Turunkan Risiko Stroke dengan Perubahan Gaya Hidup Berikut

Reporter

Antara

Rabu, 30 Oktober 2024 14:59 WIB

ilustrasi stroke (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Stroke adalah penyebab utama kematian dan kecacatan pada masyarakat Amerika Serikat. Setiap 40 detik satu orang di sana terserang stroke yang mengancam jiwa dan dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan serius berkepanjangan.

Sebagian besar kasus stroke sebenarnya dapat dicegah. Sementara beberapa faktor risiko stroke, seperti riwayat keluarga dan usia, berada di luar kendali, faktor lain seperti diabetes, merokok, tekanan darah tinggi, dan pola makan buruk dapat dikelola untuk mengurangi risiko. Perubahan gaya hidup sederhana dan pengenalan gejala dini dapat secara signifikan mengurangi risiko stroke dan komplikasinya.

Bagi penyintas stroke, kemungkinan mengalami serangan stroke kedua sekitar 25 persen. Namun, mengadopsi kebiasaan sehat dapat menurunkan risiko stroke kedua yang terkait pembekuan darah hingga 80 persen. Berikut modifikasi gaya hidup yang dapat membantu mengurangi risiko stroke, dilansir dari Medical Daily.

Diet sehat
Ubah pola makan dengan memasukkan buah-buahan dan sayuran segar, menurunkan kolesterol dengan mengurangi lemak jenuh dan trans, serta mengelola tekanan darah dengan mengurangi asupan garam.

Olahraga
Aktivitas fisik yang teratur disarankan untuk menurunkan kolesterol dan tekanan darah, dua faktor risiko utama dari semua kondisi kardiovaskular, termasuk stroke.

Advertising
Advertising

Berhenti merokok
Untuk mengurangi risiko terkait merokok, disarankan untuk tidak merokok dan perokok diminta berhenti.

Hindari alkohol
Minum alkohol berlebihan bisa berakibat peningkatan risiko stroke.

Kendalikan gangguan metabolis
Meski gangguan metabolis seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes meningkatkan risiko stroke, risiko dapat dikurangi dengan pengobatan dan perawatan yang tepat.

Perubahan gaya hidup, seperti menjaga berat badan yang sehat dan berolahraga secara teratur, juga dapat membantu mengurangi risiko secara signifikan. Selain pencegahan, aspek penting dalam mengelola stroke adalah meminimalkan komplikasi dengan segera mencari pertolongan medis dan mengenali tanda-tanda awal stroke.

Gunakan akronim FAST untuk mengidentifikasi gejala stroke.
-F: Face drooping, periksa apakah salah satu sisi wajah turun atau mati rasa.
-A: Arm weakness, lihat apakah salah satu lengan lemah atau mati rasa dengan meminta orang tersebut mengangkat kedua lengan. Jika satu lengan mengarah ke bawah, itu bisa menjadi tanda peringatan.
-S: Speech difficulty, dengarkan apakah ada kesulitan berbicara atau ucapan yang tidak jelas.
-T: Time to call 911, jika melihat gejala stroke segera hubungi layanan darurat karena setiap menit sangat berharga.

Pilihan Editor: Cegah Serangan Stroke Berulang dengan Jaga Pola Makan

Berita terkait

Cara Mencegah Stroke Berulang, Hindari Gula dan Lemak Berlebih

13 jam lalu

Cara Mencegah Stroke Berulang, Hindari Gula dan Lemak Berlebih

Ahli gizi ingatkan penyintas stroke untuk menjaga pola makan yang sehat guna mencegah terjadinya stroke berulang.

Baca Selengkapnya

Cegah Serangan Stroke Berulang dengan Jaga Pola Makan

21 jam lalu

Cegah Serangan Stroke Berulang dengan Jaga Pola Makan

Ahli gizi mengatakan cara mencegah serangan stroke berulang dengan mengendalikan faktor risiko dan pilih pola makan sehat.

Baca Selengkapnya

Stroke Bisa Sebabkan Kematian, Kenali Gejala dan Risikonya

22 jam lalu

Stroke Bisa Sebabkan Kematian, Kenali Gejala dan Risikonya

Dokter menyebutkan aktivitas fisik secara rutin dapat menurunkan risiko stroke hingga 25 persen.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Tren Kasus Stroke Alami Peningkatan dan Jadi Penyebab Kematian Tertinggi

1 hari lalu

Kemenkes: Tren Kasus Stroke Alami Peningkatan dan Jadi Penyebab Kematian Tertinggi

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2023, angka pravalensi stroke di Indonesia mencapai 8,3 persen.

Baca Selengkapnya

Dokter Saraf Ungkap Beda Stroke dan Bells Palsy

1 hari lalu

Dokter Saraf Ungkap Beda Stroke dan Bells Palsy

Meski gejala sama-sama muncul di wajah, stroke dan bell's palsy berbeda menurut spesialis saraf. Apa saja bedanya?

Baca Selengkapnya

Cegah Serangan Stroke dengan Rajin Cek Tekanan Darah

1 hari lalu

Cegah Serangan Stroke dengan Rajin Cek Tekanan Darah

Rutin memeriksa tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah dapat menjadi langkah mencegah serangan stroke selain menjaga pola makan yang sehat.

Baca Selengkapnya

SeGeRa Ke RS, Slogan untuk Kenali Gejala Stroke

1 hari lalu

SeGeRa Ke RS, Slogan untuk Kenali Gejala Stroke

Masyarakat diminta mengenali gejala stroke lewat akronim "SeGeRa Ke RS" agar kasus bisa ditangani lebih dini.

Baca Selengkapnya

Serangan Stroke Harus Segera Ditangani, Jangan Lebih dari 4,5 Jam

3 hari lalu

Serangan Stroke Harus Segera Ditangani, Jangan Lebih dari 4,5 Jam

Penanganan untuk penderita stroke harus dilakukan secepat mungkin atau tidak lebih dari 4,5 jam sejak gejala mulai muncul. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 9 Kota Terstres Dunia, Ridwan Kamil: Akibat Gaya Hidup dan Minim Tempat Piknik

3 hari lalu

Jakarta Peringkat 9 Kota Terstres Dunia, Ridwan Kamil: Akibat Gaya Hidup dan Minim Tempat Piknik

Kondisi ini bahkan dinilai Ridwan Kamil berkaitan juga dengan akses lapangan pekerjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pakar Saraf Ungkap Pemicu Stroke di Usia Muda

4 hari lalu

Pakar Saraf Ungkap Pemicu Stroke di Usia Muda

Neurolog menyebut gaya hidup tak sehat merupakan faktor risiko stroke di usia muda, selain riwayat penyakit genetik serta penyakit penyerta.

Baca Selengkapnya