Makan Pasta Malam Hari Bermanfaat Cegah Diabetes

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 15 November 2012 15:53 WIB

fxcuisine.com

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak selebriti dan pelatih kebugaran menghindari konsumsi makanan berkarbohidrat pada malam hari karena mereka percaya bakal menambah berat badan. Namun, kini suatu diet jenis baru, yang diinsipirasi oleh puasa Bulan Ramadan, menunjukkan hal sebaliknya.

Sebuah penelitian mengungkapkan mengkonsumsi semangkuk pasta pada malam hari ternyata bisa menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung. Sebuah tim dari Hebrew University meriset pola makan muslim pada bulan Ramadan, yakni orang berpuasa seharian dan mengkonsumsi karbohidrat "makan berat " pada malam hari.

Karbohidrat komplek adalah sumber energi yang bagus, termasuk di dalamnya adalah pasta gandum, roti, nasi maupun kacang-kacangan. Para ilmuwan ini menemukan pola makan meningkatkan rasa kenyang dan mempengaruhi produksi hormon yang terkait dengan faktor risiko serangan jantung. Karena itu, pola makan seperti puasa Ramadan menjanjikan rezim baru bagi mereka yang kelebihan berat badan (obesitas) dan ingin ramping.

"Idenya datang dari penelitian pada muslim selama Ramadan. Ketika mereka berpuasa sepanjang hari dan mengkonsumsi makanan berat mengandung karbohidrat pada malam hari, ternyata ada perubahan kurva sekretin leptin," ujar Professor Zecharia Madar, ketua ilmuwan di Kementerian Pendidikan Israel, seperti dikutip Daily Mail, Senin, 12 November 2012.

Bersama timnya, ia meneliti 78 polisi yang melakukan pola makan seperti pada bulan Ramadan (konsumsi karbohidrat saat makan malam) atau mengontrol berat badan (konsumsi karbohidrat sepanjang hari). Setelah enam bulan, para ilmuwan menemukan efek diet pada sekresi dari tiga hormon: leptin yang merupakan hormon rasa kenyang; ghrelin yaitu hormon rasa lapar dan adiponectin, yang menghubungkan antara obesitas, resistensi insulin, dan sindrom metabolisme.

Para ilmuwan menemukan diet eksperimental mengarah pada perubahan positif dalam riwayat hormon para pelaku diet Ramadan. Diet ini menurunkan level skor lapar sekaligus berat badan yang lebih baik, lingkar perut dan lemak tubuh yang lebih rendah dibandingkan dengan grup pengontrol. Para pelaku diet eksperimental juga mengalami kenaikan dalam kadar gula darah, lemak dalam darah dan level peradangan. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Obesity and Nutrition Metabolism and Cardiovascular Diseases.

Temuan ini menunjukkan ada keuntungan dari mengumpulkan asupan karbohidrat di malam hari, khususnya bagi mereka yang berisiko diabetes atau penyakit kardiovaskuler akibat obesitas. "Dasar temuan ini adalah untuk alternatif diet yang lebih baik bagi mereka yang mengalami kesulitan berdiet," ujar Profesor Madar. Langkah selanjutnya, kata dia, "memahami mekanisme yang menyebabkan hasil tersebut."

DAILY MAIL | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita Terpopuler
5 Cara Tidur Dengan Cepat

Terinspirasi Ubur-ubur, Kenali Sel Kanker

Konsumsi Alkohol Saat Hamil Pengaruhi IQ Bayi

Anak Indonesia Kurang Gizi

Pakai iPad Malam Hari Berpotensi Bikin Depresi

Berita terkait

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

15 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

33 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

36 hari lalu

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?

Baca Selengkapnya

6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

51 hari lalu

6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.

Baca Selengkapnya

Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

58 hari lalu

Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Diet Flexitarian?

29 Februari 2024

Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.

Baca Selengkapnya

Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

23 Februari 2024

Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

11 Februari 2024

Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.

Baca Selengkapnya

5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

8 Februari 2024

5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.

Baca Selengkapnya

Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

3 Februari 2024

Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

Bagaimana cara Song Joong Ki tetap bugar dan sehat di tengah aktivitas yang padat?

Baca Selengkapnya