Cerewet Baik untuk Kesehatan

Reporter

Editor

Rabu, 25 April 2012 11:13 WIB

Chronicle.com

TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin tidak merasa suka jika ada anggota keluarga atau teman Anda yang berkukuh menyuruh Anda melakukan sesuatu agar merasa sehat. Namun, sebuah penelitian mengenai psikologi olahraga menunjukkan betapa kecerewetan bermanfaat untuk Anda.

Penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Lincoln ini merupakan penelitian yang pertama kali mengamati berbagai pengaruh sosial yang mempengaruhi tingkat aktivitas fisik seseorang pada mereka yang berusia antara 30 tahun hingga 60 tahun.

Melalui serangkaian wawancara dengan orang dewasa di seluruh Inggris ditemukan bahwa orang yang paling aktif menghargai usaha pasangan atau anak-anak mereka. Seorang partisipan mengatakan,”Kita mungkin merasa nyaman, duduk atau melakukan sesuatu, dan istri saya mungkin berkata ‘ayo pergi dan lakukan sesuatu’. Kemudian kita merasa bimbang, 50:50, saya membutuhkannya.”

Komentar yang lain, “Anak perempuan saya selalu bersemangat dan dia seperti selalu mengatakan, ‘Ayo ayah, kita lakukan ini’ dan kemudian saya harus duduk. Dia meminta saya untuk mengejar dia dan dia selalu membuat saya terlibat secara aktif.”

Media massa dan para dokter juga mempunyai peran penting dalam memberikan "bel alarm" untuk mengejutkan mereka yang merasa tidak fit atau tidak aktif tentang dampak dari gaya hidup yang tidak aktif. Penelitian ini, seperti diberitakan Daily Mail edisi 19 April 2012, difokuskan terhadap pengaruh modifikasi sosial terhadap aktivitas fisik dan bukan faktor-faktor yang sudah pasti untuk memprediksikan kesehatan seperti gender dan etnis.

Termasuk di dalamnya adalah memberikan dukungan (dengan ocehan cerewet), mendukung perkembangan dengan dukungan moral dan emosional, dukungan logistik (seperti menjaga anak-anak selama satu jam), dan membuat aktivitas itu sendiri sebagai upaya sosial (seperti bertemu dengan teman-teman).

Menurut peneliti Dr Richard Keegan, “Studi ini bertujuan untuk membantu orang mengaktifkan gaya hidup mereka sendiri secara keseluruhan dan mengetahui faktor-faktor kunci yang mempengaruhi aktivitas sosial mereka.”

“Kendala terbesar untuk gaya hidup yang aktif adalah pekerjaan, komuter yang membutuhkan waktu panjang, dan fasilitas yang tersedia. Namun, juga menjadi jelas bahwa Anda tahu siapa yang bisa dimintai bantuan, juga sangat mungkin untuk meminta jaringan sosial Anda membantu agar Anda lebih aktif, misalnya dengan lari bersama teman-teman seusai kerja,” kata Keegan.

“Kabar baiknya adalah bahwa studi ini menyatakan bahwa sekali Anda aktif dan sehat, Anda tidak perlu lagi dicereweti. Lebih penting lagi, kecerewetan hanya disarankan untuk diterapkan demi mendapatkan kesehatan dan gaya hidup aktif,” kata Keegan.

ARBA’IYAH SATRIANI

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

5 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

7 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

8 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

8 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

11 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

15 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

16 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

23 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya