TEMPO.CO , Jakarta: Empat model mengenakan tank top dan celana pendek warna terang: hijau, merah, dan oranye. Di atas rambut mereka ada mahkota yang bila diamati sepintas seperti sungut serangga, mungkin lebah atau belalang sembah. Para model ini membawakan sebagian koleksi murid-murid Lembaga Pengajaran Tata Busana (LPTB) Susan Budihardjo, dengan tema “Comic Spell”, di The Hall, Senayan City, Jakarta, Kamis lalu.
"Fashion itu seperti komik. Kita dapat memilih menjadi tokoh apa saja," ujar Susan. “Comic Spell” dipilih sebagai tema besar dan sumber inspirasi para siswanya untuk menggarap dan mengembangkan sebagai presentasi tugas akhir mereka. Dengan adanya satu benang merah, kita dapat membandingkan imajinasi dan pengerjaan setiap siswa. Rancangan mereka bisa dinikmati para pengunjung mal itu di area GF Promenade selama sepekan.
Sekolah mode Susan sudah banyak melahirkan perancang ternama, seperti Sebastian Gunawan, Edward Hutabarat, Eddy Betty, Adrian Gan, Chenny Han, Sofie, Denny Wirawan, Tri Handoko, dan Widi Budimulia.
Komik dipilih menjadi tema besar dalam kelulusan kali ini karena komik dekat dengan anak muda. Pada karya Poison Ivy, kita tidak akan melihat model memakai kostum Poison Ivy, tetapi dapat merasakan aura, karakter, dan spiritnya melalui desain busana hingga tata rias yang menonjolkan tokoh fiksi musuh Batman tersebut. “Bisa jadi, kita tidak dapat mengenali secara langsung tokoh yang dimaksud. Namun inilah sebuah kreativitas yang memperlihatkan, sebuah ide pun dapat berkembang jauh,” kata Susan.
Kreativitas para siswa tidak sebatas pada bagaimana merancang busana, tapi juga bagaimana mempresentasikannya. Tidak melulu lewat model yang berjalan di atas podium. Mereka, misalnya, bisa menampilkan model yang memakai karya mereka melalui foto yang telah diolah dengan proses digital imaging, lalu diperbesar seukuran tubuh manusia. “Orang muda harus dikenalkan dan didekatkan dengan semangat proses kreativitas tanpa batas. Di dunia mode nantinya, bakat, ide, serta karya mereka akan menentukan. Yang bagus bertahan, yang belum akan minggir sebentar untuk mengatur strategi kembali,” kata Susan.
Ada tujuh perancang yang masing-masing mempresentasikan lima rancangan unggulan melalui koleksi busana siap pakai (ready-to-wear) dan busana siap pakai eksklusif (ready-to-wear deluxe). Mereka juga harus menyisipkan tema etnik Indonesia dan merancang aksesori untuk semua umur dan semua kelamin.
Perancang Anaz menampilkan 13 karya busana siap pakai eksklusif. Tokoh kartun inspirasinya adalah CandyCandy, anime asal Jepang. Anaz, yang pernah menjadi asisten desainer mendiang Ade Sagi dan sering bekerja sama dengan Metro Department Store, menganggap CandyCandy memiliki sisi feminin-maskulin yang sejalan dengan karakter gaya rancangannya.
Anak seorang perajin batik asal Madura ini secara konsisten memasukkan unsur tradisional ke karyanya. Ia memakai motif tikar pandan Medan melalui teknik digital printing. Setelah gagal berulang kali, Anaz, yang dibantu Marcell Horber, desainer aksesori, akhirnya berhasil mencetaknya di atas katun dan canvas duchess. Motif tikar yang geometris itu, selain ditampilkan apa adanya, dibentuk seperti siluet mawar untuk mencerminkan karakter feminin tokoh kartunnya. Untuk gaya maskulin, ia memunculkannya pada kerah. “Saya menyiapkan rancangan ini di studio mini saya di kawasan Radio Dalam selama dua bulan,” ujar Anaz.
Cheppie fokus pada perancangan topi melalui label Millinery by Cheppie. Dalam koleksinya, Cheppie terilhami serangga. Di tangannya, binatang yang cenderung menyeramkan dan menjijikkan bagi sebagian orang itu menjadi karya cantik dan selucu tokoh-tokoh serangga dalam film Bugs Life. Kumbang badak, kumbang kelapa, kepik, cengcorang atau mantis yang menakutkan tersublimasi menjadi aneka topi dengan bentuk apik dan warna menarik di tangannya.
“Saya memakai bahan beragam, mulai flannel hingga plastik, dengan memasukkan unsur tradisional seperti serat nanas dan serat pandan,” ujarnya. Malam itu, sepuluh topi serangga cantik beraneka bentuk dan warna bertengger di atas kepala para model.
HADRIANI P
Terpopuler:
Rokok Dilarang Cantumkan Merek di Australia
Ingin Hindari Flu? Berhentilah Sentuh Wajah
Gas Plasma Mampu Membunuh Sel Kanker
Jember Fashion Carnaval Akan Hadirkan 200 Talenta
Perang Pembebasan Sandra di Hutan Bandung
Tangis Bayi Mendeteksi Potensi Autisme Anak
Awas Obesitas
Cara Bugar dengan Latihan Sirkuit
Menulis Bantu Otak Lansia Tetap Sehat
Benarkah Toilet Adalah Tempat Paling Kotor?