Dicekal Sejak 1987, Jakarta: 400 Tahun Akhirnya Diluncurkan

Reporter

Editor

Jumat, 17 Juni 2011 23:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Dalam rentang waktu usianya yang mencapai lebih dari 400 tahun, Jakarta telah mencatat diri sebagai kota yang sangat dinamis. Perubahan Jakarta dengan segala dimensinya selama berabad-abad itu ditelusuri Susan Blackburn melalui sebuah buku berjudul 'Jakarta Sejarah 400 Tahun. Namun, cara Susan yang begitu kritis mengkaji sejarah Jakarta membuat buku yang pertama kali terbit pada 1987 itu dicekal pemerintah Orde Baru.

Selama 24 tahun setelah dicekal, buku Susan itu akhirnya diluncurkan di Galeri Cemara 6, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (17/6) siang. Hadir dalam acara bedah buku itu peneliti sejarah Komunitas Bambu JJ Rizal, serta peneliti sejarah dari University of New South Wales Iskandar P. Nugraha.

Dalam bukunya, Susan yang merupakan penulis Australia memaparkan sejarah Jakarta yang sangat kontras. Jakarta bukan milik dan untuk kehidupan bersama, tapi juga dibangun untuk memenuhi impian para penguasa, kaum asristokrasi, dan uang.

Menurut Susan, selama hampir 400 tahun, penguasa-penguasa Jakarta menginginkan kota ini menjadi semacam model kota harapan mereka sendiri. Belanda pada 1619-1949 berusaha menampilkan citra kota koloni kulit putih. Setelah Indonesia merdeka, Soekarno membangun Jakarta dengan monumen dan bangunan megah. Sementara pemerintah Orde Baru menampilkan Jakarta sebagai kota pembanungan ekonomi. Caranya dengan membanjiri Jakarta dengan beragam pusat investasi asing.

Susan mengurai konsekuensi kebijakan para penguasa Jakarta terhadap kota dan penduduknya. Ini termasuk konflik maupun kerjasama antara gubernur dan presiden. Juga aturan dan tindakan terobosan atau hanya produk kebodohan yang bikin Jakarta dengan keragaman penghuninya itu makin sengsara.

Apa yang ditulis Susan diamini Iskandar P. Nugraha. Menurut Iskandar, Jakarta seolah menjadi kota yang kehilangan arah dan tidak jelas mau dibawa kemana. Setiap penguasa dengan kekuasaannya menafsirkan sendiri akan seperti apa Jakarta. "Jakarta selalu jadi bahan yang terbuka untuk diinterpretasikan oleh pemimpin. Di Orde Baru yang ditampilkan adalah Jakarta dengan konsep moderen. Persoalan sejarah dan identitas menjadi tidak penting dan diacuhkan. Jakarta semakin kehilangan arah mau dimana," kata Iskandar. Padahal, menurut dia, pembangunan Jakarta bisa dengan berhasil dilakukan bila berakar pada identitas aslinya.

Sementara JJ Rizal mengatakan apa yang disajikan Susan dalam bukunya sangat menarik. Susan bukan saja mampu menampilkan lukisan besar sejarah dan dinamika Jakarta, tapi juga mampu menghadirkan dengan detil. Rizal mencontohkan bagaimana Petojo pernah dilekatkan sebagai sarang waria. Tapi Susan tidak berhenti sampai di situ, namun juga menyajikan sejarah kehadiran waria di Jakarta. Kekuatan data itu membuat buku ini mempunyai nilai lebih. "Nampaknya susan adalah pemburu data yang mahir sehingga lukisan besar Jakarta mampu ditampilkan dengan detil-detilnya," kata Rizal.

Semua kisah Jakarta itu, ujar lulusan Departemen Sejarah FIB UI ini, juga disajikan secara menarik dengan kemampuan retorika yang memikat. Di tangan Susan, Jakarta mampu ditampilkan sebagai kota yang senantiasa berkelahi dan tidak pernah menang menghadapi masalah-masalah yang dihadapinya. Rizal mencontohkan penguasa Jakarta dalam menghadapi nyamuk yang telah dimulai sejak 1700-an dan hingga kini tidak selesai.

Lebih dari itu, kata dia, kompleksitas Jakarta diperparah karena kota ini berkembang tanpa identitas.
Buku Susan ini bisa menjadi refleksi bagi penguasanya di tengah perayaan hari jadinya yang ke 484 tahun.

Amirullah

Berita terkait

Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

17 hari lalu

Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

Nikson Nababan menggunakan model NIKSON (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.

Baca Selengkapnya

Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

28 September 2023

Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

Rohaniwan yang juga pengajar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Baskara T. Wardaya menulis buku bertajuk Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan.

Baca Selengkapnya

Konsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta

11 Juni 2023

Konsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta

Komunitas Saya Belajar Hidup konsisten berkarya dan menerbitkan buku. Komunitas menulis ini sudah berjalan selama 8 tahun dan menerbitkan 12 buku

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku

2 Mei 2023

Hari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku

Buku Keajaiban Negeri Emas Zabaj menjelaskan tentang kawasan Asia Tenggara dari sudut pandang pelayar abad 9 dan 10.

Baca Selengkapnya

Jelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku

16 Maret 2023

Jelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku

Dua buku perjalanan tersebut berujudul "The SYL Way: The Miracle of Hardworking" dan "The SYL Way: I Love My Job".

Baca Selengkapnya

NU Cabang Tiongkok Luncurkan Buku, Tekankan Pentingnya Santri Belajar ke Cina

7 Februari 2023

NU Cabang Tiongkok Luncurkan Buku, Tekankan Pentingnya Santri Belajar ke Cina

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok meluncurkan buku bertajuk "Santri Indonesia di Tiongkok"

Baca Selengkapnya

Wartawan Senior Tempo Arif Zulkifli Luncurkan Buku Jurnalisme di Luar Algoritma

28 Januari 2023

Wartawan Senior Tempo Arif Zulkifli Luncurkan Buku Jurnalisme di Luar Algoritma

Buku itu dibuat, kata wartawan Tempo Arif Zulkifli, untuk mencoba memberikan insight dalam pemberitaan berbentuk reportase.

Baca Selengkapnya

Rilis Buku Baru, Bamsoet Hargai Pentingnya Pertemanan

10 September 2022

Rilis Buku Baru, Bamsoet Hargai Pentingnya Pertemanan

Pertemanan dan membina jaringan menjadi kunci penting dalam perjalanan karier Bambang Soesatyo.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR RI Apresiasi Terbitnya Buku 'NKRI Harga Mati'

24 Agustus 2022

Ketua MPR RI Apresiasi Terbitnya Buku 'NKRI Harga Mati'

Merujuk aspek yuridis, gagasan negara kesatuan merupakan pengejawantahan rumusan sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia

Baca Selengkapnya

Peluncuran Buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya', Penulis: Dia Pemimpin Otentik

15 Juli 2022

Peluncuran Buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya', Penulis: Dia Pemimpin Otentik

Anies Baswedan disebut sebagai pemimpin otentik dalam peluncuran buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya'.

Baca Selengkapnya