Terobsesi Bersih Membuat Kita Depresi

Reporter

Editor

Selasa, 19 April 2011 12:23 WIB

sxc.hu

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menurut para ilmuwan, obsesi kita terhadap kebersihan dapat dikaitkan dengan peningkatan tingkat depresi.

Mereka percaya bahwa menghilangkan bakteri dan virus telah benar-benar membuat sistem kekebalan tubuh kita melemah dan hal ini pada gilirannya telah memengaruhi fungsi otak kita.

Para ilmuwan telah lama menyalahkan lingkungan kita yang terlalu steril atas peningkatan asma dan alergi. Mereka mengatakan beberapa bakteri diperlukan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh kita dan tanpa mereka tubuh kita bereaksi berlebihan terhadap debu dan serbuk sari yang mengakibatkan alergi.

Peneliti saat ini percaya bahwa reaksi berlebihan ini juga dapat mengganggu kemampuan otak untuk menghasilkan bahan kimia tertentu yang membuat kita bahagia, seperti serotonin, dan ini menyebabkan depresi.

Mereka menunjukkan bahwa tingkat depresi jauh lebih tinggi di dunia barat dibandingkan dengan negara-negara miskin karena sistem kekebalan tubuh mereka kurang terlatih untuk mengatasi bakteri.

Sekitar satu dari sepuluh orang Inggris menderita depresi dibandingkan dengan hanya satu dalam seratus di Nigeria, misalnya.

Para peneliti di Atlanta, Georgia, telah mempelajari bagaimana reaksi berlebihan ini (peradangan) memengaruhi otak dengan merekrut 27 pasien yang memakai obat untuk mengobati hepatitis C yang menyebabkan reaksi serupa.

Mereka percaya reaksi tertentu dapat memengaruhi kemampuan otak untuk menghasilkan bahan kimia tertentu, termasuk serotonin yang dikenal sebagai "hormon kebahagiaan".

Dr. Andrew Miller, salah satu ilmuwan, mengatakan, "Kami percaya bahwa sistem kekebalan tubuh menyebabkan depresi. Saat orang berkembang dan tumbuh dewasa, sistem kekebalan tubuh mereka berkembang. Jika mereka lebih banyak terkena bakteri dan parasit, mereka dapat lebih baik mengendalikan peradangan."

"Saat ini lingkungan manusia jauh lebih bersih dan higienis sehingga sistem kekebalan tubuh kita tidak pernah benar-benar belajar bagaimana berurusan dengan agen infeksi. Kita terlalu aktif karena sistem kekebalan tubuh kita belum terlatih."

Para peneliti itu, yang penelitiannya dipublikasikan dalam jurnal Molecular Pyschiatry, saat ini menguji apakah obat anti peradangan dapat digunakan untuk mengobati depresi.

DAILY MAIL | ERWIN Z.

Berita terkait

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

9 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

9 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

9 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

13 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

16 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

17 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya