TEMPO.CO, Connecticut--Bila tak ada indikasi medis yang mengharuskan seorang perempuan melahirkan secara caesar, pilihlah kelahiran secara normal. Sebab, bayi yang dilahirkan secara normal akan mempunyai IQ yang lebih tinggi dibanding bayi yang dilahirkan secara caesar.
Menurut studi yang dilakukan ilmuwan dari Yale University, Amerika, perempuan yang melahirkan secara normal akan membuat kadar protein tertentu pada otak bayi lebih tinggi. Kadar protein ini akan meningkatkan tingkat kecerdasan anak.
Peningkatan kadar protein, yang disebut uncoupling proteins 2 (UCP2), pada bayi yang lahir secara normal dapat membantu meningkatkan memori jangka pendek dan jangka panjang yang merupakan komponen kunci dari IQ manusia. Selain meningkatkan kecerdasan, seperti dilansir Dailymail pada pekan lalu, protein UCP2 meningkatkan peluang bayi untuk minum air susu ibu.
Hasil penelitian ini didapat setelah tim peneliti melakukan studi pada area hippocampal otak tikus yang lahir secara normal dan caesar. Tikus yang dilahirkan secara caesar ditemukan memiliki kadar UCP2 yang lebih rendah dan sebagai hasilnya mengalami gangguan tingkah-laku saat dewasa.
"Hasil penelitian ini mengungkap peran penting UCP2 yang potensial dalam perkembangan sirkuit otak dan perilaku yang terkait," kata salah satu peneliti, Tamas Horvath. Hasil temuan ini dipublikasikan dalam jurnal PLoS ONE.
AMIRULLAH
Berita lain:
Ramai-ramai Klinik Tong Fang, Begini Praktiknya
Dinas Kesehatan ''Sentil'' Iklan Klinik Tong Fang
Ke Klinik Tong Fang, Berobat karena Penasaran
Madu Bisa Redakan Batuk Anak
Berobat di Klinik Alternatif Cina Mahal?
Begini Cara Sinse Mengobati Pasien
Berita terkait
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita
6 November 2022
Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?
Baca Selengkapnya8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi
3 April 2019
Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.
Baca SelengkapnyaPerubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi
4 Februari 2019
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim
Baca SelengkapnyaKembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis
24 Januari 2019
Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.
Baca SelengkapnyaBayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter
15 November 2018
Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.
Baca SelengkapnyaAnak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik
11 November 2018
Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.
Baca SelengkapnyaTanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya
6 November 2018
Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi
Baca SelengkapnyaIbu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya
1 November 2018
Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.
Baca SelengkapnyaBayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya
19 Oktober 2018
Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.
Baca SelengkapnyaBayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah
17 Oktober 2018
Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.
Baca Selengkapnya