TEMPO.CO , Jakarta - Memiliki 700-an buah kain batik membuat Ketua Yayasan Batik Indonesia, Jultin Kartasasmita sudah terbiasa merawat kain-kain warisan budaya Indonesia itu. Ia mengaku sangat telaten merawat dan menyimpan kain-kain tersebut.
Ibu empat anak ini menyediakan ruangan khusus untuk menyimpan ratusan batiknya itu. Kebanyakan kain batik yang sudah ia kumpulkan selama 18 tahun lebih itu sudah diberi nama sesuai nama yang diberikan kreatornya, tanggal pembuatan, dan daerah asalnya.
"Sudah 600 kain yang terdata. Masih ada 100-an lagi yang belum," kata Jultin kepada Tempo di rumahnya di wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Setelah dinamai dan didata, ia membungkus kain-kain itu ke dalam plastik disesuaikan dengan datanya. Ada beberapa kain yang disimpan di lemari, ada pula yang ia gantung dengan gantungan khusus sehingga kain batik itu bisa terbentang lebar.
Untuk kesenangan pribadinya, wanita ini suka mengubah penataan batik koleksinya. "Kalau saya lagi bosan, saya ganti yang digantung dengan yang dilipat, jadi sekalian menikmati juga keindahannya," kata Jultin.
Suhu menjadi salah satu unsur utama yang harus diatur dalam mengoleksi kain-kain batik itu. Jultin mengaku memasang mesin pendingin di ruangan batik itu pada temperatur 24 derajat celsius di siang hari.
Namun pada malam hari, ia mematikannya. "Kadang di siang hari saya juga buka jendela agar bisa berganti hawa ruangan dan tidak terlalu lembab," kata istri politikus Ginandjar Kartasasmita ini.
Untuk menghindari kain-kain dari rayap, Jultin punya cara sendiri. "Saya biasanya menaburkan merica bubuk dicampur kapur kamper di pinggir-pinggir lemarinya," kata Jultin.
Dengan perawatan seperi itu, menurut dia, kain-kain karya pembatik Indonesia ini terlihat tetap cantik hingga puluhan tahun.
MITRA TARIGAN
Berita terkait
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
10 hari lalu
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral
12 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.
Baca SelengkapnyaJangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park
15 hari lalu
Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.
Baca SelengkapnyaPNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah
40 hari lalu
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.
Baca SelengkapnyaKampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya
42 hari lalu
Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaBegini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik
59 hari lalu
Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.
Baca SelengkapnyaKBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
28 Februari 2024
Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).
Baca SelengkapnyaPiaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik
17 Februari 2024
Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.
Baca SelengkapnyaNMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik
11 Februari 2024
NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.
Baca SelengkapnyaCerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online
6 Februari 2024
Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.
Baca Selengkapnya