TEMPO.CO, Jakarta - Stres, bahkan dalam kadar yang rendah sekalipun, tetap harus dikendalikan. Sebuah penelitian menyebutkan stres dalam level yang rendah bisa meningkatkan risiko serangan jantung fatal dan stroke sampai 20 persen.
Studi yang dilakukan Alzheimer Scotland Dementia Research Centre at the University of Edinburgh, Skotlandia, menemukan gejala kecemasan atau depresi, yang disebut juga sebagai tekanan psikologis (psychological distress), meningkatkan risiko kematian dari beberapa sebab utama.
“Kami menemukan tekanan psikologis adalah faktor risiko untuk kematian dari sejumlah sebab, seperti penyakit kariovaskular dan penyebab eksternal lainnya. Semakin besar tekanan, semakin besar risiko,” kata seorang peneliti, Tom Russ.
Dia memperingatkan bahaya stres tersebut. Menurut dia, pada orang dengan skor tekanan yang rendah, tetap akan meningkatkan risiko kematian. Orang-orang seperti itu merupakan seperempat dari populasi dewasa yang kemungkinan tidak mendatangi unit pelayanan kesehatan mental untuk diobati.
Dalam studi yang hasilnya dipublikasikan online di British Medical Journal, peneliti menganalisis data lebih dari 68 ribu orang berusia lebih dari 35 tahun pada survei kesehatan Inggris dari 1994-2004. Peneliti kemudian menghitung peran kecemasan dan stres terhadap kematian pada semua kasus, seperti penyakit jantung, kanker, dan penyebab eksternal lain yang terjadi lebih dari delapan tahun.
Tekanan psikologis kemudian dihitung dengan menggunakan skala, mulai dari tanpa gejala, parah, yang digunakan untuk mencatat penyebab kematian. Hasilnya, risiko kematian dari grup populasi dari penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke dan faktor eksternal lainnya, seperti kecelakaan atau bunuh diri, meningkat hingga rata-rata lima kali.
“Untuk mereka yang berada pada skala tertinggi gejala kecemasan parah dan depresi, maka risikonya hampir dobel,” kata Tom.
AMIRULLAH | DAILYMAIL
Berita Lain:
Malas Beri ASI, Anak Rentan Gizi Buruk
Depresi Bisa Mempercepat Kematian
Kue Sus Ini Rasa Es Krim Kecap
Berdoa Wajib, Berobat Harus
Virus Mematikan Ebola Serang Uganda
Terbang Sehat Saat Musi
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
42 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya