terbuat dari ikan yang diambil konsentrat proteinnya, kemudian protein itu dicampur dengan zat-zat lain sehingga menghasilkan produk semacam susu. Susu ikan ini mengandung omega-3 yang lebih tinggi untuk kecerdasan dibanding susu biasa," kata Ali, Rabu, 11 September 2024.
Selain itu, ikan juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak sehingga konsumsi ikan bagi anak-anak sangat dianjurkan untuk merangsang perkembangan otak dan meningkatkan kecerdasan.
"Gizi andalan susu sapi adalah kalsium karena kalau bicara protein dalam susu sapi itu memang tidak terlalu tinggi. Kalau nantinya kita mengganti susu sapi dengan susu ikan, apakah susu ikan bisa memenuhi kalsium seperti susu sapi?" jelasnya.
Menurut Ali, produk susu ikan memang memiliki kandungan omega-3 lebih tinggi dibanding susu sapi. Namun, susu ikan juga harus diimbangi dengan kandungan gizi penting lain, termasuk kalsium, untuk memastikan produk tersebut memiliki keunggulan lebih banyak dibanding susu sapi. Dengan begitu, susu ikan yang digadang-gadang akan menjadi salah satu menu makan siang gratis di pemerintahan berikutnya tepat untuk disajikan kepada masyarakat, khususnya anak sekolah.
"Kalau susu ikan harus dipikirkan juga sejauh mana produk ini secara ekonomis setara dengan susu sapi perah," ujarnya.
Perhatikan pengolahan
Selain mempertimbangkan kandungan gizi pentingnya, pengolahan susu ikan juga harus dilakukan secara matang agar cita rasanya sesuai dengan selera masyarakat. Dia juga menyarankan ketersediaan sumber daya ikan untuk pembuatan susu ikan harus tercukupi agar sesuai target penerima bantuan makan siang gratis tersebut.
"Kalau ini menjadi bagian dari suplementasi untuk melengkapi kekurangan susu, silakan saja dicoba, tetapi mungkin tidak menggantikan susu sapi," ujarnya.
Ali juga mengatakan uji laboratorium susu ikan belum menemukan adanya efek samping tertentu setelah dikonsumsi. Berbeda dengan susu sapi yang kurang cocok dikonsumsi penderita intoleransi laktosa, susu ikan cenderung aman dikonsumsi semua orang.
"Selama ini, kita mencermati produk ikan adalah produk yang aman dan tidak mendatangkan intoleransi seperti halnya susu sapi perah. Kalau ikan relatif lebih aman dibandingkan dengan aspek pembanding alergi akibat laktosa susu," paprnya.
Meskipun dinilai lebih aman dan sudah lolos uji laboratorium, Ali menekankan pihak produsen susu ikan juga melakukan uji sampel secara langsung dengan kelompok kecil masyarakat untuk memastikan keamanannya. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi risiko serta efek samping yang mungkin dapat terjadi di kemudian hari.
"Ketika susu ikan diperkenalkan kepada masyarakat harus ada kajian yang lebih detail terkait aspek gizi dan penerimaan masyarakat," saran Ali.
Pilihan Editor: Pakar Diet Sebut Plus Minus Susu Ikan