Ingin Kurus? Percepatlah Waktu Makan Siang  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Selasa, 29 Januari 2013 19:15 WIB

TEMPO/Zulkarnain

TEMPO.CO, New York - Saran paling populer saat kita menjalani diet adalah tidak makan terlalu banyak kalori di akhir hari. Sekarang, sebuah studi baru menunjukkan bahwa makan siang lebih awal menurunkan berat badan lebih banyak daripada mereka yang makan siang lebih lambat.

"Kita harus mulai mempertimbangkan waktu makan, selain kalori dan komposisi makanan," kata penulis studi tersebut, Frank Scheer, asisten profesor kedokteran di Harvard Medical School.

Untuk sampai pada kesimpulan ini, Scheer dan peneliti di University of Murcia di Spanyol dan Tufts University di Boston, mempelajari 420 orang dengan kelebihan berat badan dan obesitas. Mereka sebelumnya menyatakan persetujuan untuk terlibat dalam program penurunan berat badan 20 pekan di Spanyol.

Mengapa mempercepat waktu makan siang? Menurutnya, makan siang adalah makan 'terbesar' dalam banyak budaya. Orang umumnya mengkonsumsi sekitar 40 persen dari kalori harian mereka (kira-kira 550-570 kalori) pada saat makan siang.

Dalam penelitian ini, makan siang lebih awal diberi batasan sebelum pukul 15.00 dan makan siang telah setelah pukul 15.00.

Secara keseluruhan, peserta mengonsumsi rata-rata sekitar 1.400 kalori per hari selama program penurunan berat badan yang diteliti. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam asupan kalori atau pengeluaran energi antara makan siang lebih awal dan tepat waktu.

Di antara temuan yang dimuat dalam International Journal of Obesity terkait penelitian ini adalah: mereka yang makan siang lebih awal kehilangan rata-rata 22 kilogram dalam 20 minggu; mereka yang telat makan siang umumnya juga melewatkan waktu sarapan, padahal sarapan penting untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan; dan mereka yang makan siang telat memiliki sensitivitas insulin yang lebih rendah, yang merupakan faktor risiko untuk diabetes.

Scheer mengatakan para peneliti tidak tahu mengapa penurunan berat badan lebih besar pada mereka yang makan siang lebih awal. Hipotesis sementara adalah bahwa glukosa (gula) diproses secara berbeda tergantung waktunya. "Teori lain adalah bahwa waktu makan dapat mempengaruhi sistem sirkadian (jam tubuh) yang dapat mengganggu fungsi yang tepat dari sel-sel hati dan lemak," kata Scheer.

Elizabeth Ward, seorang ahli diet di Boston dan penulis MyPlate for Moms: How to Feed Yourself and Your Family Better, mengatakan studi itu hanya penelitian observasional, sehingga tidak membuktikan sebab dan akibat. "Namun, penelitian menunjukkan bahwa jika Anda makan makanan berkalori Anda di awal hari, itu bisa memberi Anda penurunan berat badan," kata Ward.

Dia mengatakan mungkin ada benarnya pepatah lama yang mengatakan "Sarapan seperti raja, makan siang seperti pangeran, dan makan malam seperti pengemis." Dengan begitu, makanan "besar" akan dikonversi menjadi energi, bukan tabungan lemak yang disimpan di tubuh kita.

USA TODAY | TRIP B



Berita populer:


Ini Racikan Narkoba Jenis Baru Raffi Cs


Ada Apa Raffi-Wanda? Ini Kata Yuni Shara


Advertising
Advertising

BNN: Tujuh Orang Positif Pakai Narkoba Jenis Baru


Status BBM Wanda Hamidah Sebelum Diciduk BNN


Kasus Narkoba Raffi, Wanda Jadi Gosip Teman Kampus


Roy Suryo Geram Ada Kasus Pelecehan Petenis


Tersandung Narkoba, Wanda Membela Diri di Facebook




Berita terkait

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

15 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

33 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

36 hari lalu

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?

Baca Selengkapnya

6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

51 hari lalu

6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.

Baca Selengkapnya

Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

58 hari lalu

Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Diet Flexitarian?

29 Februari 2024

Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.

Baca Selengkapnya

Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

23 Februari 2024

Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

11 Februari 2024

Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.

Baca Selengkapnya

5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

8 Februari 2024

5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.

Baca Selengkapnya

Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

3 Februari 2024

Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

Bagaimana cara Song Joong Ki tetap bugar dan sehat di tengah aktivitas yang padat?

Baca Selengkapnya