Perlunya Rehabilitasi Kardiovaskular pada Penderita Penyakit Jantung

Reporter

Antara

Senin, 30 September 2024 19:54 WIB

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis jantung dan pembuluh darah subspesialis preventif-rehabilitasi kardiovaskular (konsultan) di RS Siloam Jantung Diagram Cinere, Prof Dr dr Budhi Setianto, Sp.JP, menjelaskan rehabilitasi kardiovaskular adalah program perawatan yang dirancang untuk membantu pasien yang baru saja menjalani prosedur bedah/intervensi jantung atau usai rawat gagal jantung. Rehabilitasi kardiovaskular (CR) adalah proses penting pemulihan seusai menjalani kateterisasi jantung, bedah jantung, pemasangan ring, alat pacu jantung permanen (PPM), termasuk penanganan gagal jantung kongestif (CHF).

"Program ini biasanya mencakup pemantauan medis, latihan fisik, nutrisi sehat, dukungan mental, dan pendidikan kesehatan. Tujuan dari CR adalah untuk memperbaiki kesehatan jantung, meningkatkan stamina, dan membantu pasien kembali ke aktivitas sehari-hari dengan aman dan berkelanjutan," kata Budhi.

Ia menjelaskan rehabilitasi kardiovaskular bertujuan untuk meningkatkan fungsi jantung, mengurangi faktor risiko penyakit jantung, meningkatkan kualitas hidup, hingga mencegah masalah kesehatan di masa depan. Komponen utama rehabilitasi kardiovaskular antara lain pemantauan medis, pengelolaan faktor risiko, latihan fisik, edukasi kesehatan hingga dukungan mental.

Peran tim medis dalam rehabilitasi kardiovaskular
1. Kardiolog subspesialis preventif rehab kardiovaskular
- Manajemen komplikasi kardiovaskular. Kardiolog memantau dan mengelola komplikasi jantung dan pembuluh darah yang mungkin timbul pascabedah.
- Menanggulangi faktor risiko dan perilaku tidak sehat. Empat perilaku rawan penyakit jantung yang perlu diawasi yakni sering makan, malas berolahraga, stres, dan merokok.
- Penanganan obat dan pemantauan. Kardiolog juga bertanggung jawab untuk meresepkan dan mengatur pengobatan jantung, termasuk obat penghambat beta dan antiaritmia untuk mengontrol detak jantung dan mencegah aritmia.
- Resep olahraga: Kardiolog preventif rehab memberikan resep olahraga sesuai kemampuan untuk dilakukan secara teratur, meningkat, bertahap, dan berkelanjutan.

2. Spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medis (Sp.KFR)
- Persiapan muskuloskeletal, sendi, dan respirasi. Sp.KFR bertanggung jawab memastikan otot, tulang, dan sendi pasien siap dan kuat untuk beraktivitas pra dan pascaprosedur tindakan medis.
- Koordinasi gerak dan keseimbangan: Spesialis ini juga membantu pasien dalam mengembalikan koordinasi gerak dan keseimbangan tubuh.
- Integrasi dengan aktivitas fisik: Sp.KFR merancang program latihan yang tidak hanya aman tetapi juga efektif, misalnya latihan gerak badan dengan iringan musik untuk meningkatkan daya tahan kardiovaskular.

Advertising
Advertising

3. Spesialis gizi klinis
- Konsultasi nutrisi: Dokter gizi membantu pasien merancang pola makan sehat dan seimbang untuk mendukung proses pemulihan.

4. Psikolog atau psikiater
- Evaluasi kesehatan mental: Psikolog atau psikiater sesuai kompetensinya akan mengidentifikasi kesehatan mental-emosional pasien.
- Dukungan psikologis: Spesialis ini juga memberikan dukungan untuk membantu pasien dan keluarganya dalam mengatasi kecemasan, stres, depresi, serta meningkatkan kualitas hidup pasien secara keseluruhan.

5. Fisioterapis dan perawat CR
- Koordinasi terapi fisik: Fisioterapis membantu dalam merancang dan melaksanakan program latihan fisik yang sesuai dengan kondisi pasien.
- Pemantauan dan dukungan harian: Perawat CR memberikan dukungan sehari-hari selama sesi rehabilitasi, memastikan pasien mengikuti rencana perawatan dan mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.

Pemantauan dan evaluasi pasien
Selama rehabilitasi di rumah sakit dengan pengawasan dokter dan paramedis, pasien akan menjalani berbagai tes dan evaluasi untuk memantau kemajuan.

1. 6MWT (6-Minute Walk Test): Mengukur seberapa jauh pasien dapat berjalan dalam waktu enam menit. Tes ini membantu menilai stamina dan kemampuan fisik pasien.

2. TMT (Treadmill Test): Mengukur bagaimana jantung pasien bereaksi terhadap aktivitas fisik di atas treadmill.

3. CPX (Cardiopulmonary Exercise Test): Menilai fungsi jantung dan paru-paru selama latihan intensif untuk memahami kapasitas kardiorespirasi pasien. Pasien juga dapat melanjutkan rehabilitasi di rumah dengan melakukan latihan Soleus Push Up (SPU), yaitu program latihan kaki ringan, sambil duduk dan tangan dapat melakukan kegiatan apa saja.

Waktu SPU hanya dalam beberapa jam (bukan menit), tanpa merasa lelah. Latihan ini fokus pada otot soleus yang terletak di tungkai bawah, di depan betis. Otot itu berperan menurunkan kadar gula dan lemak darah dalam dinamikanya memompa darah kembali ke jantung, menurut penelitian yang dipublikasikan tahun 2022 di iScience oleh Prof Marc Hamilton dari Universitas Houston.

Pilihan Editor: 7 Gejala Serangan Jantung yang Perlu Dikenali Wanita agar Waspada

Berita terkait

Usia Ideal Anak untuk Operasi Penyakit Jantung Bawaan Menurut Pakar

2 hari lalu

Usia Ideal Anak untuk Operasi Penyakit Jantung Bawaan Menurut Pakar

Spesialis bedah toraks kardiovaskular menjelaskan usia ideal anak menjalani operasi apabila didiagnosa penyakit jantung bawaan.

Baca Selengkapnya

Dokter Sarankan Penderita Penyakit Jantung Pilih Olahraga Santai dan Alasannya

2 hari lalu

Dokter Sarankan Penderita Penyakit Jantung Pilih Olahraga Santai dan Alasannya

Penderita penyakit jantung disarankan memilih olahraga santai macam jalan kaki dan bersepeda karena bisa mengatur energi dan tenaga yang dikeluarkan.

Baca Selengkapnya

Dokter Jantung Sebut PFO sebagai Penyebab Stroke di Usia Muda, Apa Itu?

3 hari lalu

Dokter Jantung Sebut PFO sebagai Penyebab Stroke di Usia Muda, Apa Itu?

Salah satu penyebab stroke kriptogenik atau yang tidak diketahui penyebabnya pada anak muda adalah PFO. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Peringati World Heart Day, Peneliti BRIN: Usia 19-64 Tahun Rentan Penyakit Kardiovaskular

3 hari lalu

Peringati World Heart Day, Peneliti BRIN: Usia 19-64 Tahun Rentan Penyakit Kardiovaskular

Peneliti Ahli Madya BRIN mengatakan, usia rentan terkena penyakit kardiovaskular adalah usia dewasa, yakni 19 hingga 64 tahun.

Baca Selengkapnya

7 Gejala Serangan Jantung yang Perlu Dikenali Wanita agar Waspada

4 hari lalu

7 Gejala Serangan Jantung yang Perlu Dikenali Wanita agar Waspada

Agar lebih siap menghadapi masalah jantung di masa datang, berikut tujuh gejala serangan jantung yang perlu diperhatikan kaum wanita.

Baca Selengkapnya

Gejala dan Diagnosis Kardiomiopati hingga Risiko Henti Jantung

6 hari lalu

Gejala dan Diagnosis Kardiomiopati hingga Risiko Henti Jantung

Pakar menjelaskan kardiomiopati dapat berkembang secara bertahap dan sering kali tidak menunjukkan gejala khas di awal. Berikut diagnosisnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Jenis Kardiomiopati Jantung dan Gejalanya

6 hari lalu

Memahami Jenis Kardiomiopati Jantung dan Gejalanya

Kardiomiopati adalah kondisi medis akibat kelainan otot jantung yang membuat fungsinya sebagai pemompa darah terganggu.

Baca Selengkapnya

Cegah Penyakit Jantung, Mulai 2025 Skrining dan EKG Tersedia di Puskesmas

7 hari lalu

Cegah Penyakit Jantung, Mulai 2025 Skrining dan EKG Tersedia di Puskesmas

Kemenkes akan mengembangkan layanan EKG di puskesmas pada 2025 sebagai upaya memfasilitasi skrining penanganan penyakit jantung.

Baca Selengkapnya

6 Risiko Penyakit yang Bisa Dikurangi dengan Minum Kopi

9 hari lalu

6 Risiko Penyakit yang Bisa Dikurangi dengan Minum Kopi

Riset baru-baru ini menemukan minum kopi 2-3 cangkir sehari bisa menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, atau diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Penanganan Serangan Jantung Akut dan Prosedur Medis PCI di Rumah Sakit Siloam

10 hari lalu

Penanganan Serangan Jantung Akut dan Prosedur Medis PCI di Rumah Sakit Siloam

Ketahui apa yang harus dilakukan saat terjadi serangan jantung, dan bagaimana penanganan serta prosedur medis Percutaneous Coronary Intervention (PCI) di Rumah Sakit Siloam.

Baca Selengkapnya