Buyung dari Hasil Menabung

Reporter

Editor

Senin, 1 Maret 2010 09:28 WIB

www.sxc.hu

TEMPO Interaktif, Setelah separuh dekade menanti, pada 20 Januari 2010, pasangan Ilham dan Siti akhirnya dikaruniai bayi kembar perempuan serta laki-laki. Masing-masing berbobot 2.985 gram dan 2.550 gram, dengan panjang 48 sentimeter dan 47 sentimeter.

Kedua bayi itu adalah hasil program bayi tabung di Klinik Yasmin Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, sejak 2009. Sebelumnya, Siti, 36 tahun, diketahui mengalami penyumbatan di saluran telur rahimnya. Sedangkan sperma sang suami, yang berusia 40 tahun, dinilai dokter, juga kurang gesit.

Gangguan kesuburan, menurut spesialis kebidanan dan kandungan RSCM, dr Budi Wiweko, SpOG, memang bisa disebabkan oleh faktor suami atau istri, bahkan kombinasi keduanya. Yang termasuk faktor istri, misalnya, gangguan pematangan sel telur, penyumbatan saluran telur--seperti Siti--atau gangguan rahim dan indung telur.

Sementara yang termasuk faktor pria adalah masalah sperma, dimulai dari pergerakan atau jumlahnya yang sedikit, bahkan tak ada sama sekali. "Ingat, 35 persen gangguan kesuburan pasutri (pasangan suami-istri) disebabkan oleh faktor sperma. Jangan selalu menyalahkan perempuan!" ujar Budi saat melakukan presentasi di Women Health Expo di Hotel Sahid Jakarta beberapa waktu lalu.
Nah, bayi tabung ini menjadi metode pembantu pasangan yang seret mempunyai anak karena kelainan organ reproduksi. Teknisnya, Budi menjelaskan, dokter akan mengambil sel telur dari indung telur perempuan dengan alat khusus. Lalu sel telur ditaruh di mangkuk kaca dan dipertemukan dengan sperma suami--yang diambil langsung dari "pabriknya", yaitu buah zakar.

Setelah terjadi pembuahan di mangkuk itu, dua atau tiga embrio alias janinnya ditanam kembali ke rahim si calon ibu. Selanjutnya, si calon ibu mengalami masa kehamilan dan melahirkan anak seperti perempuan normal lainnya.

Advertising
Advertising

Menurut Budi, program bayi tabung memakan waktu selama 4-6 pekan. Itu dari pemeriksaan USG, hormon, saluran telur dan sperma, hingga penanaman embrio. "Keberhasilan program ini sebesar 40-50 persen," ujar dokter yang juga praktek di Rumah Sakit Pondok Indah ini.

Di Indonesia, kata Budi, bayi tabung pertama lahir pada 1988, dan kini berusia 22 tahun. Sekarang ia duduk sebagai mahasiswa Universitas Tarumanagara, Bandung. Sebagai ukuran, tiap tahunnya ada sekitar 1.500 pasien bayi tabung dengan persentase 300-400 kehamilan. Sementara itu, produk bayi tabung di seluruh dunia kini mencapai 4 juta jiwa.

Dari studi di Eropa pada 1.500 bayi tabung, seperti disampaikan oleh Budi, diketahui bahwa tidak ada perbedaan dalam hal kecacatan, tumbuh-kembang, kelainan organ, maupun tingkat intelektualitas, dibandingkan dengan program kelahiran normal dan inseminasi. Inseminasi adalah metode kehamilan dengan menyemprotkan sperma ke dalam rahim calon ibu, sehingga pembuahannya tetap terjadi di dalam tubuh manusia.

Banyaknya orang yang mengikuti program bayi tabung ini disebabkan oleh angka gangguan kesuburan yang semakin meningkat. Menurut Budi, perempuan sekarang menikahnya telat. Berbeda dengan zaman dulu, yang begitu menstruasi, langsung menikah. Kini mereka lebih memilih sekolah dan karier.
Padahal semakin tua usia perempuan, semakin tinggi kemungkinan terganggu kesuburannya. Di Jepang, perempuan rata-rata menikah pada usia 35 tahun. Dan satu di antara 22 bayi di sana adalah produk bayi tabung. Sedangkan di Negeri Abang Sam, perbandingannya lebih rendah, yaitu 1 : 60.

Namun gangguan kesuburan tidak cuma berkaitan dengan usia, tapi bisa juga berkaitan dengan polusi. Polusi bisa memicu penyakit kista cokelat di dalam rahim, yang disebabkan oleh pencemaran zat <I>bioksin<I>--bahan dasar plastik--seperti di Jakarta.
Banyak yang menyebutkan bahwa bayi tabung adalah bayi dari hasil tabungan. Pameo itu rasanya tidak terlalu keliru. Sebab, biaya untuk menjalani program ini di beberapa rumah sakit di Jakarta sekitar Rp 40-60 juta. Jadi, selamat menabung! | HERU TRIYONO

Faktor Penyebab Gangguan Kesuburan pada Pasutri

1. Sperma yang tidak dapat dikoreksi
2. Sumbatan pada kedua saluran telur
3. Endometriosis (kista cokelat) derajat sedang dan berat
4. Gangguan pematangan sel telur yang tidak dapat dikoreksi
5. Faktor yang tidak dapat dijelaskan


Komplikasi pada Program Bayi Tabung

1. Hiperstimulasi ovarium (ovarium terangsang mengeluarkan sel telur lebih banyak)
2. Kehamilan ganda atau kembar
3. Hamil di luar kandungan
4. Infeksi atau perdarahan saat pengambilan sel telur
| HERU TRIYONO | dr Budi Wiweko, SpOG

Berita terkait

Tantangan Merawat Anak Kembar Siam, Intip Penjelasan Psikolog

16 Oktober 2018

Tantangan Merawat Anak Kembar Siam, Intip Penjelasan Psikolog

Psikolog mengatakan dalam merawat kasus anak kembar siam, perlu proses penanganan, pengamatan, dan pendampingan psikologis. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Tak Semua Kembar Siam Dempet Kepala Bisa Dipisahkan, Ini Tipenya

16 Oktober 2018

Tak Semua Kembar Siam Dempet Kepala Bisa Dipisahkan, Ini Tipenya

Kembar siam dengan kasus dempet kepala ternyata ada beberapa tipe. Tidak semua kembar siam dempet kepala bisa dipisahkan. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Ada 3 Risiko Fatal, Bayi Kembar Siam Asal Aceh Belum Bisa Dipisah

15 Oktober 2018

Ada 3 Risiko Fatal, Bayi Kembar Siam Asal Aceh Belum Bisa Dipisah

Bayi kembar siam dempet kepala alias Craniopagus belum berhasil dipisahkan. Simak 3 risiko operasi bayi kembar siam ini.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Bayi Kembar Siam Dempet Kepala Dipisah?

11 Januari 2012

Bagaimana Bayi Kembar Siam Dempet Kepala Dipisah?

Akan dilakukan operasi besar yang akan berlangsung 18-20 jam.

Baca Selengkapnya

Operasi Bayi Kembar Siam Sanaya-Isnaya Berhasil

13 Agustus 2011

Operasi Bayi Kembar Siam Sanaya-Isnaya Berhasil

Operasi pemisahan bayi kembar siam asal Purbalingga, Sanaya-Isnaya yang dilakukan tim dokter RSUP dr. Kariadi Semarang, Sabtu 13 Agustus 2011, berlangsung secara sukses.

Baca Selengkapnya

RSUD Dr Soetomo Rawat Kembar Siam ke-45

10 Maret 2010

RSUD Dr Soetomo Rawat Kembar Siam ke-45

Bayi berjenis kelamin perempuan kembar ini terlahir di RSU Amelia Kediri dengan operasi Caesar pada Senin (8/3).

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Abdul Muluk Lampung Rawat Bayi Kembar Siam

30 Januari 2010

Rumah Sakit Abdul Muluk Lampung Rawat Bayi Kembar Siam

Rumah Sakit Umum Abdul Muluk Bandar Lampung merawat bayi yang lahir kembar siam. Kondisi bayi berjenis kelamin perempuan tersebut dalam keadaan normal dan sehat.

Baca Selengkapnya

Kembar Siam Siuman Setelah Pemisahan Kepala

19 November 2009

Kembar Siam Siuman Setelah Pemisahan Kepala

Operasi pemisahan jaringan otak dua bayi asal Bangladesh di Australia menunjukkan hasil

Baca Selengkapnya

Bayi Kembar Siam Nabila-Nayla Dipulangkan dari RSCM

28 Agustus 2009

Bayi Kembar Siam Nabila-Nayla Dipulangkan dari RSCM

Perawatan di rumah sakit justru dapat membahayakan kedua bayi tersebut, sehingga lebih baik dirawat di rumah bersama kedua orang tuanya sebagaimana bayi sehat lainnya.

Baca Selengkapnya

Wawancara Pertama Ibu Kembar Delapan

6 Februari 2009

Wawancara Pertama Ibu Kembar Delapan

Ibu yang melahirkan bayi kembar delapan, Nadya Suleman memberikan wawancara pertamanya kepada stasiun televisi NBC.

Baca Selengkapnya