Keunikan Gurun Gobi di Cina dan Mongolia yang Bisa Tertutup Salju saat Musim Dingin

Reporter

magang_merdeka

Editor

Mila Novita

Jumat, 11 Oktober 2024 12:13 WIB

Gurun Gobi di Cina dan Mongolia (Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Mongolia membuka lebar pintau pariwisatanya setelah hancur oleh pandemi Covid-19. Pemerintah telah menambah jumlah penerbangan dari dan menuju negara tersebut serta melongngarkan aturan visa. Mereka juga meluncurkan kampanye wisata baru bertajuk “Welcome to MonGOlia” Agustus lalu. Sampai dengan 2025, negara tersebut menargetkan 1 juta kunjungan wisata per tahun.

Mongolia memiliki banyak tempat menakjubkan, salah satunya adalah Gurun Gobi. Dengan luas mencapai hampir 1,3 juta kilometer persegi, Gobi tidak hanya menjadi gurun terbesar di Asia, tetapi juga kelima terbesar di dunia.

Terbentang di antara Mongolia dan Cina, Gurun Gobi bukan sekadar hamparan pasir, melainkan kombinasi kompleks dari padang kerikil, dataran bebatuan, serta bukit pasir sesekali. Di balik kondisi ekstremnya, gurun ini menyimpan beragam keunikan alam yang memikat, kekayaan sejarah, dan kehidupan liar yang jarang ditemukan di tempat lain.

Keunikan Gurun Gobi

Salah satu keunikan Gurun Gobi adalah lanskapnya yang tidak didominasi oleh pasir. Sebagian besar wilayahnya terdiri dari batuan sedimen dan padang rumput kering, hanya sekitar 5 persen yang berupa bukit pasir. Ini menjadikannya berbeda dengan gambaran klasik gurun yang umumnya sebagai lautan pasir yang luas.

Keunikan lainnya adalah perubahan suhu ekstrem di Gobi. Saat musim panas, suhu bisa mencapai 45 derajat Celcius, sedangkan di musim dingin, suhunya bisa turun drastis hingga -40 derajat Celcius. Kondisi ini menjadikan Gobi sebagai gurun langka yang bisa terlihat tertutup salju selama musim dingin. Pemandangan bukit pasir berselimut putih menciptakan kontras indah yang jarang ditemukan di gurun lainnya.

Advertising
Advertising

Tidak hanya itu, Gobi juga subur di beberapa bagian. Di tengah kondisi kering dan tandus, oasis tersebar di beberapa lokasi, menjadi sumber kehidupan bagi flora dan fauna setempat. Beberapa area gurun ini bahkan dimanfaatkan untuk pertanian sejak 1960-an, terutama untuk menanam buah-buahan seperti semangka, persik, dan apel mini.

<!--more-->

Pengalaman Pengunjung di Gobi

Bagi para pengunjung, Gurun Gobi menawarkan pemandangan yang menakjubkan dan pengalaman berkesan. Salah satu daya tarik utama adalah Flaming Cliffs, lokasi terkenal di mana fosil dinosaurus pertama kali ditemukan pada 1920-an. Hingga kini, lebih dari 80 genera dinosaurus telah ditemukan di wilayah ini, menjadikannya salah satu tempat paling penting bagi para paleontologi.

Selain itu, pengunjung dapat menjelajahi bukit pasir Khongoryn Els yang menjulang tinggi atau menikmati pemandangan unik di Yolin Am, sebuah oasis indah yang masih membeku hingga akhir Juni, menciptakan fenomena langka berupa gletser di gurun.

Pengunjung juga bisa mengamati fenomena batu layar di Galbiin Gobi, di mana batu-batu besar bergerak perlahan di sepanjang lembah tanpa campur tangan manusia atau hewan, meninggalkan jejak misterius di tanah.

Bagi para pecinta alam, Gobi menyediakan petualangan untuk berkemah di bawah langit malam yang dipenuhi bintang, menjelajahi gurun dengan unta Baktria, atau bertemu dengan keluarga nomaden yang hidup sederhana dan ramah. Para pengembara ini masih mempertahankan tradisi beternak unta, kambing, dan domba dengan gaya hidup berpindah-pindah.

Hewan Langka di Gobi

Gurun Gobi juga menjadi rumah bagi beberapa spesies hewan langka yang beradaptasi dengan kondisi ekstrem. Salah satunya adalah unta baktria liar, yang terdaftar sebagai spesies sangat terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature atau IUCN. Hanya sekitar 900-1.000 unta yang tersisa di alam liar, dan setengahnya hidup di Gobi Mongolia. Hewan ini unik karena mampu minum air yang lebih asin daripada air laut, sebuah kemampuan yang tidak dimiliki oleh mamalia lainnya.

