Sedapnya Lontong Kupang Sidoarjo

Reporter

Editor

Minggu, 11 Juli 2010 19:14 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Namanya lontong kupang, tapi jangan kira ini masakan dari Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur. Masakan khas ini hanya dapat dijumpai di sekitar Pasuruan, Sidoarjo, dan Surabaya.

Kupang termasuk kelompok moluska atau hewan bertubuh lunak dan bercangkang yang hidup di laut. Bentuknya seperti tiram atau kerang dengan ukuran sangat kecil, cuma seperempat sentimeter. Nama Latinnya Mytilus edulis.

Kupang banyak ditemui di pesisir utara Jawa (Pantura). Tapi tidak semua kawasan Pantura disinggahi moluska ini. Di Jawa Timur, kupang hanya hidup di pantai sekitar Pasuruan dan Sidoarjo hingga pantai Kenjeran, Surabaya. Karena itu, pedagang lontong kupang banyak dijumpai di tiga daerah tersebut, terutama di Sidoarjo.

Salah satu warung yang Tempo kunjungi adalah warung lontong kupang milik Nunik di Jalan Suko, Kota Sidoarjo. Warung ini memiliki banyak pelanggan karena rasa masakannya yang lebih enak ketimbang warung lainnya. Tak aneh kalau pengunjung harus antre bila makan di sini.

Lontong kupang selalu disajikan dalam keadaan panas. Satu porsi berisi potongan lontong, lentho (campuran parutan singkong, kelapa, dan kacang polo), serta kupang dan kuahnya. Aroma lontong yang terbungkus daun pisang bisa mengurangi bau amis kupang. Pengunjung yang suka pedas bisa menambahkan sambal petis.

Rasa kuah kupang cukup ramai: manis dan asin. Aroma segar bawang putih sangat terasa. Bumbu lontong kupang sangat sederhana, yaitu bawang putih, petis, dan cabai rawit. Tiga bumbu ini digerus di atas piring menggunakan sendok. Setelah bercampur, lontong, kupang, dan lentho dituangkan. Bumbu ini selalu segar. "Dibuat saat ada yang memesan lontong kupang," ujar Nunik.

Mengolah kupang, diakui Nunik, sangat gampang. Langkah pertama adalah dengan membilas. Tujuannya, "Memisahkan daging dari kotoran." Untuk menangkap kupang, dipakai lumpur atau tanah liat. Inilah yang harus dibersihkan.

Proses pembilasan bisa berulang kali. "Tergantung banyaknya lumpur," ujar Nunik. Jika saat mengunyah kupang terdengar bunyi "kres", artinya kandungan lumpur masih ada. Setelah dibilas, kupang direbus dengan gula putih dan Jawa. Penambahan gula untuk mengurangi rasa asin dan bau amis dari kupang.

Irsan, 50 tahun, warga Sidoarjo yang menjadi pelanggan warung Nunik, mengatakan banyak orang merasa jijik menyantap kupang. "Ini karena mereka salah tanggap. Mereka menganggap kupang ditangkap dengan memakai kotoran manusia," ujarnya. Padahal yang benar memakai lumpur.

Irsan terlihat silih berganti menyantap kupang dan sate kerang. Sebelum disantap, sate kerang dicocolkan ke sambal petis yang dituang di atas lepek. "Rasanya tambah segar," ujar Irsan.

Petis sangat berperan memberikan rasa pada lontong kupang. Tanpa petis, rasa kupang kurang kuat. Di Jawa Timur, petis dibuat dari pindang, kupang, atau udang yang dipanasi hingga kuahnya kental seperti saus. Warna petis cokelat kadang hitam dan rasanya manis. Ini akibat penambahan karamel gula batok.

Yang unik dari penjual lontong kupang adalah selalu menyediakan menu es kelapa hijau. Menurut Irsan, minuman ini diyakini bisa menangkal racun yang terkandung dalam kupang. Beberapa orang, kata Nunik, alergi makan kupang. "Minum kelapa hijau tidak akan alergi," ujarnya.

Apa pun khasiatnya, yang pasti lontong kupang dan es kelapa muda adalah kombinasi yang sedap dan segar. Nah, jika Anda lewat di Sidoarjo, jangan sekadar mampir melihat lumpur Lapindo, cari warung lontong kupang yang tak ditemukan di daerah lain. Soal harga? Jangan khawatir, cukup Rp 5.000 satu porsinya. l AKBAR TRI KURNIAWAN


Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

3 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

7 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

16 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

18 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

19 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

19 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

22 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

24 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

32 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

34 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya