Homoseks Dipengaruhi Hormon Serotonin?

Reporter

Editor

Rabu, 30 Maret 2011 17:09 WIB

REUTERS/Alejandro Alvarez

TEMPO Interaktif, Beijing - Orientasi seks kepada sesama (homoseks), disinyalir dipengaruhi kadar hormone serotonin di otak. Para ilmuwan di Peking University dan National Institute of Biological Sciences di Beijing menemukan kaitan hormon dan preferensi seksual ini pada mamalia tikus.

Hormon serotonin berperan mengatur perilaku seksual, seperti ereksi, ejakulasi dan orgasme, baik pada tikus dan maupun pada pria. Ahli saraf Yi dari Rao Peking University dan National Institute of Biological Sciences di Beijing bersama timnya menunjukkan bahwa serotonin juga mendasari keputusan pria memilih wanita atau sesama pria.

Rao dan timnya merekayasa genetika tikus jantan yang kurang baik produksi serotoninnya atau merekaya zat protein yang berpengaruh pada produksi serotonin dalam otak. Kedua jenis tikus diubah tidak bisa membuat serotonin.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature edisi 24 Maret ini menyebut, tikus yang kekurangan serotonin menunjukkan kecenderungan seksual tidak tertarik pada tikus betina dan lebih menerima tikus jantan. Tikus tikus itu juga tidak suka bau kelamin betina.
Sebaliknya, mereka lebih suka tikus jantan dan memunculkan suara suara yang menunjukkan birahi. Tikus jantan biasanya memunculkan suara suara ini saat bertemu tikus betina untuk membuat mereka lebih terbuka untuk dikawini. Sedangkan yang memiliki serotonin cukup, lebih tertarik pada tikus betina.

”Hampir setengah dari tikus yang kekurangan serotonin lebih memilik jantan sebelum betina dan sekitar 60 persen lebih banyak menciumi bau tikus jantan daripada betina,” kata dia.

Ketika peneliti menyuntikkan senyawa ke dalam tikus untuk mengembalikan tingkat serotonin seperti biasanya, tikus-tikus itu kembali lebih tertarik pada tikus betina dari pada tikus jantan. Tapi serotonin yang berlebih justru mengurangi ketertarikan betina dan jantan. ”Ini menunjukkan jumlah serotonin harus mengendap dalam waktu tertentu untuk membantu perkembangan heteroseksual,’ ujarnya.

Namun, Rao melanjutkan, apakah kadar serotonin memiliki pengaruh seksual yang sama pada hewan lain, masih belum diketahui.

Salah satu penulis laporan itu, ilmuwan syaraf Zhou-Feng Chen dari Washington University, memperingatkan agar jangan tergesa dan main pukul rata kaitan hormon ini pada orientasi seksual manusia.

Elaine Hull, seorang ahli dalam perilaku seksual pada hewan pengerat dari Florida State University mengatakan, temuan ini mungkin memiliki implikasi untuk homoseksualitas atau perilaku biseksual pada manusia. ”Ini dapat membantu untuk memandu perkembangan seksual (manusia),” kata Hull, yang tak terlibat dalam penelitian.

Namun, ia sepakat dengan Chen, agar tak menafsirkan hasil penelitian ini tergesa gesa.
”Perlu lebih banyak informasi sebelum menyimpulkan serotonin merupakan faktor yang menghambat ketertarikan seksual pria," kata dia.

Livescience | Nur Rochmi

Advertising
Advertising

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

21 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya