Guru Besar FKUI Ungkap Manfaat Ajarkan Anak Lebih dari 1 Bahasa

Reporter

Antara

Selasa, 20 Agustus 2024 19:04 WIB

Ilustrasi anak belajar bersama ibu. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak bisa diajari menggunakan bahasa lain di samping bahasa ibu agar lebih peka dalam memilih penggunaan kata saat menyampaikan penjelasan. Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. DR. Dr. Rini Sekartini Sp.A(K), menjelaskan beberapa manfaat mengajarkan lebih dari satu bahasa kepada anak.

"Kadang-kadang anak lebih peka, misalnya ada beberapa kata bahasa Indonesia jadi panjang lebih dari tiga kata, tapi kalau bahasa Inggris hanya satu kata saja sudah bisa menjelaskan keseluruhannya," katanya dalam acara diskusi daring tentang plus minus mengajarkan bilingual pada anak, Selasa, 20 Agustus 2024.

Ketua Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia ini mengatakan anak yang menguasai lebih dari satu bahasa juga biasanya lebih fleksibel dan kreatif serta memiliki kemampuan analisis yang lebih baik.

"Kalau banyak mengetahui bahasa mungkin menjadi lebih banyak teman. Nantinya dalam berkomunikasi lebih baik, dapat pekerjaan yang lebih bagus, dan bisa bekerja di berbagai tempat, dan mungkin bisa lebih mengembangkan kemampuan kognitif maupun kemampuan sosialnya," jelasnya.

Sisi negatif
Rini menjelaskan ada yang disebut bilingual dini karena orang tua langsung mengajarkan dua bahasa sejak lahir dan bilingual sekuensial jika anak menggunakan bahasa asing dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Orang tua yang hendak mengajarkan dua bahasa atau lebih kepada anak sebaiknya memahami dan menguasai bahasa-bahasa yang akan diajarkan kepada anak agar bisa melakukan komunikasi dua arah menggunakan bahasa-bahasa yang diajarkan.

Advertising
Advertising

Menurutnya, orang tua bisa menerapkan metode satu orang satu bahasa untuk mengajarkan lebih dari satu bahasa kepada anak sejak dini. Dalam hal ini, masing-masing orang tua sesuai dengan penguasaan bahasanya menggunakan bahasa yang berbeda saat berkomunikasi dengan anak.

Selain bermanfaat, mengajarkan lebih dari satu bahasa sekaligus kepada anak dapat menimbulkan kebingungan yang membuat anak mencampur penggunaan dua bahasa dalam satu kalimat saat berkomunikasi.

"Anak-anak kadang-kadang lupa menjawab harus dalam bahasa Inggris yang dia ingat atau dalam bahasa Indonesia. Jadi, dia mencampur antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris," ujarnya.

Di samping itu, anak-anak monolingual dinilai lebih mudah mendeskripsikan objek, menyampaikan penjelasan, dan menghentikan pembicaraan.

Pilihan Editor: Pentingnya Lagu Anak Berbahasa Indonesia untuk Tumbuh Kembang Si Kecil

Berita terkait

Studi: Anak yang Banyak Waktu di Depan Layar Lebih Sulit Kuasai Keterampilan Bahasa

9 jam lalu

Studi: Anak yang Banyak Waktu di Depan Layar Lebih Sulit Kuasai Keterampilan Bahasa

Peneliti Universitas Tartu melakukan studi bahwa anak yang banyak waktu di depan layar lebih sulit dalam keterampilan berbahasa.

Baca Selengkapnya

KBBI Bakal Dapat Label Oxford, Jumlah Entri Bertambah Jadi 200 Ribu

4 hari lalu

KBBI Bakal Dapat Label Oxford, Jumlah Entri Bertambah Jadi 200 Ribu

Kerja sama dengan Oxford untuk pengembangan KBBI. Pengakuan internasional atas Bahasa Indonesia setelah sebelumnya oleh UNESCO.

Baca Selengkapnya

Cara Menstimulasi Anak yang Belajar Bicara Menurut Dokter

6 hari lalu

Cara Menstimulasi Anak yang Belajar Bicara Menurut Dokter

Dokte membagi tips buat anak yang sedang belajar bicara, seperti lewat kontak mata, penggunaan bahasa baku, serta menyanyi.

Baca Selengkapnya

Putin Sebut Keluarganya Fasih Berbahasa Mandarin, Tapi Tak Lupakan Bahasa Inggris

15 hari lalu

Putin Sebut Keluarganya Fasih Berbahasa Mandarin, Tapi Tak Lupakan Bahasa Inggris

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Senin bahwa anggota muda keluarganya fasih berbahasa Mandarin.

Baca Selengkapnya

Mirip Nama pada Manusia, Monyet Marmoset Punya Panggilan Berbeda untuk Setiap Anggota Keluarganya

18 hari lalu

Mirip Nama pada Manusia, Monyet Marmoset Punya Panggilan Berbeda untuk Setiap Anggota Keluarganya

Temuan itu menjadikan monyet marmoset primata non-manusia yang pertama diketahui memiliki panggilan unik kepada sesamanya.

Baca Selengkapnya

Cina Ingin Hubungan dengan Indonesia Tumbuh Signifikan

26 hari lalu

Cina Ingin Hubungan dengan Indonesia Tumbuh Signifikan

Tahun 2025 menandai peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia dan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Cina-Indonesia.

Baca Selengkapnya

IDAI Sebut Ajarkan Anak Bahasa Butuh Interaksi, Tak Cuma lewat Gawai

28 hari lalu

IDAI Sebut Ajarkan Anak Bahasa Butuh Interaksi, Tak Cuma lewat Gawai

Mengajarkan bahasa kepada anak sebaiknya dilakukan melalui interaksi langsung dengan orang tua dan penutur lain, bukan lewat gawai.

Baca Selengkapnya

Pakar: Jangan Paksakan Anak Jika Sulit Belajar 2 Bahasa

28 hari lalu

Pakar: Jangan Paksakan Anak Jika Sulit Belajar 2 Bahasa

Pakar mengatakan mengajarkan lebih dari satu bahasa berdasar kemampuan umumnya tidak menimbulkan masalah pada anak dengan tingkat kecerdasan normal.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang EYD yang Perlu Diketahui

32 hari lalu

4 Fakta Tentang EYD yang Perlu Diketahui

Terdapat beberapa fakta mengenai EYD yang telah berumur 52 tahun sejak ditetapkan pada tanggal 16 Agustus 1972 ini.

Baca Selengkapnya

Studi Terkini: Kemampuan Kognitif Eks Pasien Covid-19 Gejala Berat Turun 10 Poin IQ

35 hari lalu

Studi Terkini: Kemampuan Kognitif Eks Pasien Covid-19 Gejala Berat Turun 10 Poin IQ

Kemampuan itu tetap lebih rendah daripada yang diharapkan bahkan setelah bertahun-tahun berlalu sejak infeksi akut Covid-19 tersebut.

Baca Selengkapnya