Hampir Separuh Pria Alami Ejakulasi Dini.

Reporter

Editor

Senin, 21 November 2011 06:04 WIB

Ilustrasi Pria Ejakulasi Dini

TEMPO Interaktif, Jakarta:- Obat terbaru untuk mengatasi masalah ini segera masuk ke Indonesia. Momok bagi kaum pria itu bernama ejakulasi dini alias premature ejaculation.



Masalah yang membuat kaum Adam merasa rendah diri, sekaligus membuat istrinya uring-uringan, ini tak habis-habisnya menjadi topik bahasan di berbagai forum ilmiah.



Paling anyar, masalah ini dibahas dalam Asia-Pacific Society for Sexual Medicine (APSSM) di Taiwan, 16-20 November. Profesor Dr Arif Adimoelja, androlog senior dari Centre for the Study for Reproduction, Sexual, and Aging Health Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah, Surabaya, hadir dalam hajatan ini.



Bahkan kemarin ia memimpin sesi debat mengenai ejakulasi dan ereksi. “Menurut catatan kita, keluhan ejakulasi dini memang cenderung meningkat. Sebab, mereka yang mengalami masalah ini makin terbuka dan berani berkonsultasi ke dokter yang kompeten,” kata Arif kepada Tempo.



Data resmi ihwal ejakulasi dini di Tanah Air memang belum ada. International Society for the Study of Sexual Medicine menyebutkan ejakulasi dini terjadi pada semua umur dengan angka kejadian sekitar 4-30 persen.



Advertising
Advertising

Dalam kesempatan berbeda, Profesor J. Alex Pangkahila dari Departemen Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali, menyatakan ejakulasi dini dialami 25-40 persen pria di Amerika Serikat.



Di beberapa negara, termasuk Indonesia, angkanya diperkirakan lebih dari 40 persen. Bahkan, menurut catatan di kliniknya, sekitar 90 persen pria mengalami ejakulasi dini pada tahun pertama pernikahan. “Banyak masalah muncul akibat ejakulasi dini, misalnya ketidakharmonisan rumah tangga, frustrasi, atau perceraian,” katanya dalam National Symposium and Workshop on Sexology 2011, di Jakarta, akhir bulan lalu.



Hal seperti itu pula yang dialami para pasien yang menemui seksolog Naek L. Tobing, pengelola Center for Sex and Marital Studies, Jakarta. Ejakulasi itu datang begitu cepat, bahkan saat penis baru menyentuh vagina, atau baru 1-2 kali dorong. Dan angka kejadiannya cenderung meningkat. Buntutnya, kata Naek dalam berbagai kesempatan kepada Tempo, “Banyak istri mengaku menyesal dengan pernikahannya.”



Ada banyak penyebab terjadinya ejakulasi dini. Namun, dari pengalaman para pasien yang dikumpulkan Arif, sebanyak 36 persen penderita dilatarbelakangi kecemasan. Untuk menangani masalah ini, sejumlah cara biasa diberikan para dokter. Misalnya, memberikan terapi seks untuk mengatasi frustrasi yang muncul, atau melatih mengalihkan pikiran sewaktu melakukan senggama.



Bisa juga dokter memberikan obat anestetik lokal (topikal) mulai obat oles hingga semprot. Atau, memberikan psikotropik golongan selective serotonin re-uptake inhibitor.



Yang paling anyar, obat khusus untuk menangani ejakulasi dini adalah dapoxetin. Dr Hartmut Prost, dari Institute of Andrology-Urology, Hamburg, Jerman, menyebut obat ini cakrawala baru bagi pengobatan ejakulasi dini. Obat ini ditelan 1-3 jam sebelum suami “bertempur” di ranjang, dan terbukti efektif menunda ejakulasi.



Di sejumlah negara Asia, seperti Singapura dan Korea, obat ini sudah beredar. Sedangkan di Indonesia, kata Arif, “Saat ini belum masuk, mungkin baru tahun depan.”



DWI WIYANA

Berita terkait

Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

18 Oktober 2022

Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

1 Juli 2019

Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

2 November 2018

Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

8 Mei 2018

Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.

Baca Selengkapnya

Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

4 Maret 2018

Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

4 Maret 2018

Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.

Baca Selengkapnya

Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

11 Januari 2018

Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.

Baca Selengkapnya

Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

14 Desember 2017

Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.

Baca Selengkapnya

Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

23 November 2017

Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.

Baca Selengkapnya

Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

26 September 2017

Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?

Baca Selengkapnya