Kolaborasi Origami dan Warna Berani Lenny Agustin
Editor
Evieta Fadjar Pusporini
Jumat, 9 November 2012 14:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Masih dengan ciri khas rancangan playfull, perancang busana Lenny Agustin mengusung tema Paper Garden untuk koleksi terbarunya di panggung Jakarta Fashion Week 2013, 8 November 2012. Ia mengambil warna cerah dan mengambil aplikasi bentuk lipatan origami yang biasanya untuk kertas. Semua itu kini digunakannya pada desain busana.
Warna warna biru, oranye, hijau, biru, pink, dan ungu menjadi pilihan dalam 37 rancangannya. Kali ini ia mengambil bahan kain tradisional seperti batik Pekalongan dan sarung Makassar yang dikenal memiliki warna “berani”. Itu semua berpadu dengan model atasan kemben dan rok A line.
Detail origami dibuat menyerupai banyak rupa, di antaranya bunga, kupu-kupu, atau lipatan asimetris pada bagian dada, lengan, leher atau pada rok pendek model A Line. Selain itu ada pula model kebaya, bolero, dan model sackdress.
Lenny dalam kesempatan wawancara di Hotel Mulia, 30 Oktober lalu, mengatakan, cukup sulit membuat lipatan origami, sehingga harus dibantu bahan dupleks agar mudah dilipat dan memberi efek kaku saat dilipat. “Saya sangat menyukai seni kerajinan tangan,” kata perempuan yang suka berganti ganti warna rambut ini.
Perancang muda ini terhitung baru dalam dunia mode. Ia pernah menjadi juara dalam Lomba Merancang Busana Perkawinan Internasional pada 2003 dan sudah menggelar dua kali peragaan busana tunggal, yakni Controverchic dan Lennor, produk kedua Lenny Agustin pada 2008.
Sebenarnya, koleksi Paper Garden ia persiapkan untuk peragaan busana di ajang Indonesia Fashion Week pada 2013. Namun, ajakan berkolaborasi dari The Body Shop untuk kesamaan visi dari segi penggunaan warna, membuat Lenny tertantang untuk menyiapkan koleksinya dalam beberapa minggu.
“Riasan pada model panggung show adalah bentuk kolaborasi kami, selain pilihan desainer yang memiliki pandangan internasional dan karakter kuat yang ada pada Lenny Agustin,” kata CEO The Body Shop Indonesia, Suzy Hutomo.
Riasan warna berani menjadi sisi yang menonjol dalam show Lenny. Adanya warna terang seperti biru dan hijau menjadi warna-warna kuat dan menonjolkan karakter busana yang diperagakan.
Lenny Agustin terpilih karena karakter pribadi dan rancangannya yang khas. Lenny selalu membuat rancangan dengan memanfaatkan kain khas Nusantara, memadukan karakter modern dinamis yang girly dan fun, selain memanfaatkan warna-warna ceria.
Lenny juga dianggap memiliki kecintaan pada dunia mode yang digeluti. Ia juga mempekerjakan sebagian korban lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, dan membuat motif batik "lumpur" sebagai bahan baku busananya.
Ia terlibat dalam seminar mengenai antiperdagangan anak yang digelar ECPAT (End Child Prostitution Child Pornography & Trafficking of Children for Sexual Purpose). “Saya berharap dapat melibatkan anak-anak korban trafficking dalam workshop untuk pengerjaan koleksi aksesori,” katanya.
EVIETA FADJAR
Terpopuler:
Cantik tanpa Menyakiti Binatang
Tato Gigi Mampu Deteksi Bakteri Mulut
Dokter Berpikir Negatif terhadap Pasien Gemuk
Rokok Mentol Bikin Anak Jadi Pecandu
Kokain Obat Penyerang Jantung yang Sempurna