TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kulit dan kelamin Atika Damayanti, mengatakan penderita cacar monyet atau Mpox tetap perlu mandi dan menggunakan sabun yang dapat memberi kelembapan pada kulit.
"Secara umum justru harus menggunakan sabun yang memberikan perlindungan kelembapan. Jangan yang mengikis kulit karena virus ini menular melalui kontak kulit," jelasnya dalam diskusi daring yang disiarkan Puskesmas Kramat Jati, Kamis, 12 September 2024.
Ia pun mengimbau penderita Mpox tidak menggunakan sabun scrub karena justru bisa membuat kulit menipis dan semakin rusak perlindungannya. Selain itu, penderita Mpox juga tidak disarankan mandi dengan air panas yang juga bisa mengurangi perlindungan kulit. Sebaiknya, pasien cacar monyet mandi dengan air bersuhu biasa atau air hangat.
Atika mengatakan hal paling utama yang perlu diperhatikan pasien Mpox adalah kelembapan kulit sehingga tidak perlu penggunaan sabun antibakteri. Agar koreng tidak berbekas, ia menyarankan penderita Mpox bisa mengompresnya dengan cairan steril NaCl dua kali sehari selama 20 menit. Koreng tersebut akan melunak dan mengelupas dengan sendirinya. Setelah itu, jika ada tanda-tanda infeksi, pasien bisa mengolesi salep antibiotik.
"Untuk perbaikan kelainan kulit InsyaAllah bisa balik sempurna. Regenerasi kulit minimal 28 hari, nanti pelan-pelan bisa pudar. Kalau sudah enggak ada apa-apa tinggal bekasnya, pakai pelembap juga bisa,” saran Atika.
Baca juga:
Bisa sembuh sendiri
Ia juga mengatakan imunitas tubuh yang baik dan menjaga pola hidup sehat bisa mencegah cacar monyet. Dokter di RSUD Budhi Asih Jakarta itu menjelaskan penyakit yang timbul akibat virus seperti Mpox umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, terlebih jika imunitas tubuh baik.
"Sebenarnya secara umum penyakit virus ini self-limiting (bisa sembuh dengan sendirinya). Misalnya COVID-19, cacar, dan lain-lain. Kalau imun kita bagus, enggak usah khawatir," kata Atika.
Karena itu, vaksin Mpox juga masih terbatas untuk kelompok tertentu. Misalnya, tenaga medis, lelaki yang memiliki riwayat seksual sesama jenis, hingga penderita HIV. Meski demikian, ia mengimbau masyarakat bisa melindungi serta deteksi dini agar penyakit tersebut dapat segera ditangani dengan baik.
Apabila mengalami demam 1-3 hari, diikuti timbulnya kelainan kulit seperti bercak kemerahan, lenting yang lama-lama berubah menjadi nanah dan akhirnya berubah menjadi koreng, segera periksakan diri. Atika juga mengatakan timbulnya kelainan kulit pada penderita Mpox tak secepat cacar atau campak.
Dia juga mengingatkan dari fase gejala hingga dua minggu, penyakit tersebut perlu diwaspadai karena masih menular. Karena itu, pasien juga perlu berhati-hati agar tidak menulari orang lain. Apabila masih ringan, pasien masih diperbolehkan isolasi mandiri di rumah namun jangan sampai berkontak dengan orang lain selama isolasi.
Pilihan Editor: Perhatikan Kesehatan Anak untuk Cegah Cacar Monyet