Cara Aman Intip Kondisi Jantung

Reporter

Editor

Selasa, 5 April 2011 08:04 WIB

Ilustrasi: womenshealth.gov

TEMPO Interaktif, Makassar --Ada banyak cara mencegah penyakit jantung sejak dini. Penyakit mematikan ini bisa diatasi dengan mengatur pola hidup dan pola makan. Yang tak kalah pentingnya adalah rutin memeriksakan kesehatan jantung.

Muhammad Dahlan, 45 tahun, mengaku pernah memeriksakan kesehatan jantungnya dengan dibantu salah seorang dokter. Cara memeriksakan jantung itu dilakukan dengan ujian tekanan perasaan, ujian stres, atau treadmill.

“Treadmill dilakukan dengan berlari-lari di atas alat treadmill. Dengan ini detak jantung bisa diketahui apakah normal atau tidak. Dari hasil treadmill itu saya diketahui menderita penyakit jantung koroner,” kata Dahlan.

Khawatir atas kabar yang didapatnya, ia pun mencoba berobat. Tapi, karena biaya pengobatan medis cukup sulit dijangkau, ia memilih pengobatan alternatif. Setelah beberapa waktu, pengajar di salah satu perguruan tinggi swasta ini mengaku kondisinya kini membaik. Ia pun memeriksakan diri kembali dengan cara treadmill. Hasilnya, ia dinyatakan sembuh dari penyakit jantung.

Menurut Dahlan, pengobatan alternatif yang dilakukannya cukup manjur. Tetapi tidak demikian dengan pendapat pakar kardiologi dari Rumah Sakit Tropicana Selangor Malaysia, Haizal Haron Kamar. Menurut Haizal, kesalahan sebenarnya ada pada tes yang dilakukan Dahlan.

Advertising
Advertising

“Treadmill tidak 100 persen akurat untuk membuktikan seseorang mengidap penyakit jantung,” ujarnya. Menurut dia, treadmill hanya mencatat hitungan detak jantung. Sedangkan kondisi jantung di dalam tidak terlihat langsung. Ia menyarankan pemeriksaan jantung secara akurat.

Selain treadmill, kata Haizal, ada beberapa cara memeriksakan. Pertama, dengan elektrokardiogram. Cara ini digunakan dengan memonitor sinyal dari aktivitas listrik jantung. Sinyal tersebut diperlihatkan dengan grafik yang menunjukkan normal atau tidaknya detak jantung.

Cara kedua adalah dengan ekokardiogram. Cara ini menggunakan sinar X untuk memindai jantung yang memperlihatkan pergerakan jantung. Ketiga, dengan tangiografi, yaitu dengan cara menunjukkan pembuluh darah di jantung dengan terlebih dulu memasukkan cairan khusus dengan suntikan.

“Cara-cara ini bisa membantu mengetahui kondisi kesehatan jantung. Tapi belum tentu aman,” kata Haizal. Penemuan terbaru di dunia kedokteran untuk pemeriksaan jantung yang aman adalah dengan magnetic resonance imaging (MRI). Sebelumnya, cara ini dipakai untuk pemeriksaan organ otak. Tetapi, untuk jantung, pemanfaatannya baru dilakukan.

Cara pemeriksaan dengan MRI dilakukan dengan mesin yang merekam kondisi jantung, khususnya apabila terjadi kebuntuan pada pembuluh darah yang bisa mengakibatkan serangan jantung. MRI tak hanya mengecek kondisi pembuluh darah, tetapi juga detak jantung, dan bentuk jantung.

Keunggulan dari pemeriksaan dengan MRI, kata Haizal, adalah, tidak menggunakan sinar X seperti pada pemeriksaan dengan ekokardiogram. Sinar X berbahaya bagi tubuh, di antaranya bisa memicu kanker. Selain itu, MRI terhindar dari risiko kegagalan fungsi ginjal, yang bisa disebabkan oleh pemeriksaan dengan cara tangiografi. Cairan yang digunakan dengan cara tangiografi, berpengaruh pada ginjal.

“Jadi cara terbaik memeriksakan jantung saat ini adalah dengan MRI,” kata Haizal. Di Asia Tenggara, Haizal mengklaim pemeriksaan dengan MRI hanya ada di rumah sakit Tropicana. Sebelumnya sudah ada di Amerika Serikat dan beberapa negara maju lainnya.

Sebaiknya, kata Haizal, seseorang memeriksakan jantung ketika merasakan adanya gejala penyakit seperti sesak napas dan detak jantung yang sering tidak beraturan. Atau sering kali merasakan nyeri di bagian dada.

Sedangkan bagi yang tidak merasakan tanda atau gejala sakit jantung, sebaiknya mencegah lebih dini dengan cara sederhana. “Dengan menerapkan gaya hidup aktif dan pola makan yang sehat. Ditambah dengan kurangi berat badan dan stres yang berlebihan, serta hindari merokok dan asap rokok,” ujar Haizal.

SUKMAWATI



Tip Berolahraga tanpa Membahayakan Jantung:
- Sebelum berolahraga, sebaiknya cek tekanan darah (tensi). Atau bisa dengan mengecek denyut nadi di pergelangan tangan atau di leher. Denyut nadi yang normal adalah 60-90 denyut per menit. Jika kurang atau lebih, jangan dipaksakan berolahraga, karena ini menandakan kondisi tubuh sedang tidak prima.
- Pemanasan sebelum olahraga penting untuk dilakukan. Agar jantung tidak kaget, saat berolahraga.
- Bila Anda merasa pusing saat ganti posisi tubuh dari jongkok ke berdiri, artinya jantung tidak mampu memompa darah secara maksimal. Dalam kondisi ini juga jangan paksakan diri untuk berolahraga berat.
- Bila Anda sudah lama tidak berolahraga, jangan memaksakan diri untuk olahraga kompetitif, seperti sepak bola yang harus kejar-kejaran skor.
SUKMAWATI | BERBAGAI SUMBER

Berita terkait

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

20 jam lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

10 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

11 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

17 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

18 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

25 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

29 hari lalu

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?

Baca Selengkapnya

Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

39 hari lalu

Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.

Baca Selengkapnya

Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

39 hari lalu

Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

Pakar mengungkapkan puasa Ramadan pada penderita penyakit jantung akut dikhawatirkan dapat mengakibatkan ketidakstabilan pompa jantung.

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

42 hari lalu

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.

Baca Selengkapnya