TEMPO.CO , London:Saat ini jejaring sosial sudah menjadi kebutuhan penting masyarakat. Hanya dalam beberapa detik saja, suatu kabar dapat tersebar luas melalui media sosial, seperti Twitter. Namun media sosial ternyata dapat lebih cepat menurunkan badan seseorang.
Setidaknya begitu hasil penelitian yang dimuat Business News Daily. Orang-orang yang sering menggunakan media sosial lebih mudah menurunkan berat badan daripada orang yang jarang mengakses internet. Temuan ini diungkapkan peneliti dari University South Carolina (USA). Penelitian itu melibatkan 96 pria dan wanita yang memiliki berat badan berlebih.
Para relawan dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok akan diberi rekomendasi oleh ahli kesehatan tentang diet mereka setiap dua pekan sekali. Kelompok satunya terus-menerus berkonsultasi dengan ahli kesehatan secara online. Kelompok kedua juga bisa mendiskusikan kondisi serta kondisi tubuh mereka dengan media online itu. Kelompok kedua menerima semua rekomendasi dari sang ahli melalui aplikasi jejaring sosial Twitter.
Rupanya semua peserta mengalami penurunan berat badan setelah mengikuti keterangan para ahli dengan caranya masing-masing. Namun hasil yang jauh lebih baik dialami anggota kelompok dua yang selalu menggunakan Twitter. Para peneliti menemukan setiap 10 posting di Twitter dapat menurunkan 0,5 persen berat badan seseorang.
Hasil penelitian ini memberikan para ahli dan konsultan gizi beberapa ide. Biasanya mereka membantu pasien hanya sepekan sekali, dengan membuat kelas diet. Dengan penelitian ini, sepertinya mereka akan mendapat hasil lebih memuaskan bila berkomunikasi dengan klien mereka melalui jejaring sosial.
Dengan media itu, pasien dapat melihat perkembangan penurunan berat badan orang lain yang dapat menyemangati mereka untuk menurunkan berat badan. Dan tentu saja, mempermudah berkonsultasi secara online.
GENIUSBEAUTY | MITRA TARIGAN
Berita terkait
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung
12 hari lalu
Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?
Baca SelengkapnyaTips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran
29 hari lalu
Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.
Baca SelengkapnyaBagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat
33 hari lalu
Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?
Baca Selengkapnya6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet
48 hari lalu
Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.
Baca SelengkapnyaBeda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya
54 hari lalu
Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.
Baca SelengkapnyaApa Itu Diet Flexitarian?
29 Februari 2024
Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.
Baca SelengkapnyaTips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet
23 Februari 2024
Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.
Baca SelengkapnyaHasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik
11 Februari 2024
Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.
Baca Selengkapnya5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O
8 Februari 2024
Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.
Baca SelengkapnyaRahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki
3 Februari 2024
Bagaimana cara Song Joong Ki tetap bugar dan sehat di tengah aktivitas yang padat?
Baca Selengkapnya