Kantor Jauh Berisiko Cerai  

Reporter

Editor

Kamis, 26 Mei 2011 11:48 WIB

Ilustrasi pasangan. Dok: StockXpert

TEMPO Interaktif, Hati-hati bagi Anda yang berkantor jauh dari rumah. Sebab, perjalanan pergi dan pulang kerja yang memakan waktu lama kemungkinan bisa mengakibatkan pernikahan Anda bubar.

Sebuah penelitian menemukan, mereka yang menghabiskan banyak waktu dalam perjalanan pulang pergi bekerja dengan kereta atau mobil, kemungkinan bisa berpisah dengan pasangannya.

Risiko itu semakin besar bagi mereka yang berada dalam tahun-tahun pertama perkawinan.

Ahli mengatakan, jika salah satu pasangan, terutama suami, menghabiskan waktu 45 menit atau lebih pulang pergi kantor, mereka akan tiba di rumah dalam kondisi sudah sangat lelah. Hal itu akan menciptakan "tempat berkembang biak konflik". Sebab, pasangannya akan merasa hanya dijadikan seperti barang jaminan.

Seperti dilansir Daily Mail, Kamis, 26 Mei 2011, hasil penelitian itu diperoleh setelah para peneliti di Swedia meneliti data statistik dari dua juta rumah tangga di negara itu antara tahun 1995-2000. Peneliti dari Universitas Umea menemukan, waktu perjalanan kerja selama 45 menit itulah yang kemungkinan bisa menghancurkan hubungan rumah tangga.

Mereka menemukan, dalam keluarga yang suaminya bekerja jauh, istrinya sering memaksa mereka berkantor di tempat yang lebih dekat dengan rumah. Itu berarti akan lebih sedikit menghabiskan uang dan lebih banyak waktu untuk anak dan rumah tangga.

Bagi mereka yang berada dalam tahun-tahun pertama perkawinan, jika salah satu pasangan bekerja jauh, risiko cerai itu mencapai 40 persen lebih tinggi.

“Salah satu risiko jangka panjang dengan menjadi komuter yaitu dapat mengalami masalah stereotip gender di rumah dan bursa kerja,” ujar penulis Erika Sandow.

Di Inggris, jutaan komuter setidaknya menghabiskan waktu satu jam untuk sampai ke kantor. Dalam sepuluh tahun terakhir ini, sejumlah komuter yang bepergian lebih dari satu jam meningkat 22 persen.

Penduduk Inggris sekarang mengalami perjalanan kerja 54 menit sehari. Lama perjalanan itu menempatkan mereka sebagai penduduk yang menanggung perjalanan panjang kedua di antara negara-negara di Eropa.

Seorang ahli Jean Hannah Edelstein mengatakan, jika kedua pasangan menjadi komuter, mereka akan kehilangan waktu bersama. “Ini berarti mereka kehilangan waktu untuk bersama pasangan mereka dan saling membantu dalam pekerjaan domestik”.

Penelitian sebelumnya menunjukkan menjadi komuter dapat meningkatkan tingkat kegelisahan dan stres. Penelitian yang dirilis pada April tahun ini menunjukkan menghirup udara di jalan raya dapat merusak saraf yang berhubungan dengan belajar dan daya ingat.

DAILY MAIL| LIS Y

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

5 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

8 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

12 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

13 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

20 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya