Bagaimana Depresi Bisa Menular?

Jumat, 4 Oktober 2024 18:33 WIB

Ilustrasi depresi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Depresi merupakan masalah kesehatan mental yang disebut bisa menular, dikutip dari Psychology Today stres menjadi faktor utama dalam mengembangkan depresi.

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan dengan memasukan tikus yang tidak depresi ke dalam kandang dengan tikus yang depresi, setelah lima minggu, menunjukkan peningkatan perilaku depresi dan penanda hormon yang mengindikasikan depresi pada tikus. Hal ini, merupakan cara baru untuk mengonfirmasi temuan sebelumnya bahwa depresi itu menular.

Penelitian selanjutnya dilakukan pada satu kandang besar dengan dinding pemisah transparan antara tikus yang tidak depresi dan tikus yang depresi. Dan dalam hal ini, tidak ada penularan. Hal ini menunjukkan bahwa kontak fisik terlibat dalam proses penularan.

Konfirmasi lebih lanjut tentang hal ini kemudian muncul dari serangkaian percobaan lain, di mana tikus yang tidak depresi dimasukkan ke dalam kandang dengan tempat tidur tikus yang depresi, dan para peneliti mencatat beberapa perilaku depresi, tetapi lebih ringan daripada dalam skenario di mana tikus-tikus tersebut bercampur.

Maka dari itu, kontak fisik mungkin menjadi kuncinya. Namun, para peneliti juga menguji faktor lain tentang bagaimana depresi dapat menyebar. Stres adalah faktor utama dalam mengembangkan depresi, jadi salah satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa apa yang sebenarnya menular bukanlah depresi, tetapi stres.

Advertising
Advertising

Menariknya, stres tampaknya tidak berperan dalam penularan depresi. Ketika tikus yang tidak depresi dan tidak stres dimasukkan ke dalam kandang dengan tikus yang stres, tetapi tidak depresi, mereka tidak menjadi lebih depresi. Bahkan, mereka sering membantu mengurangi tingkat stres tikus-tikus lainnya.

Hasil terakhir ini sangat penting untuk memahami apa yang terjadi selanjutnya pada manusia. Sebab, manusia dan tikus sangat berbeda. Meskipun temuan pada tikus bersifat indikatif, ini bukanlah bukti langsung tentang bagaimana segala sesuatunya bekerja pada manusia.

Selain itu, perlu ditekankan bahwa hasil-hasil ini bukan berarti bahwa kita harus menghindari orang-orang yang depresi. Melainkan, dengan melakukan kontak fisik seperti memberikan pelukan, dan memegang tangan seseorang bisa sangat membantu. Hal ini dapat membantu mengatasi stres dan juga dapat membantu mengatasi depresi. Jadi, kontak fisik bukan hanya cara di mana kita dapat mengambil risiko penularan, akan tetapi adalah kesempatan untuk membuat kehidupan orang-orang di sekitar kita menjadi lebih baik.

PSYCHOLOGY TODAY
Pilihan editor: Penelitian Ungkap Perempuan Dengan Pasangan ADHD Lebih Resiko Depresi

Berita terkait

Cara Mencegah Depresi dengan Saling Bantu Hingga Terapkan Pola Hidup Sehat

1 jam lalu

Cara Mencegah Depresi dengan Saling Bantu Hingga Terapkan Pola Hidup Sehat

Masalah kesehatan mental ini dapat ditangani dengan menjaga pola hidup hingga mengenai dengan baik gejala-gejala pemicunya.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Perempuan dengan Pasangan ADHD Lebih Berisiko Depresi

9 hari lalu

Penelitian Ungkap Perempuan dengan Pasangan ADHD Lebih Berisiko Depresi

Studi menunjukkan sekitar 59 persen wanita dengan pasangan pengidap ADHD mengalami depresi dengan gejala yang bervariasi dari ringan hingga berat.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria di Kabupaten Malang Ditemukan Tewas di Halaman Rumah, Diduga Akibat Sakit Menahun

11 hari lalu

Seorang Pria di Kabupaten Malang Ditemukan Tewas di Halaman Rumah, Diduga Akibat Sakit Menahun

Istri dan anggota keluarga korban yang lain menolak jasad warga Pakis, Kabupaten Malang itu diautopsi.

Baca Selengkapnya

Meta Tingkatkan Keamanan Akun Remaja di Bawah 18 Tahun

14 hari lalu

Meta Tingkatkan Keamanan Akun Remaja di Bawah 18 Tahun

Peraturan baru dari Meta tentang peningkatan keamanan pada akun remaja menjadi sorotan. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

16 hari lalu

Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

Faktor munculnya sakit jantung bisa disebabkan akibat cemas atau stres yang berkepanjangan.

Baca Selengkapnya

Psikiater Ungkap Perlunya Perubahan Narasi Seputar Bunuh Diri untuk Pencegahan

24 hari lalu

Psikiater Ungkap Perlunya Perubahan Narasi Seputar Bunuh Diri untuk Pencegahan

Narasi seputar bunuh diri perlu diubah untuk memahami dan mencarikan solusi bagi yang berniat bunuh diri, kata psikiater.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

31 hari lalu

Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

Banyak masalah yang jadi penyebab gangguan mental paling banyak dialami di Jakarta, seperti kemacetan, biaya hidup, dan trauma pengasuhan.

Baca Selengkapnya

PHK Semakin Masif, Ini Bahayanya Jika Pengangguran Semakin Meningkat

33 hari lalu

PHK Semakin Masif, Ini Bahayanya Jika Pengangguran Semakin Meningkat

Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di Indonesia membuat pengangguran semakin meningkat. Jika dibiarkan, ini bahayanya.

Baca Selengkapnya

Makin Marak Pinjol Ilegal, Pakar Manajemen UGM Desak OJK Perketat Pengawasan

37 hari lalu

Makin Marak Pinjol Ilegal, Pakar Manajemen UGM Desak OJK Perketat Pengawasan

Pinjol ilegal kian marak. Sepanjang 2023, lebih dari 1.600 pinjol ilegal yang dihentikan oleh Satgas PASTI dan OJK. Ini respons pakar manajemen UGM.

Baca Selengkapnya

Tips Kurangi Risiko Depresi di Masa Tua dengan Makan Buah

39 hari lalu

Tips Kurangi Risiko Depresi di Masa Tua dengan Makan Buah

Studi peneliti Singapura temukan makan buah-buahan dapat mengurangi depresi di masa tua.

Baca Selengkapnya