Hewan langka lainnya termasuk macan tutul salju, yang populasinya juga terancam. Sekitar setengah dari 1.000 macan tutul salju Mongolia hidup di pegunungan Gobi. Hewan ini dikenal sebagai predator utama yang memangsa ibex dan domba liar. Selain itu, ada pula keledai liar Mongolia dan beruang Gobi, subspesies beruang cokelat yang hanya dapat ditemukan di wilayah ini, dengan populasi yang sangat sedikit.

Waktu Terbaik untuk Berkunjung

Waktu terbaik untuk mengunjungi Gurun Gobi adalah pada akhir musim semi (Mei-Juni) dan awal musim gugur (September-Oktober). Pada saat-saat ini, cuaca cukup bersahabat sebelum suhu ekstrem musim panas dan musim dingin tiba. Pada musim semi, pengunjung dapat menyaksikan hamparan bunga berwarna-warni di padang rumput Gobi, sementara di musim gugur, suhu lebih nyaman untuk menjelajahi keindahan alam dan kehidupan liar di gurun ini.

PUTRI ANI | BRITANNICA | UNESCO.ORG

Pilihan Editor: Adakalanya Gurun Gobi Memerah Karena Cabai

Berita terkait

Pengadilan Malaysia Ubah Hukuman Mati Pembunuh Altantuya Shaariibuu Jadi 40 Tahun Penjara

1 hari lalu

Pengadilan Malaysia Ubah Hukuman Mati Pembunuh Altantuya Shaariibuu Jadi 40 Tahun Penjara

Ayah mendiang Altantuya Shaariibuu mendukung upaya terpidana yang juga mantan polisi Malaysia Azilah Hadri untuk mengurangi hukuman matinya.

Baca Selengkapnya

Daftar 15 Negara Termurah di Dunia yang Wajib Dikunjungi Saat Musim Liburan 2025, Laos Nomor 1

1 hari lalu

Daftar 15 Negara Termurah di Dunia yang Wajib Dikunjungi Saat Musim Liburan 2025, Laos Nomor 1

Liburan ke luar negeri tanpa merogoh kocek dalam-dalam tentu menjadi harapan bagi para wisatawan. Berikut daftar 15 negara termurah di dunia.

Baca Selengkapnya

Keajaiban Alam di Bahrain, Ada Pohon Kehidupan yang Usianya 400 Tahun

1 hari lalu

Keajaiban Alam di Bahrain, Ada Pohon Kehidupan yang Usianya 400 Tahun

Tree of Life merupakan simbol ketahanan dan kehidupan di tengah gurun Bahrain yang gersang.

Baca Selengkapnya

Cina Umumkan Temukan Virus Baru akibat Gigitan Kutu, Menyerang Otak!

32 hari lalu

Cina Umumkan Temukan Virus Baru akibat Gigitan Kutu, Menyerang Otak!

Cina mengumumkan telah menemukan virus baru yang resisten terhadap antibiotik dan dapat menyerang otak.

Baca Selengkapnya

Alasan Mongolia Ogah Tangkap Putin

36 hari lalu

Alasan Mongolia Ogah Tangkap Putin

Terungkap alasan Mongolia tidak menangkap Putin meski Pengadilan Kriminal Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Mongolia Tak Patuhi Putusan ICC dan Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

36 hari lalu

Top 3 Dunia; Mongolia Tak Patuhi Putusan ICC dan Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

Top 3 dunia, Mongolia mendadak menjadi perhatian dunia karena berani menolak menjalankan putusan ICC yang menerbitkan surat penahanan pada Putin

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Kecewa Mongolia Tak Patuhi ICC dengan Menahan Vladimir Putin

37 hari lalu

Uni Eropa Kecewa Mongolia Tak Patuhi ICC dengan Menahan Vladimir Putin

Vladimir Putin bisa melenggang bebas kunjungan kerja ke Mongolia, tanpa ditahan oleh Ulaanbaatar.

Baca Selengkapnya

Mengenal Mongolia, Bangsa yang Pernah Ditakuti sebagai Penakluk Dunia

37 hari lalu

Mengenal Mongolia, Bangsa yang Pernah Ditakuti sebagai Penakluk Dunia

Mongolia menjadi sorotan dunia saat menyambut Presiden Rusia Vladimir Putin yang menjadi buronan ICC sebagai tamu di negaranya.

Baca Selengkapnya

Alih-alih Ditangkap ICC, Putin Dapat Sambutan Mewah di Mongolia

37 hari lalu

Alih-alih Ditangkap ICC, Putin Dapat Sambutan Mewah di Mongolia

Putin mendapat sambutan mewah saat berkunjung ke Mongolia, meski ada perintah penangkapan dari ICC.

Baca Selengkapnya

Ukraina Mengancam Mongolia karena Tak Patuhi Putusan ICC untuk Menahan Vladimir Putin

37 hari lalu

Ukraina Mengancam Mongolia karena Tak Patuhi Putusan ICC untuk Menahan Vladimir Putin

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengancam Mongolia akan menerima konsekuensi karena tidak menahan Vladimir Putin yang kunjungan kerja ke sana

Baca Selengkapnya