Kenali Pasangan Agar Tak Mewariskan Penyakit

Reporter

Editor

Kamis, 26 Mei 2011 05:05 WIB

TEMPO/Budi Yanto
TEMPO Interaktif, Sepintas wajah Shinta Ramadani tak menggambarkan usianya. Bahkan, banyak orang mengira dia masih seusia anak SMP atau SMA. Ketika menyebutkan angka 21, hadirin di Gedung Prodia Tower baru mafhum, Shinta memang satu dari penderita talasemia mayor.

Seperti penderita talasemia lain, Shinta pun mempunyai ciri-ciri yang hampir sama. Bentuk mukanya mirip penderita lain. Dunia kedokteran menyebutnya Cooley's face, ada juga bentuk splenomegali dan hepatomegali. Kulitnya juga menghitam.

Apa yang terlihat pada tubuh Shinta ini hanya sebagian ciri penderita penyakit yang juga disebut Mediterranean Cooley's Anemia. Menurut Elva Aprilia Nasution, Product Specialist Prodia, pada penderita talasemia ini tulang muka membesar, dahi menonjol, jarak di antara kedua mata jauh, dan tulang pipi menonjol.

Selain perubahan bentuk muka, biasanya mata kekuningan, limpa membesar, kulit kehitaman, serta pertumbuhan dan penyerapan gizinya kadang-kadang terganggu.

Menurut Eva, para penderita juga harus selalu melakukan transfusi darah setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan darah di dalam tubuhnya. Anak yang memiliki talasemia mayor tidak dapat membentuk hemoglobin yang cukup dalam darah mereka. "Mereka butuh transfusi darah seumur hidupnya," ujar Elva dalam press briefing "Satukan Cinta Kendalikan Thalassaemia" di Prodia Tower pada 4 Mei lalu.

Dr. dr. Djumhana Atmakusuma, SpPD, KHOM, ahli hematologi onkologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, membenarkan bahwa penderita talasemia mayor seumur hidupnya bergantung pada transfusi darah dan iron chelator atau alat untuk membuang zat besi. "Pada keadaan iron chelator tertentu diberi kombinasi oral atau suntikan," kata Djumhana melalui pesan pendek.

Pengobatan terakhir pada penyakit ini melalui terapi iron overload (muatan besi berlebih) akibat penyerapan besi meningkat di usus dan akibat transfusi yang sering atau berulang. Terapi ini mengakibatkan iron toxicity ke lever, jantung, kelenjar endokrin, dan kulit.

Untuk pencegahan, diberikan obat iron chelator (suntikan/oral) dan antioksidan. Talasemia ini merupakan penyakit genetis karena kelainan darah. Penyakit ini banyak terdapat di negara mana pun, khususnya dari Laut Tengah, Timur Tengah, atau Asia. Penyakit ini jarang ditemukan pada orang dari Eropa Utara.

Terdapat dua jenis talasemia, yakni talasemia minor atau pembawa sifat atau gen dan talasemia mayor. Talasemia minor ini hanya bisa diketahui dengan pengecekan darah. Talasemia mayor ini merupakan penyakit darah yang berat yang diderita sejak lahir.

Jika dua penderita talasemia minor bertemu dan menikah, ada kemungkinan si ibu melahirkan anak dengan talasemia mayor mencapai 25 persen, sedangkan kemungkinan anak dengan pembawa sifat talasemia mencapai 50 persen dan kemungkinan anak normal 25 persen.

Jika hanya salah satu penderita dari satu pasangan menderita penyakit ini, ada kemungkinan si ibu akan menurunkan gen penyakit ini kepada anak sebesar 50 persen.

Saat ini Shinta tengah mengandung anak pertamanya. Sejak tujuh tahun lalu, limpanya sudah diangkat karena dikhawatirkan membengkak lebih besar. Shinta mewarisi penyakit yang diturunkan kedua orang tuanya.
Yus Mardhani, 23 tahun, juga senasib dengan Shinta. Sejak umur enam tahun dia bergantung pada transfusi darah. Dia pun harus menjaga makanan yang mengandung banyak zat besi agar darahnya tak kelebihan zat tersebut.

Yus dan Shinta tak ingin mewariskan kondisi yang lebih fatal kepada keturunannya. Tak mengherankan jika saat dulu pacaran dengan laki-laki yang menjadi suaminya kini, dia langsung mengajak screening. "Alhamdulillah dia normal dan mau menerima saya apa adanya," ujar Shinta, tersenyum. Yus pun mengaku mengajak pacarnya melakukan hal yang sama. Meski belum tentu jadi, dia mengantisipasi kemungkinan agar anaknya kelak tak menderita.

Deteksi pranikah itu merupakan cara memutus rantai atau mencegah talasemia ini. Tujuannya adalah menghindarkan risiko mewariskan penyakit dua orang pembawa sifat. "Jika pasangan minor menikah, akan lebih banyak jumlah penderita penyakit ini. Namun, jika menikah dan hamil, konsekuensinya lebih berat," ujar Ruswandi, pendiri Yayasan Thalassaemia.

Ruswandi dan istrinya, Watty, menghimpun para orang tua penderita talasemia dan mendirikan Yayasan Thalassaemia. Mereka giat menghimpun dana dan mengedukasi masyarakat untuk lebih sadar dengan penyakit ini. Mereka mengharapkan masyarakat ikut mencegah meluasnya penyakit ini dengan memeriksa darah.

Djumhana mengatakan tak ada larangan bagi penderita talasemia minor untuk menikah. Jika mereka menikah, ada beberapa pilihan. "Tidak hamil, (atau) hamil dengan monitoring janin dalam kandungan untuk mengetahui menderita talasemia mayor atau tidak," ujarnya.

Djumhana menjelaskan penanganan talasemia dengan transfusi darah. Mula-mula iron overload diobati dengan injeksi desferioxamine. Dengan kemajuan teknologi, kemudian muncul obat oral deferipron. "Yang terakhir, datang obat oral deferasirox," ujarnya.

Menurut Djumhana, pasien talasemia mayor yang berusia kurang dari lima tahun, bila memiliki donor stem cell yang cocok, dapat menjalani transplantasi stem cell.

DIAN YULIASTUTI | BERBAGAI SUMBER

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

5 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

6 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

7 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

7 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

8 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

11 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

15 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

16 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

22 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya