Anak Autis Anak Istimewa

Reporter

Editor

Jumat, 1 April 2011 21:28 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Senyum Sri Astuti terus melebar ketika menyaksikan buah hatinya Raditya Parasandy, 23 tahun yang autis mendapat pekerjaan sebagai koki di sebuah hotel berbintang di Jakarta. "Meski Radit hanya bekerja dua tahun namun saya bangga dia bisa tumbuh memiliki pribadi yang kuat, berbudi pengerti yang bagus seperti anak lain pada umumnya. Bagi saya memiliki anak autis adalah anak istimewa dan sangat luar biasa," kata mantan model di era tahun 80-an ini dalam acara peluncuran film dokumenter bertema anak autis berjudul Love Me As I Am (Buah Hati) pada Jumat siang tadi di Restaoran South Beauty, Sudirman, Jakarta. Pemutaran film ini untuk menyambut dan memperingati Hari Autis Internasional pada 2 April besok. Dan peluncuran ini memberikankesempatan kepada beberapa orang tua yanga memiliki anak autis untuk menceritakan suka dukanya.

Sri Astuti menuturkan hingga sekarang ia sangata berhati-hati membimbing dan mengarahkan Raditya yang mulai jatuh hati atau memiliki ketertarikan lawan jenis, mimpi basah dan punya keinginan menikah. "Mereka pada dasarnya punya keinginan yang sama. Namun saya selalu ingatkan kepada para orang tua yang memiliki anak autis jangan berkecil hati. Tetapi modal utama yang mesti ditumbuhkan adalah belaian, pelukan, kasih sayang keberadaan kita untuk selalu ada di sampingnya menjadi obat dan terapi sukses si anak bisa tumbuh seperti anak lain," papar Sri Astuti panjang lebar. Selain punya minat terhadap koki, Raditya juga pandai merancang, berenang dan bermain bulu tangkis.

Lain lagi dengan pengalaman Mentalia, ibunda Michael yang selain autis juga cacat penglihatan. "Micahael anak yang hebat kemampuannya bermain piano klasik seri apapun melebihi anak normal. Micahel modalnya hanya mendengar dan merasakan tapi dia langsung bisa memainkan lagu-lagu klasik dengan indah," kata Mentalia yang terharu anaknya tercatat dalam Musium Rekor Indonesia (MURI) dengan prestasi anak autis dan cacat penglihatan tapi jago bermain piano klasik.

Sementara Irma ibunda Dafa yang juga autis mengaku rasa syukur dan bahagianya memiliki buah hati sulung yang berprestasi untuk daya ingat dan kemampuan mengoperasaikan ateknologi komputer sejak usia dua tahun. "Saya bersyuku memiliki anak yang sering dibilang berkebutuhan khusaus namun nyatanya anak saya anak hebat, luar biasa dan istimewa. Sangat membanggakan sayaberterima kasih memiliki anak seperti Dafa," kata Irma.

Kini dia bersama putrinya yang ke dua atau adiknya Dafa, bahu membahu mengajarkan Dafa bisa berinteraksi dengan baik. "Adiknya menjadi teman dan guru yang jujur bagi Dafa untuk mengajarkan banyak hal termasuk bisa berkomunikasi dan mengajari memusatkan perhatian dengan baik," pungkas wanita berjilbab itu.

Advertising
Advertising

Adapun Rica Cornain yang memiliki Emilio, 12 tahun yang juga autis juga bersemangat dengan sabar mengarahkan Emilio yang ternyata berpotensi di bidang melukis. Rica menuturkan usia dua tahunEmilio sudah bisa melukis dua dimensi dan hasil lukisannya diburu banyak orang. Hingga kin, Emilio sudah memiliki ratusan lukisan bergaya abstrak dan kontemporer Bahkan ada satu lukisan Emilio yang dibuat setahun lalu sudah diburu kolektor lukisan seharga US$ 50 ribu tapi tidak dilepas. "Emilio mau lukisan itu jadi penyemangat dirinya tidak bisa dihargai oleh materi semahal apapun," ujarnya.

Rica menyatakan rasa bangganya memiliki anak luar biasa dan istimewa. "Sebagai orang tua kita tidak boleh menyerah bila memiliki anak autis. Mereka sangat istimewa dan luar biasa," ujar Rica yang mengaku bangga dengan peluncuran film ini untuk mengajak dan mensosialisasikan masyarakat bahwa memiliki anak autis bukan dunia kiamat atau kutukan. "Dengan peran kita sebagai orang terdekat, orang tua dan keluarga akan mengarahkan dan mendidik mereka menjadi lebih baik."

Artis Christine Hakim yang mendengarkan pernyataan para orang tua tentang bagaimana memiliki anak autis tidak dapat menahan rasa harunya. "Saya bahagia mendapat kesempatan mengerjakan pekerjaan mulia ini," tuturnya lirih.

Christine mengatakan di Indonesia kesadaran masyarakat tentang autisme baik dalam bentuk pemahaman atau karakteristik klinis dari autisme maupun dalam bentuk empati sosial, serta membangun kesadaran masyarakat tentang adanya potensi kognitif yang sangat luar biasa pada setiap penderita autisme. "Mereka punya potensi kognitif membanggakan dan begitu istimewa."

Melalui peluncuran film dokumenter berdurasi tujuh menit, 15 menit hingga 45 menit ini Christine akan keliling daerah untuk mengadakan pelatihan, seminar tentang anak autisme. "Saya ingin anak-anak hebat ini mendapat punya tempat yang sama tidak ada diskriminasi. Karena sekali lagi prestasi luar biasa." HADRIANI P

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

23 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

18 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya