TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (PPBB), Rita Kusriastuti, mengimbau masyarakat agar waspada terhadap penyakit demam berdarah pada musim hujan saat ini. “Pada musim hujan perlu diwaspadai penyakit demam berdarah. Pada masa ini populasi nyamuk demam berdarah meningkat karena banyaknya tempat berinduk,” katanya melalui telepon pada Minggu 5 Februari 2012.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk selalu membuat pengeringan. “Seminggu tidak bikin pengeringan, akan ada sarang,” katanya.
Penyakit demam berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue (tipe 1, 2, 3, 4). Virus ini masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Nyamuk ini dapat mengganggu sistem pembekuan darah dan pembuluh darah kapiler, sehingga dapat menyebabkan perdarahan.
Air hujan yang tergenang seperti di batok kelapa, kolam, dan tempat-tempat lain dapat menimbulkan jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti, penyebab penyakit demam berdarah.
Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan 3M, yakni menguras bak mandi atau penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu dan mengganti atau menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali. M kedua adalah menutup dengan rapat tempat penampungan air.
Dan M terakhir adalah mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas, ban bekas di sekitar rumah, dan perbaikan desain rumah. Tindakan tersebut untuk mengurangi adanya telur jentik nyamuk pada genangan air. Untuk menghindari gigitan nyamuk dewasa dapat dilakukan dengan fogging.
MITRA TARIGAN
Berita terkait
Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama
2 hari lalu
Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.
Baca SelengkapnyaPunya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue
4 hari lalu
Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda
Baca SelengkapnyaHari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD
4 hari lalu
22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.
Baca SelengkapnyaWaspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal
6 hari lalu
Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.
Baca SelengkapnyaKasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD
14 hari lalu
Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.
Baca SelengkapnyaKemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024
14 hari lalu
Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.
Baca SelengkapnyaMonash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan
16 hari lalu
World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah
25 hari lalu
Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.
Baca SelengkapnyaKetahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah
26 hari lalu
Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.
Baca SelengkapnyaKenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya
27 hari lalu
Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.
Baca Selengkapnya