Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dokter Sarankan Penderita Penyakit Jantung Pilih Olahraga Santai dan Alasannya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Iklan

TEMPO.CO, JakartaJantung merupakan organ vital dalam tubuh yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Masalah pada jantung, seperti penyakit jantung koroner atau gangguan lain dapat menyebabkan gangguan serius pada fungsi tubuh. Penderita penyakit jantung pun disarankan memilih olahraga santai, seperti jalan kaki dan bersepeda, karena bisa mengatur energi dan tenaga yang dikeluarkan.

"Kalau olahraga yang berat seperti sepakbola dikhawatirkan orang tersebut tidak bisa mengatur ego energi untuk memaksakan diri mampu sehingga jantung tidak terkontrol," kata spesialis jantung dan pembuluh darah Eka Hospital Cibubur, Zakky Hazami, di Tangerang, Sabtu, 28 September 2024.

Ia menjelaskan jalan santai saat ini menjadi olahraga yang tren dilakukan semua kalangan sehingga sangat baik bagi penderita penyakit jantung untuk menjaga kesehatan, khususnya mengatur energi yang dikeluarkan.

"Banyak orang mengalami kolaps saat olahraga karena tidak mengukur kemampuan energi yang dikeluarkan dan dimiliki. Kita sarankan agar melakukan olahraga kecil atau santai sebelum memilih olahraga berat demi kesehatan dan keamanan," paparnya.

Penanganan lewat intervensi
Intervensi menjadi salah satu cara melakukan tindakan efektif mengatasi masalah jantung. Tindakan intervensi adalah prosedur memasukkan selang plastik atau kateter ke dalam jantung melalui pembuluh darah dengan tujuan mengetahui jenis penyakit atau mengobati penyakit atau kelainan jantung. 

Ada beberapa yang masuk dalam kategori tindakan intervensi jantung, antara lain pemasangan stent pada penyakit jantung koroner, pemasangan alat pacu jantung dan pemutusan alur listrik abnormal pada jantung, Atrial Septal Occluder, yakni penutupan kebocoran sekat serambi pada penyakit jantungbawaan.

"Penggantian katup atau pelebaran klep/katup yang sempit dengan balon pada penyakit katup jantung. Pemasangan stent atau pembalonan pada penyakit pembuluh darah tepi/perifer," jelasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Zakky menambahkan cara mengetahui adanya kelainan pada jantung sejak dini adalah mudah lelah dan nyeri atau sesak pada dada yang hilang ketika beristirahat.

"Ketika seseorang memasuki usia 40 tahun bagi pria atau masa menopause bagi wanita, sebaiknya lebih berhati-hati memelihara kesehatan jantung," ujarnya.

Sementara itu, tips memelihara jantung agar selalu sehat yakni melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, berhenti merokok, mengurangi makanan berkolesterol tinggi, rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal.

"Disarankan juga mengonsumsi obat hipertensi bagi pasien dengan tekanan darah tinggi," sarannya.

Pilihan Editor: 7 Gejala Serangan Jantung yang Perlu Dikenali Wanita agar Waspada

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Bagi Tips Menjaga Kesehatan Pembuluh Darah di Kaki

1 hari lalu

Ilustrasi wanita mengangkat kaki. Freepik.com/Yanalya
Pakar Bagi Tips Menjaga Kesehatan Pembuluh Darah di Kaki

Berikut pendapat para pakar bedah vaskular mengenai hal-hal yang sebaiknya tak dilakukan agar kesehatan pembuluh darah terjaga.


Perlunya Bantuan Hidup Dasar untuk Menolong Pasien Jantung dan Lainnya

3 hari lalu

Ilustrasi pertolongan pertama orang yang terkena Serangan Jantung. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo. 20120403
Perlunya Bantuan Hidup Dasar untuk Menolong Pasien Jantung dan Lainnya

Pakar menjelaskan bantuan hidup dasar berusaha mencegah atau memperlambat kerusakan otot jantung hingga penyebab masalah dapat diperbaiki.


Trik Batasi Asupan Garam agar Terhindar dari Hipertensi

4 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Trik Batasi Asupan Garam agar Terhindar dari Hipertensi

Asupan garam yang berlebihan merupakan salah satu pemicu utama hipertensi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.


Sindrom Kematian Mendadak, Apa Penyebabnya?

4 hari lalu

Ilustrasi Orang Meninggal. shutterstock.com
Sindrom Kematian Mendadak, Apa Penyebabnya?

Beberapa faktor dapat menyebabkan sindrom kematian mendadak. Berikut penyebab utamanya.


Pentingnya Rehabilitasi Kardiovaskular untuk Pemulihan Pasca Prosedur Jantung

5 hari lalu

Prof. Dr.dr. Budhi Setianto, Sp.JP, Subsp. PRKv(K), dokter spesialis jantung dan pembuluh darah; subspesialis preventif-rehabilitasi kardiovaskular (konsultan) RS Siloam Jantung Diagram Cinere. Dok. RS Siloam
Pentingnya Rehabilitasi Kardiovaskular untuk Pemulihan Pasca Prosedur Jantung

Dengan pendekatan terpadu pasien tidak hanya mendapatkan dukungan medis yang komprehensif tetapi juga dibekali dengan alat dan pengetahuan untuk menjaga kesehatan mereka di masa depan


Diduga Dialami Marissa Haque, Berikut Penjelasan tentang SDS

5 hari lalu

Marissa juga tekun melanjutkan pendidikannya. Ia adalah peraih gelar Doktor Pengelolaan Lingkungan dari IPB. Marissa juga menempuh sejumlah pendidikan magister. Di antaranya program magister Kajian Timur Tengah dan Islam Konsentrasi Keuangan Syariah di Universitas Indonesia, S2 di bidang Ekonomika dan Bisnis UGM, S2 di konsentrasi Hukum Bisnis UGM, dan S2 di bidang Linguistik Terapan Bahasa Inggris Unika Universitas Katolik Atmajaya. Adapun Marissa adalah lulusan sarjana Hukum Perdata dari Universitas Trisakti Jakarta. Instagram/marissahaque
Diduga Dialami Marissa Haque, Berikut Penjelasan tentang SDS

Apa itu sindrom kematian mendadak (SDS) seperti yang diduga dialami Marissa Haque dan penyebabnya? Simak penjelasan berikut.


Marissa Haque Meninggal, Diduga karena SDS. Apa Itu?

5 hari lalu

Seorang kerabat menaburkan bunga di atas makam Marissa Haque usai prosesi pemakaman di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024. Aktor dan politikus Marissa Haque meninggal dunia pada usia 61 tahun. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Marissa Haque Meninggal, Diduga karena SDS. Apa Itu?

Marissa Haque meninggal dunia, diduga mengalami sindrom kematian mendadak (SDS). Berikut penjelasan mengenai sindrom tersebut.


Konten Kreator Shani Amelia Cerita Perjuangan Diet Sehat Selama 6 Bulan

5 hari lalu

Shani Amelia setelah berhasil menurunkan berat badannya dalam waktu enam bulan. Foto: Instagram.
Konten Kreator Shani Amelia Cerita Perjuangan Diet Sehat Selama 6 Bulan

Shani Amelia membagikan perjalanannya berhasil diet dalam waktu enam bulan. Ia bercerita tentang pola makan, olahraga, hingga asupan gizi seimbang.


Aktris Korea Selatan Park Ji Ah Meninggal Karena Stroke Iskemik, Apakah Itu?

6 hari lalu

Park Ji Ah. Dok. Billions
Aktris Korea Selatan Park Ji Ah Meninggal Karena Stroke Iskemik, Apakah Itu?

Aktris Korea Selatan, Park Ji Ah, meninggal pada usia 52 tahun akibat infark serebral atau yang lebih dikenal sebagai stroke iskemik.


Menpora Berikan Penghargaan kepada 23 Insan Olahraga Berprestasi di 2024

6 hari lalu

Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo dalam acara pemberian penghargaan pada insan olahraga berprestasi di Kantor Kemenpora, Jakarta Pusat, Rabu, 2 November 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Menpora Berikan Penghargaan kepada 23 Insan Olahraga Berprestasi di 2024

Menpora Dito Ariotedjo memberi penghargaan kepada puluhan insan olahraga yang telah mendedikasikan diri untuk menorehkan prestasi olahraga di 2024.