Konsumsi Buah Sebelum Makan Tak Redakan Lapar

Reporter

Kamis, 6 Desember 2012 15:47 WIB

Sxc.hu

TEMPO.CO, Jakarta - Pemikiran untuk mengisi perut kosong dengan buah-buahan dan sayuran agar menjadi kenyang ternyata tidak sepenuhnya benar. Setidaknya hasil penelitian terbaru mengungkapkan bahwa mengkonsumsi jus buah-buahan sebelum makan justru menambah rasa lapar sekaligus meningkatkan berat tubuh bagi beberapa orang.

Mengkonsumsi buah apel dan anggur sebelum makan siang membantu orang merasa kenyang dan makan lebih sedikit ketimbang jika mereka menenggak jus buah-buahan dalam jumlah yang sama sebagai makanan pembuka. Namun, para ilmuwan mengungkapkan bahwa diet buah-buahan dan sayuran selama berbulan-bulan ternyata tidak menghilangkan rasa lapar seseorang.

Beberapa dokter menyarankan orang untuk makan lebih banyak buah-buahan dan sayuran yang lebih rendah kepadatan energinya dibandingkan burger dan piza. Harapannya, bisa membantu mereka kenyang lebih lama, mencegah terlalu banyak makan, dan tidak menambah berat badan.

Namun, hasil penelitian terbaru mengungkapkan bahwa mengkonsumsi lebih banyak wortel, brokoli, dan jeruk setiap hari tidak menjauhkan rasa lapar dalam jangka panjang. Bahkan mengkonsumsi buah-buahan dalam bentuk minuman hanya menambah kalori pada hari itu saja tanpa pengaruh apa pun di hari lainnya.

Temuan ini ditunjukkan dengan hasil percobaan terhadap 34 partisipan. Para responden tersebut sebagian kelebihan berat badan, sebagian berat tubuhnya normal, dan sebagian mengalami kenaikan berat badan antara 3,5-5 pon (1,6-2,3 kg). Mereka diberi waktu delapan minggu untuk mengkonsumsi jus buah dalam menu makanan mereka. Responden yang bertubuh lebih berat juga bertambah berat badannya ketika mereka mengkonsumsi lebih banyak buah-buahan dan sayuran.

Richard Mattes dari Purdue University di Wesy Lafayette, Indiana dan rekan-rekannya menemukan bahwa ketika mereka memberi makan para sukarelawan makan siang reguler berupa makaroni dan keju, para sukarelawan itu mengkonsumsi rata-rata 785 atau 821 kalori.

Ketika partisipan yang sama mengkonsumsi makanan dengan buah segar dan yang dikeringkan, diikuti dengan makanan utama, mereka mengkonsumsi 678 kalori selama makan siang--termasuk buah-buahan. Ketika mereka memulai makan dengan jus buah-buahan, total kalori yang dikonsumsi mencapai 891 kalori.

Secara umum, orang mengkonsumsi sekitar 400 kalori atau lebih, ketika mereka makan siang dimulai dengan jus, dibandingkan dengan saat mereka makan dimulai dengan buah-buahan segar. Inilah yang terungkap dari penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Obesity.

Namun, hasil temuan ini, menurut Mattes dan rekan-rekannya, tidak berlangsung untuk jangka panjang. Ketika para ilmuwan memberikan 400 hingga 550 kalori kepada para sukarelawan tersebut setiap hari selama delapan minggu, ternyata tidak ada perubahan dari rasa lapar atau kenyang selama periode tes.

Hal ini berarti, menambahkan buah-buahan dan sayuran untuk mengikuti panduan nutrisi yang dianjurkan, kemungkinan tidak akan cukup membuat seseorang merasa kenyang dan kehilangan berat badan. Hal tersebut justru cenderung meningkatkan berat tubuh mereka, kata para ilmuwan.

"Jika Anda meminta orang untuk menambahkan sesuatu dalam menu makanan mereka, Anda kemungkinan tidak akan kehilangan berat badan atau naik berat badannya, bahkan dengan buah-buahan dan sayuran," ujar Barbara Rolls, kepala ilmu nutrisi di Pennsylvania State University di University Park, seperti dikutip Reuters, 30 November 2012.

"Anda harus berhati-hati untuk memastikan bahwa Anda menekankan subsitusi, bukan sekadar, makan ini lebih banyak atau makan itu lebih banyak," kata Rolls, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Ia menambahkan bahwa hal tersebut benar untuk minuman karena tubuh mengatur rasa lapar dan haus secara berbeda dan orang lebih sering berpikir untuk makan lebih sedikit serta menggantinya dengan jus atau minuman berkalori lainnya.

REUTERS | ARBA'IYAH SATRIANI

Gaya! terpopuler:
Parfum Ini Beraroma Gurih
Tidur Sejam Lebih Awal Tangkal darah Tinggi
Tidur Lebih Ampuh Ketimbang Obat

Berita terkait

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

14 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

32 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

35 hari lalu

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?

Baca Selengkapnya

6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

50 hari lalu

6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.

Baca Selengkapnya

Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

57 hari lalu

Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Diet Flexitarian?

29 Februari 2024

Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.

Baca Selengkapnya

Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

23 Februari 2024

Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

11 Februari 2024

Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.

Baca Selengkapnya

5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

8 Februari 2024

5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.

Baca Selengkapnya

Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

3 Februari 2024

Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

Bagaimana cara Song Joong Ki tetap bugar dan sehat di tengah aktivitas yang padat?

Baca Selengkapnya