Alberthiene: Ani Yudhoyono Tak Mau Jadi Presiden

Reporter

Editor

Selasa, 3 Agustus 2010 19:22 WIB

Alberthiene Endah. TEMPO/Nickmatulhuda
TEMPO Interaktif, Jakarta-- Alberthiene Endah kian mengukuhkan sebagai penulis biografi orang ternama. Dia pernah menulis belasan kisah hidup selebritas sekaliber Krisdayanti, Titiek Puspa, atau Raam Punjabi. Juga pengusaha sekelas Probosutejo, adik mantan penguasa Orde Baru, Soeharto. Jumat, 30 Juli lalu, buku biografi ibu negara Kristiani Herawati Kepak Sayap Putri Prajurit diluncurkan di sebuah hotel megah di Jakarta.

Sayang, buku setebal 305 halaman itu cuma dicetak 1000 eksemplar, dan belum dijual untuk umum. Karena itu, kepada Tempo Alberthiene yang pernah menjadi wartawan Femina membocorkan sebagian isi buku yang ditulisnya sejak Maret tahun lalu itu. Berikut ini petikan bincang-bincag Tempo dengan mantan wartawan femina itu.

Pengalaman menarik selama membuat buku? Ani merupakan pelawak. Saat remaja Ani sering menghadiri pesta. Nah beliau sering memakai sepatu yang talinya sampai paha. Fotonya ditunjukkan ke saya. Spontan langsung saya ledek, “Ih, Bu Ani agogo (gaya dansa tahun 1970-an).” Ternyata beliau tidak marah justru ketawa, padahal saya agak takut kalau marah. Beliau cukup menyenangkan dan egaliter. Pernah juga makan menggunakan tangan bersama saya.

Ada hambatan?
Nyaris tidak ada. Ani pencerita yang ulung. Dia sudah tahu orang menulis butuh apa. Maka dia menyiapkan satu cerita yang jelas, detail, lengkap dengan alurnya, dan tidak loncat-loncat. Daya ingatnya luar biasa. Dia juga ikut mengedit. SBY, anak-anak, dan anggota keluarga lain juga sering ikut dalam proses wawancara saya. Saya justru tegang saat peluncuran. Saya tegang karena pidato di depan kabinet.

Sesulit apa bertemu dengan Ani?
Bertemu beliau tentu tidak bisa sembarangan. Sebagai Ibu Negara kesibukannya luar biasa, pergi ke luar kota. Tapi sekali ketemu bisa empat jam kami berbincang. Wawancara berlangsung di Cikeas, Istana Negara, Istana Tampak Siring (Bali), Cipanas. Kami memanfaatkan waktu di tengah kunjungan. Paling banyak di Istana Negara dan Cikeas.

Apa isi dalam buku itu?
Ada tiga hal, pertama bagaimana Ani mampu mewarnai hidupnya dalam kondisi apapun, buku ini juga menghangatkan kembali kenangan tentang Sarwo Edhi (ayah Ani). Ketiga menceritakan rasa otentik sebagai ibu negara. Orang tahunya Ibu Negara itu nikmat, indah, dipuji. Tapi orang tidak tahu dari hari ke hari bahwa menjadi Ibu Negara kerap merasakan kesepian. Tidak boleh arisan, tidak boleh curhat ke sembarang orang.

Advertising
Advertising

Seberapa besar pengaruh Ani kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)?
Besar. Ani menjamin rumah tangga yang tenag. Ani menciptakan kondisi rumah yang aman terlebih dulu. Ani yakin karir suami akan langgeng jika tidak diributkan urusan rumah. Jadi Ani menjalankan apa saja tugas rumah tangga dengan gaji berapapun. Bu Ani rela berkorban demi keluarga seperti saat dia harus keluar dari Kedokteran UKI demi keluarga.

SBY sering minta pertimbangan isterinya?
Kalau minta pertimbangan dalam bidang politik tidak ada. Ani meralat anggapan orang bahwa dia mempengaruhi. Dulu pernah Ani membantu SBY membuat paper saat mendapat tugas. Ani membantu mengetikan. Sampai sekarang sebelum SBY maju berpidato, dengan spontan Ani akan mencatat poin yang penting. Misalkan saat kunjungan, ada gubernur yang pidato. Ani akan mencatat dan diberikan kepada SBY. Ini bahan untuk SBY memberikan kilas balik dan tanggapan. Buat dia itu bantuan yang wajar. Sejak SBY berpangkat letnan, Ani banyak memberikan bantuan. Termasuk saat SBY membuat Partai Demokrat. Ani membantu mencarikan warna biru untuk lambangnya, menyusun manifesto politik. Tapi saat SBY menjadi Presiden, SBY membedakan mana urusan politik antara SBY dan menteri, Ani tidak boleh tahu dan mana yang Ani boleh tahu. SBY memberi saran bidang apa saja yang pantas diurusi Ibu Negara. Intinya ada dua hal jangan berbisnis dan berpolitik.

Ani menyiapkan diri menjadi Presiden 2014?
Di kalimat terakhir ditulis, “Apapun orang mengatakan saya akan jadi presiden adalah salah besar. Karena kebanggaan buat saya jika berhasil mengantarkan SBY menyelesaikan tugasnya sampai 2014. Setelah itu pangkat saya hanya satu yakni tetap isteri SBY, Bu Bambang.” Kata-kata saya tidak mau menjadi presiden ada dalam penutup buku ini.

Akbar Tri Kurniawan 

Berita terkait

Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

14 hari lalu

Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

Nikson Nababan menggunakan model NIKSON (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.

Baca Selengkapnya

Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

28 September 2023

Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

Rohaniwan yang juga pengajar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Baskara T. Wardaya menulis buku bertajuk Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan.

Baca Selengkapnya

Konsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta

11 Juni 2023

Konsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta

Komunitas Saya Belajar Hidup konsisten berkarya dan menerbitkan buku. Komunitas menulis ini sudah berjalan selama 8 tahun dan menerbitkan 12 buku

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku

2 Mei 2023

Hari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku

Buku Keajaiban Negeri Emas Zabaj menjelaskan tentang kawasan Asia Tenggara dari sudut pandang pelayar abad 9 dan 10.

Baca Selengkapnya

Jelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku

16 Maret 2023

Jelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku

Dua buku perjalanan tersebut berujudul "The SYL Way: The Miracle of Hardworking" dan "The SYL Way: I Love My Job".

Baca Selengkapnya

NU Cabang Tiongkok Luncurkan Buku, Tekankan Pentingnya Santri Belajar ke Cina

7 Februari 2023

NU Cabang Tiongkok Luncurkan Buku, Tekankan Pentingnya Santri Belajar ke Cina

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok meluncurkan buku bertajuk "Santri Indonesia di Tiongkok"

Baca Selengkapnya

Wartawan Senior Tempo Arif Zulkifli Luncurkan Buku Jurnalisme di Luar Algoritma

28 Januari 2023

Wartawan Senior Tempo Arif Zulkifli Luncurkan Buku Jurnalisme di Luar Algoritma

Buku itu dibuat, kata wartawan Tempo Arif Zulkifli, untuk mencoba memberikan insight dalam pemberitaan berbentuk reportase.

Baca Selengkapnya

Rilis Buku Baru, Bamsoet Hargai Pentingnya Pertemanan

10 September 2022

Rilis Buku Baru, Bamsoet Hargai Pentingnya Pertemanan

Pertemanan dan membina jaringan menjadi kunci penting dalam perjalanan karier Bambang Soesatyo.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR RI Apresiasi Terbitnya Buku 'NKRI Harga Mati'

24 Agustus 2022

Ketua MPR RI Apresiasi Terbitnya Buku 'NKRI Harga Mati'

Merujuk aspek yuridis, gagasan negara kesatuan merupakan pengejawantahan rumusan sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia

Baca Selengkapnya

Peluncuran Buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya', Penulis: Dia Pemimpin Otentik

15 Juli 2022

Peluncuran Buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya', Penulis: Dia Pemimpin Otentik

Anies Baswedan disebut sebagai pemimpin otentik dalam peluncuran buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya'.

Baca Selengkapnya