Mengatasi Gerenyet pada Anak Pengidap Sindrom Tourette  

Reporter

Editor

Rabu, 19 Mei 2010 14:51 WIB

sxc.hu
TEMPO Interaktif, Los Angeles - Sindrom tourette, kelainan neurologis yang ditandai dengan gerenyet urat saraf (tics)--gerakan di luar kesadaran yang terjadi secara berulang-ulang--, biasanya terjadi pada anak-anak dan remaja. Gerenyet termasuk mata berkedip, wajah meringis, kepala menyentak, mengendus, dan mendengus.

Untuk menghilangkan gerenyet itu biasanya digunakan obat antipsikotik. Tapi obat tersebut tidak menghilangkan semua gerenyet. Yang lebih parah lagi, obat itu bisa memiliki efek samping, bertindak sebagai obat penenang, menyebabkan kenaikan berat badan dan merusak fungsi kognitif.

Baru-baru ini, sebuah studi dipimpin peneliti dari Universitas California di Los Angeles, Amerika Serikat (UCLA) telah mengembangkan pengobatan pada anak-anak dan remaja dengan sindrom tourette yang terkait dengan gerenyet ini.

John Piacentini, penulis studi uni, seorang profesor psikiatri di UCLA, dan rekan-rekannya, menemukan bentuk khusus dari terapi perilaku yang disebut intervensi perilaku yang komprehensif penyembuhan gerenyet (CBIT), yang secara signifikan mengurangi tics kronis pada anak-anak dan remaja.

Hampir 53 persen anak-anak yang mendapatkan CBIT dinilai mengalami peningkatan signifikan, dibandingkan dengan 19 persen dari mereka yang mendapatkan terapi perbandingan. Dan tingkat perbaikan dengan CBIT ini mirip dengan obat anti-tic, yang ditemukan dalam penelitian baru-baru ini.

Hasil studi ini dimuat dalam Journal of American Medical Association (JAMA), edisi 19 Mei 2010.

"Selain manifestasi fisik, sindrom tourette dapat menyebabkan sejumlah masalah lain," kata Piacentini. "Hal ini sering dikaitkan dengan masalah kejiwaan lain, kesulitan di sekolah, kerja dan fungsi sosial."

"Pengembangan pengobatan non-obat yang efektif untuk anak-anak dengan gangguan ini merupakan kemajuan terapi," katanya.

CBIT dibangun berdasarkan pengamatan bahwa gerenyet yang didahului oleh perasaan atau sensasi yang tidak diinginkan, pada gilirannya akan terasa lega untuk sementara setelah melakukan gerenyet. Dalam perawatan ini, anak-anak belajar untuk mengenali kapan sebuah gerenyet akan terjadi dan mereka terlibat dalam sebuah tindakan sukarela yang tidak sesuai dengan gerenyet sampai sensasi yang tidak diinginkan berlalu.

Peran orang tua juga dibutuhkan seperti untuk meminimalkan situasi stres di lingkungan anak-anak mereka.

ScienceDaily/Ngarto Februana

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

20 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

17 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya