TEMPO.CO, Jakarta - Kaus kaki adalah perlengkapan yang dibutuhkan saat memakai sepatu, terutama sepatu olahraga atau yang tertutup seperti sepatu untuk bekerja. Selain itu, kaus kaki juga biasa dipakai saat udara dingin agar kaki tetap hangat.

"Pakai kaus kaki memberi perlindungan pada kaki dan membantu mengontrol kelembapan, temperatur, dan kenyamanan," ujar Dr. Chandler Hubbard, podiatris dan asisten dosen di Western University, Amerika Serikat, kepada HuffPost.

Seperti juga sepatu dan pakaian lain, kaus kaki juga ada umur pakainya. Pahami kapan waktunya kaus kaki perlu diganti karena sudah tak layak pakai atau kapan harus memakai kaus kaki.

Sudah robek atau bolong
Jangan memakai lagi kaus kaki bolong atau yang sudah robek, juga yang sudah kotor. Memakai kaus kaki kotor bisa memicu masalah kesehatan kaki seperti iritasi kulit dan infeksi jamur. Meski tak tampak kotor dan berkeringat, dianjurkan untuk mengganti kaus kaki setiap hari.

Jangan pakai sepatu olahraga tanpa kaus kaki
Buat sebagian orang memakai sepatu olahraga atau sneaker tanpa kaus kaki mungkin terkesan stylish dan nyaman. Namun podiatris Dr. Ebonie Vincent-Sleet tak menganjurkannya. "Tak ada pembatas atau pelindung tanpa kaus kaki," katanya.

Buang kaus kaki yang sudah melar
Lubang pada kaus kaki bisa disebabkan kondisinya yang sudah melar. Memakai kaus kaki bolong bisa menyebabkan kulit melepuh dan terpapar kotoran. Kaus kaki sebaiknya diganti setiap 3-6 bulan atau setelah berlubang atau melar.

Pilih yang sesuai kebutuhan
Contohnya pelari yang perlu memakai kaus kaki yang terbuat dari bahan campuran dengan antimikroba, seperti poliester, nilon, dan spandeks. Penderita diabetes diminta memakai kaus kaki khusus yang agak longgar di beberapa area sehingga tak menyebabkan luka atau lecet. Sementara penderita varises dianjurkan untuk pakai kaus kaki kompresi.

Pilihan Editor: Jenis Kaus Kaki yang Perlu Dihindari agar Kaki Tetap Sehat