Antibiotik Tak Efektif Atasi Batuk

Reporter

Jumat, 21 Desember 2012 03:47 WIB

TEMPO/Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta--Antibiotik tidak efektif untuk mengobati pasien yang mengalami batuk yang menetap dan disebabkan oleh infeksi dada ringan, demikian laporan dari Lancet Journal.

Hasil studi ini menunjukkan bahwa parahnya gejala dan lamanya durasi sakit pada pasien yang diobati dengan antibiotik tidak memberikan efek yang berbeda dengan pemberian placebo. Namun para ilmuwan mengingatkan jika dicurigai mengalami radang paru-paru maka antibiotik perlu diberikan untuk mengatasi penyakit tersebut.

"Menggunakan antibiotik amoxicillin untuk mengatasi infeksi pernapasan pasien yang tidak dicurigai mengalami radang paru-paru sebenarnya tidak membantu dan bahkan bisa membahayakan," ujar Paul Little dari University of Southampton yang melakukan riset tersebut seperti dikutip BBC 19 Desember 2012.

"Kelebihan penggunaan antibiotik, khususnya ketika mereka tidak efektif, akan menyebabkan resistensi dan mempunyai efek samping seperti diare,muntah dan ruam kemerahan," kata Little.

Lebih lanjut Little mengatakan, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa orang bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, kata dia, sebagian kecil orang menjadi sehat setelah mendapatkan antibiotik, memang menjadi tantangan tersendiri untuk mengidentifikasinya kasus per kasus.

Penelitian sebelumnya mengenai perlu tidaknya penggunaan antibiotik untuk pengobatan infeksi dada, ketika gejala yang muncul adalah napas pendek, rasa lemah dan demam tinggi, batuk serta kelelahan, menyebabkan konflik, khususnya pada orang lebih tua yang terinfeksi dada dan bisa menyebabkan komplikasi lanjutan.

Studi ini secara acak membagi pasien ke dalam dua grup, satu menerima antibiotik dan grup lainnya hanya diberi placebo pengobatan tanpa obat sesungguhnya yang berbentuk pil gula, tiga kali sehari selama tujuh hari.

Hasil studi menunjukkan perbedaan kecil dalam gejala keparahan dan durasi sakit antara kedua grup tersebut. Hal ini juga terjadi pada pasien yang lebih tua yang berusia 60 tahun ke atas, yang jumlahnya mencapai sepertiga dari partisipan penelitian. Mereka yang mengkonsumsi antibiotik juga dilaporkan mengalami efek samping seperti muntah, diare dan ruam kemerahan dibandingkan mereka yang mengkonsumsi placebo.

BBC I ARBA'IYAH SATRIANI

Baca juga:
Keju dan Kacang Bisa Bikin Sakit Kepala

Hambat Perkembangan HIV AIDS dengan Ginseng Merah

Pajang Foto di Facebook Bukan Narsis, Asal...

Membaca Novel Bisa Hilangkan Stres

Lily Yulianti Luncurkan Buku Kumpulan Cerpen

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

1 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

2 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

3 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

3 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

3 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

7 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

10 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

11 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

18 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya