TEMPO.CO, London - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa obesitas ternyata bisa menyebabkan seseorang kekurangan vitamin D.
Para ilmuwan di Inggris melakukan penelitian terhadap 165 ribu orang dan menemukan 10 persen kenaikan indeks massa tubuh (body-mass index, BMI). Hal ini terkait dengan 4 persen penurunan konsentrasi vitamin D dalam tubuh. BMI adalah pengukuran lemak tubuh berdasarkan berat badan dan tinggi badan.
Hubungan antara BMI dan vitamin D ditemukan pada pria dan wanita, baik yang berusia tua maupun muda, ungkap para peneliti seperti dikutip situs Health Day edisi 5 Februari 2013.
Hasil riset yang dipublikasikan di jurnal PLoS Medicine 5 Februari ini menunjukkan bahwa tingginya BMI mengarah kepada rendahnya sirkulasi vitamin D dalam tubuh, sementara kekurangan vitamin D hanya mempunyai efek kecil terhadap BMI.
Upaya untuk mengatasi obesitas juga bisa membantu menurunkan kekurangan vitamin D, ungkap ketua peneliti, Dr. Elina Hypponen, dari Institute of Child Health di University College London.
Riset sebelumnya menunjukkan adanya hubungan antara kekurangan vitamin D dan obesitas, tetapi hal tersebut belum jelas benar. Apakah kekurangan vitamin D memicu kenaikan berat badan atau justru obesitas yang menyebabkan kekurangan vitamin D, ungkap peneliti riset ini.
Vitamin D sangat penting untuk kesehatan tulang dan fungsi lainnya, diproduksi dengan memaparkan kulit pada sinar matahari. Vitamin ini juga bisa diperoleh melalui makanan dan suplemen.
"Kekurangan vitamin D adalah masalah kesehatan yang mendapat perhatian di seluruh dunia. Banyak pesan kesehatan yang memfokuskan pada paparan sinar matahari atau dampak dari penggunaan tabir surya. Kita seharusnya tidak melupakan bahwa kekurangan vitamin D juga disebabkan oleh obesitas," ujar Hypponen.
"Hasil riset kami menggarisbawahi pentingnya mengawasi dan mengobati kekurangan vitamin D pada mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas. Ini dimaksudkan untuk menurunkan efek kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D," kata Hypponen lagi.
HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI
Berita Lain:
Joging di Alam Bebas Bikin Bodoh?
Asupan Garam Pengaruhi Berat Badan Anak
Hindari Morning Sickness Seperti Kate Middleton
Joging di Alam Bebas Bikin Bodoh?
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
22 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya