Bagaimana Tren Belanja Distro Bandung Tahun Depan?  

Reporter

Editor

Jumat, 9 Desember 2011 18:51 WIB

Pengunjung memadati ajang "Kick Fest 2009" di Bandung, Jawa Barat, Minggu (22/11). Festival produsen pakaian jadi dan distro lokal terbesar di Indonesia ini menargetkan 35.000 pengunjung dalam perhelatan selama tiga hari. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO Interaktif, Bandung - Menjelang 2012, terjadi perubahan tren pakaian di kalangan anak muda yang suka berbelanja ke distribution outlet (distro) di Bandung. Kaus mulai ditinggalkan. Mereka beralih ke pakaian luar seperti kemeja dan jaket.

Menurut pemilik sejumlah distro di Bandung, Fiki Satari, konsumen yang sejak dulu sering membeli kaus distro, kini banyak yang mencari pakaian luaran seperti kemeja berbahan flanel.

Sedangkan untuk penghangat badan di musim hujan, sweater hoodie masih jadi pilihan. Bahan yang dicari umumnya yang tidak terlalu tebal agar bisa juga dipakai sehari-hari.

Begitu pula jaket yang cenderung dipilih karena multifungsi. Misalnya, berbahan tahan air dan tidak terlalu tebal agar tak perlu membawa atau ganti jas hujan di jalan. “Anak muda itu maunya yang praktis, tapi tetap gaya,” ujarnya, Jumat, 9 Desember 2011.

Untuk celana, bahan denim dan jins masih diminati. Namun lebih kembali ke bentuk dasar, tanpa corak belel atau robek-robek. Sedangkan sepatu, jenis moccasin diperkirakan kembali dilirik tahun depan karena mudah dipakai dan bentuknya sederhana.

Bagaimana dengan pakaian cewek? “Tren baju masih bergaris dengan warna-warna cerah,” kata Ketua Kreatif Independent Clothing Kommunity (KICK) Ade Andriansyah. Bentuk pakaiannya masih sederhana tanpa banyak kerutan.

Adapun tas perempuan yang lebih suka diburu, juga bergaya sederhana. Biasanya untuk jalan-jalan, acara santai, dengan bahan kulit imitasi dan kanvas.

Meski begitu, setiap distro bisa memunculkan tren sendiri di kalangan penggemarnya. Seperti sekarang, kata Fiki, ada distro yang meluncurkan kaus-kaus bertema quotes atau kutipan bahasa gaul di media sosial. “Pasar anak muda itu sangat terpilih dan setiap distro punya ciri khas masing-masing,” katanya.

Di Bandung, kini berdiri tak kurang dari 500 distro. Sebagian ada yang tutup dan muncul yang baru setiap tahun. Distro mulai muncul setelah krisis moneter 1997 karena mahalnya pakaian anak-anak muda ketika itu. Selanjutnya usaha ini berkembang untuk menghidupi komunitas band lokal dan majalah independen di Bandung.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Lokasi Nobar Piala Asia U-23 Pindah ke Halaman Kemenpora, Bisa Datang Tanpa Registrasi

3 menit lalu

Lokasi Nobar Piala Asia U-23 Pindah ke Halaman Kemenpora, Bisa Datang Tanpa Registrasi

Lokasi nobar Piala Asia U-23 Indonesia vs Uzbekistan malam ini dipindah dari Auditorium Wisma Kemenpora ke Halaman Kemenpora.

Baca Selengkapnya

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

5 menit lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Segera Bangun Jalan di Lima Desa Kecamatan Muara Sugihan

6 menit lalu

Pj Bupati Banyuasin Segera Bangun Jalan di Lima Desa Kecamatan Muara Sugihan

Penjabat Bupati Banyuasin, H. Hani Syopiar Rustam melakukan kunjungan kerja sekaligus meninjau jalan di lima Desa Kecamatan Muara Sugihan sepanjang 3,250 meter yang akan segera dibangun, pada Ahad, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Mojokerto Merilis Implementasi Sertifikat Elektronik

9 menit lalu

Pemkot Mojokerto Merilis Implementasi Sertifikat Elektronik

Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto bersama Kantor Pertanahan (Kantah) Kota Mojokerto, resmi merilis implementasi sertifikat elektronik pada layanan pertanahan

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

10 menit lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas Memperparah Penderitaan di Gaza, Pengungsi Minum Kurang dari 1 Liter Air per Hari

14 menit lalu

Suhu Panas Memperparah Penderitaan di Gaza, Pengungsi Minum Kurang dari 1 Liter Air per Hari

Suhu musim panas yang kian meningkat semakin memperburuk penderitaan warga Gaza di tengah krisis kemanusiaan dan serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia Vs Uzbekistan: Sederet yang Perlu Diketahui Soal Negeri di Asia Tengah Ini

15 menit lalu

Timnas Indonesia Vs Uzbekistan: Sederet yang Perlu Diketahui Soal Negeri di Asia Tengah Ini

Selain terkenal dengan sepak bolanya, Uzbekistan di kawasan Asia Tengah memiliki berbagai destinasi wisata menarik. Simak fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Profil Abbosbek Fayzullaev, Gelandang CSKA Moscow yang Harus Diwaspadai Pertahanan Timnas U-23 Indonesia

17 menit lalu

Profil Abbosbek Fayzullaev, Gelandang CSKA Moscow yang Harus Diwaspadai Pertahanan Timnas U-23 Indonesia

Abbosbek Fayzullaev yang kini bermain untuk CSKA Moscow menjadi pilar utama timnas Uzbekistan yang akan dihadapi timnas U-23 Indonesia.

Baca Selengkapnya

Solo Menari 2024 Semarakkan Peringatan Hari Tari Dunia di Kota Bengawan

20 menit lalu

Solo Menari 2024 Semarakkan Peringatan Hari Tari Dunia di Kota Bengawan

Solo Menari 2024 diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

24 menit lalu

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

Presiden Jokowi nonton laga Tim Nasional atau Timnas U23 Indonesia melawan Uzbekistan dalam semifinal piala Asia.

Baca Selengkapnya