TEMPO.CO, Oslo - Angka perceraian ternyata lebih tinggi terjadi pada pasangan modern yang berbagi pekerjaan rumah tangga ketimbang pasangan yang para istrinya mempunyai beban kerja rumah tangga lebih besar. Hal tersebut merupakan temuan terbaru sebuah penelitian di Norwegia, seperti dikutip Telegraph edisi 27 September 2012.
Riset tersebut menemukan bahwa perceraian di kalangan pasangan yang berbagi pekerjaan rumah tangga 50 persen lebih tinggi ketimbang pasangan yang pekerjaan rumah tangganya dikerjakan sepenuhnya oleh para istri. "Yang kami lihat sebagai sharing tanggung jawab untuk pekerjaan rumah ternyata tidak berkontribusi pada kepuasan," ujar Thomas Hansen, penulis hasil studi berjudul "Equality in the Home".
Menurut Hansen, kurangnya korelasi antara kesetaraan di rumah dan kualitas hidup merupakan fakta mengejutkan. "Banyak yang berpikir bahwa perceraian terjadi pada keluarga yang kurang kesetaraan di rumah tangga, tetapi hasil statistik menunjukkan hal sebaliknya," ujar dia. Data statistik menunjukkan bahwa semakin pria mengerjakan pekerjaan rumah tangga, semakin tinggi angka perceraian.
Alasannya, Hansen mengungkapkan, justru pada peran utama masing-masing pasangan. "Barangkali akan lebih baik jika masing-masing mempunyai peran yang jelas dan salah satu dari pasangan tersebut tidak mengambil peran pasangannya," ujar dia.
Menanggapi hal tersebut, Dr Frank Furedi, profesor sosiologi di University of Canterbury, mengatakan bahwa hasil studi tersebut masuk akal karena berbagi peran mengambil porsi lebih banyak di antara profesional kelas menengah, yang memang angka perceraiannya tinggi. "Orang-orang ini sangat sensitif untuk memastikan semuanya formal, tertata, dan baik. Hal tersebut membuat hubungan kurang menyenangkan," kata dia.
Dia menjelaskan, semakin terorganisasi hubungan, semakin bergantung pada diari dan jadwal, hal tersebut semakin menjadi hubungan bisnis ketimbang hubungan intim yang saling mencintai secara spontan. Hal inilah, menurut Furedi, yang memicu conflict of interest ketimbang resolusi harmonis.
Dia menambahkan, hasil survei ini memang berlaku di Norwegia, tetapi ia yakin hal yang sama terjadi di tempat lain, seperti Inggris.
"Dalam hubungan yang baik, orang tidak begitu tahu siapa melakukan apa dan tidak secara khusus peduli," ujar Furedi.
Namun, hasil survei ini kontradiktif dengan hasil penelitian baru-baru ini di tujuh negara, termasuk Inggris, yang menemukan bahwa pria yang bertanggung jawab lebih untuk melakukan pekerjaan rumah tangga lebih menikmati kehidupan yang seimbang dan merasa lebih sejahtera.
TELEGRAPH | ARBA'IYAH SATRIANI
Terpopuler:
Mengapa Penting Pakai Pelembab di Malam Hari?
Kontra di Pekan Mode Milan
Nikmatnya Kopi Tanpa Gula
Tren Penyakit Saat Perubahan Cuaca
Pria Rentan Kena Stroke dari Orang Tua Bercerai
Berita terkait
Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog
7 hari lalu
Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.
Baca SelengkapnyaSaran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini
7 hari lalu
Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.
Baca SelengkapnyaPermohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama
12 hari lalu
Angka permohonan perceraian di Pengadilan Agama Palembang usai Lebaran meningkat dibandingkan dengan grafik sebelumnya yang menurun saat Ramadan.
Baca SelengkapnyaJangan Tambah Kesedihan Teman yang Baru Bercerai dengan Ucapan Berikut
56 hari lalu
Jangan mengucapkan lima hal berikut pada teman yang baru bercerai walau sepintas menyenangkan karena penerimaannya mungkin berbeda.
Baca SelengkapnyaCerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat
6 Maret 2024
Lima istri sekaligus ibu rumah tangga menggugat bunyi pasal 330 ayat (1) KUHP ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaYang Perlu Dilakukan usai Bercerai agar Hubungan dengan Mantan Tetap Baik
5 Maret 2024
Beberapa hal bisa dilakukan jika tetap harus menjaga hubungan baik dengan mantan pasangan usai bercerai. Berikut yang perlu diperhatikan.
Baca SelengkapnyaMau Memulai Hubungan Baru setelah Perceraian, Perhatikan 3 Hal Ini
4 Maret 2024
Perceraian memang berat, namun ada beberapa hal yang perlu diingat mereka yang pernah bercerai jika mau memulai hubungan baru.
Baca SelengkapnyaPemicu Pasangan Bercerai di Usia 50-an
1 Maret 2024
Bercerai tak kenal usia. Ada lima alasan umum mengapa perceraian terjadi pada pasangan berusia di atas 50 tahun menurut psikoterapis.
Baca SelengkapnyaBukan KDRT, 6 Masalah Ini Juga Rentan Sebabkan Perceraian
28 Februari 2024
Meski hubungan sudah dijaga dengan baik, ada berbagai faktor orang terpaksa mengakhiri pernikahan dan berujung perceraian. Berikut di antaranya.
Baca SelengkapnyaSophie Turner Pamer Foto Liburan dengan Pacar Barunya Peregrine Pearson
30 Januari 2024
Sophie Turner mulai berani mengunggah kebersamaan dengan kekasih barunya Peregrine Pearson di Instragram
Baca Selengkapnya