Komputer Rumah Menurunkan Nilai Matematika  

Reporter

Editor

Senin, 21 Juni 2010 15:35 WIB

Tempo/Rully Kesuma
TEMPO Interaktif, Durham - Anak-anak yang akrab dengan komputer di rumah, menurut penelitian baru-baru ini, memiliki nilai yang rendah untuk ujian matematika dan membaca. Siswa kelas lima sampai kelas delapan, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu, kehadiran teknologi ini justru cenderung menurunkan nilai pelajaran matematika dan membaca.

Menurut para ahli di Sekolah Kebijakan Publik Sanford Universitas, Durham, Amerika Serikat, upaya memperluas akses komputer dan internet di rumah-rumah justru akan memperlebar kesenjangan prestasi murid dalam pelajaran matematika dan membaca.

Profesor Jacob dan Helen Ladd Vigdor menganalisis jawaban atas pertanyaan seputar penggunaan komputer. Para siswa melaporkan seberapa sering mereka menggunakan komputer di rumah untuk mengerjakan PR sekolah, menonton TV atau membaca untuk kesenangan. Studi ini mencakup antara tahun 2000 hingga 2005, masa ketika komputer rumah dan akses internet berkecepatan tinggi meluas secara dramatis.

Penelitian ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan hasil yang serupa, kata Vigdor. Ukuran sampel besar, lebih dari 150.000 siswa. Para peneliti membandingkan data mengenai nilai pelajaran membaca dan matematika, sebelum dan sesudah anak-anak itu memiliki komputer di rumah. Para peneliti menemukan, dampak negatif terhadap nilai membaca dan matematika sederhana namun signifikan.

"Kami memotong studi pada tahun 2005, jadi kami tidak masuk ke generasi Facebook dan Twitter," kata Vigdor. Teknologi saat itu (2005) jauh lebih primitif dari yang ada sekarang.

Orang dewasa mungkin berpikir teknologi komputer sebagai alat untuk meningkatkan produktivitas, tapi rata-rata anak tidak berbagi persepsi itu. Anak-anak di kelas-kelas menengah, sebagian besar menggunakan komputer untuk bersosialisasi dan bermain game, kata Vigdor.

Vigdor dan Ladd menyimpulkan bahwa penggunaan komputer rumah bisa lebih produktif jika orang tua lebih efektif melakukan pemantauan. Dalam rumah tangga yang kurang mampu, orang tua lebih kecil kemungkinannya untuk memonitor penggunaan komputer oleh anak-anak.

ScienceDaily/NF

Berita terkait

Pemerintah Buka Pendaftaran KIP untuk Kuliah Gratis sampai Lulus, Cek Syaratnya

20 Februari 2024

Pemerintah Buka Pendaftaran KIP untuk Kuliah Gratis sampai Lulus, Cek Syaratnya

Pemerintah membuka pendaftaran Kartu Indonesia Pintar atau KIP Kuliah Merdeka 2024 yang berlangsung mulai 12 Februari hingga 31 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Politik Gentong Babi, Direktur IDEAS Beberkan Penyebab Bansos Rentan Dipolitisasi

13 Februari 2024

Soal Politik Gentong Babi, Direktur IDEAS Beberkan Penyebab Bansos Rentan Dipolitisasi

Politik gentong babi merupakan istilah yang muncul pada masa perbudakan di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ganjar dan Anies Baswedan Bahas Soal UKT Mahal Saat Debat Capres, Ini Penjelasan Istilah UKT

6 Februari 2024

Ganjar dan Anies Baswedan Bahas Soal UKT Mahal Saat Debat Capres, Ini Penjelasan Istilah UKT

UKT mahal yang memberatkan mahasiswa disinggung Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dalam debat Capres. Ini penjelasan uang kuliah tunggal.

Baca Selengkapnya

Ganjar Bikin Program Satu Sarjana untuk Keluarga Miskin Demi Indonesia Maju

23 Desember 2023

Ganjar Bikin Program Satu Sarjana untuk Keluarga Miskin Demi Indonesia Maju

Ganjar mengatakan perlu ada dukungan, kerja sama, dan karakter yang kuat dari rakyat untuk mewujudkan Indonesia unggul.

Baca Selengkapnya

Ganjar Kampanye di NTB, Beberkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana

3 Desember 2023

Ganjar Kampanye di NTB, Beberkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menekankan pentingnya pendidikan sebagai jembatan untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Ganjar-Mahfud Md Bicara Soal Firli Bahuri hingga HGU IKN 190 Tahun di UMJ

24 November 2023

Ganjar-Mahfud Md Bicara Soal Firli Bahuri hingga HGU IKN 190 Tahun di UMJ

Ganjar dan Mahfud Md. membahas sejumlah isu dalam dialog terbuka di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 3 Drama Korea Tentang Anak Tertukar, Bikin Penonton Jengkel dan Haru

18 November 2023

Rekomendasi 3 Drama Korea Tentang Anak Tertukar, Bikin Penonton Jengkel dan Haru

Drama korea bertema anak tertukar kerap menyajikan cerita menarik dan tak pernah basi.

Baca Selengkapnya

Depok Raih Penghargaan Kota Layak Anak, DKR Ungkit Banyak Siswa Miskin Belum Dapat Sekolah

25 Juli 2023

Depok Raih Penghargaan Kota Layak Anak, DKR Ungkit Banyak Siswa Miskin Belum Dapat Sekolah

DKR berharap Wali Kota Depok dapat memberikan jalan keluar agar anak-anak dari keluarga miskin bisa mendapatkan haknya untuk bersekolah.

Baca Selengkapnya

Tingkat Kemiskinan Turun jadi 9,36 persen per Maret 2023, BPS: Masih Lebih Tinggi Ketimbang Sebelum Pandemi

17 Juli 2023

Tingkat Kemiskinan Turun jadi 9,36 persen per Maret 2023, BPS: Masih Lebih Tinggi Ketimbang Sebelum Pandemi

Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto mengumumkan tingkat kemiskinan pada Maret 2023 turun menjadi 9,36 persen atau sebanyak 25,9 juta orang.

Baca Selengkapnya