Pengalaman Traumatis Membuat Kuat  

Reporter

Editor

Selasa, 20 Desember 2011 15:43 WIB

AP/Oded Balilty

TEMPO.CO, Jakarta - Pengalaman sulit membuat kita kuat. Para ilmuwan bidang psikologis menemukan bahwa ketika berbagai masalah terjadi, seperti penyerangan, badai, dan duka cita bisa merusak psikologis seseorang, beberapa trauma kecil bisa membuat seseorang bertahan.

“Tentu saja semua orang pernah mendengar pepatah ‘apapun yang tidak membunuhmu, bisa membuatmu lebih kuat,” kata Mark D. Seery, dari Univesity of Bullafo dalam makalahnya yang muncul di Current Directions in Psychological Science, sebuah jurnal dari Association for Psychological Science. Namun, banyak ide-ide yang kelihatannya masuk akal, tetapi tidak didukung oleh bukti ilmiah.

Memang, banyak penelitian di bidang psikologi menunjukkan bahwa kehidupan sengsara adalah pengalaman buruk untuk Anda. Kejadian-kejadian serius seperti kematian anak atau orang tua, bencana alam, diserang secara fisik, mengalami pelecehan seksual atau dibuang oleh keluarga bisa menyebabkan problem psikologis. Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa cara terbaik untuk mengatasinya adalah menganggap seolah hal tersebut tidak pernah terjadi. Namun, menurut Seery, saran itu sangatlah tidak realistis dan belum tentu menyehatkan.

Dalam sebuah penelitian, Seery dan rekan-rekannya menemukan bahwa orang yang mengalami banyak pengalaman traumatis dalam hidupnya secara umum akan lebih tertekan. Namun, mereka juga menemukan bahwa orang yang tidak pernah punya pengalaman buruk dalam hidupnya juga mempunyai problem sejenis. Orang dengan hasil terbaik adalah mereka yang mengalami berbagai pengalaman buruk. Studi lain menemukan bahwa orang yang mengalami nyeri punggung kronis merasa lebih baik jika mereka mengalami beberapa kesulitan yang serius. Sedangkan orang lain yang tidak mengalami nyeri punggung kronis dan mengalami beberapa kesulitan serius ternyata merasa lebih terganggu.

Salah satu kemungkinan untuk pola ini adalah bahwa orang yang sudah mengalami beberapa pengalaman buruk mempunyai peluang untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam mengatasi masalah. “Idenya adalah bahwa pengalaman hidup yang buruk bisa membuat orang lebih kuat, membuat mereka bisa lebih baik mengatasi kesulitan-kesulitan berikutnya,” ujar Seery seperti dikutip Science Daily, 16 Desember 2011.

Selain itu, orang yang sudah mengalami pengalaman-pengalaman buruk juga sudah teruji jejaring sosialnya, belajar cara mencari bantuan ketika mereka memerlukannya. Namun, penelitian ini tidak menyarankan orang tua untuk menyakiti anak-anak mereka sehingga mereka menjadi orang dewasa yang bisa menyesuaikan diri. “Kejadian negatif juga mempunyai efek negatif,” ujar dia.

“Saya hanya meneliti ini sebagai ‘suatu harapan di tengah kesulitan’. Hanya karena sesuatu yang buruk terjadi pada seseorang bukan berarti mereka dihancurkan oleh masalah tersebut,” ujar Seery menegaskan.

SCIENCE DAILY I ARBA’IYAH SATRIANI

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

17 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

23 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

17 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya