Seba Melakukan Perjalanan ke Barat

Reporter

Rabu, 6 Februari 2013 17:22 WIB

Model memperagakan busana rancangan Sebastian Gunawan pada fashion show untuk menyambut kehadiran tahun baru Imlek di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Jumat (25/1). Fashion show yang bertema La Route de La Soie atau Jalur Sutra mengunakan rancangan cheongsam (busana imlek) dengan 75 koleksi busana yang di diperagakan. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta -Alkisah, sekitar 21 abad silam, penguasa dinasti Han, Kaisar Wu Di, memerintahkan Zhang Qian pergi dari Chang’an—ibu kota Tiongkok saat itu—menuju wilayah barat, ke Siberia bagian selatan. Komandan penjaga pintu gerbang istana itu diutus mencari sekutu untuk melawan suku nomaden, Xiong Nu, di bagian utara.

Zhang pulang 13 tahun kemudian. Misinya utamanya gagal, tapi perjalanannya bukan tak berarti. Kisah Zhang tentang adanya kain dan tongkat bambu kerajaan kuno Qiong—kini Sichuan—yang diekspor menuju Asia Tengah melalui India, membuka mata Kaisar Wu untuk membuka hubungan politik dan ekonomi negerinya. Zhang melengkapi laporannya dengan keberadaan kerajaan Fergana, Samarkand, dan Bukhara—semuanya kini di Uzbekistan. Begitu juga soal kehidupan di Anxi (Persia), Tiaozhi (Arab), dan Da Ch'in (Kekaisaran Roma).

Kaisar pun kepincut dan kembali mengutus Zhang pergi ke wilayah barat. Kali ini, salah satu misinya adalah menghubungkan Chang’an dengan jalur perdagangan yang lama sebelumnya telah dijalin oleh kerajaan-kerajaan Asia Tengah dan Barat, hingga ke Eropa. Sejak saat itu, Tiongkok bagian tengah, bahkan hingga ke Jepang dan Korea seiring meluasnya kekuasaan dinasti Han, mulai terhubung dengan lalu lintas perdagangan yang kemudian dikenal sebagai Jalur Sutra.

Jumat dua pekan lalu, di Ballroom Hotel Mulia, Jakarta, desainer Sebastian Gunawan seolah menapaktilasi perjalanan Zhang ketika meluncurkan koleksi busana tahun baru Cina 2013 rancangannya yang bertajuk La Route De La Soie: Jalur Sutra. Malam itu, gerbang kuil konfusian menjadi latar belakang panggungnya. Shíshzi—sepasang patung singa—duduk dengan gagah menjaga gerbang merah bertutul emas.

Sebagian koleksi Seba—panggilan Sebastian—tampak betul tak ingin meninggalkan gaya busana wanita Shanghai era 1920-an: qipao yang pas di badan, berkerah tinggi, dan bagian rok bercelah. Sebagian dibuat lebih sensual dengan kerah-kerah jenis ilusi dan lubang kunci serta bagian punggung yang terbuka. Ada juga qipao yang dibungkus bolero berenda yang menjadikan penggunanya tampak lugu namun genit.

Namun suasana Jepang seketika muncul pada selempang kain sutra yang dikenakan di qipao strapless, seperti geisha yang memamerkan leher dan bahu mereka yang berkilau. Aroma yang sama muncul pada peplum--tambahan mirip rok di bagian pinggang—hitam di qipao warna perak, seolah menjadi ikat pinggang lebar busana kimono (obi).

Seba bahkan berani menawarkan gabungan qipao biru dan rok panjang yang bulat mengembang ala baju tradisional Korea (chima). Sekilas, akan aneh jika mengenakan gaun tersebut untuk perayaan Imlek. Tapi detail dan kerapian khas Seba cukup untuk menjadikannya tetap elegan di suatu pesta.

Cukup? Tidak! Seba terus mengajak kita ke barat. Di tengah motif lama, seperti bunga peony (simbol kekayaan), bunga teratai (pengorbanan), dan burung hong (keabadian), Seba memunculkan warna-warni tenun ikat untuk menceriakan cheongsam panjang. Tenunan Uzbekistan itu juga muncul sebagai atasan qipao pendek atau sekadar menjadi bolero. Dengan begitu, Seba sukses menjadikan busana rancangannya sebagai kanvas untuk melukiskan kota-kota kuno di sepanjang Jalur Sutra, yang tak hanya hirup-pikuk oleh jual-beli barang antarbangsa, tapi juga diramaikan pertukaran kebudayaan.

AGOENG WIJAYA

Berita terkait

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

3 menit lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

14 menit lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

20 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Resmi Dioperasikan, Jadi Destinasi Wisata Rohani

46 menit lalu

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Resmi Dioperasikan, Jadi Destinasi Wisata Rohani

Taman doa yang berlokasi di Kawasan Osaka PIK 2 yang menjadi destinasi wisata rohani ini di desain sama persis dengan gereja aslinya di Akita, Jepang.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

48 menit lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

57 menit lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Pelaksanaan UTBK 2024 di Universitas Jambi Diikuti 9.412 Peserta

1 jam lalu

Pelaksanaan UTBK 2024 di Universitas Jambi Diikuti 9.412 Peserta

Universitas Jambi atau Unja menyediakan fasilitas ujian untuk UTBK sebanyak 16 laboratorium dan dilaksanakan dalam dua sesi setiap harinya.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

1 jam lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

KKP Apresiasi Stakeholder Pemanfaatan Ruang Laut

1 jam lalu

KKP Apresiasi Stakeholder Pemanfaatan Ruang Laut

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kepatuhan dan peran aktif mitra Ditjen PKRL dalam penyelenggaraan KKPRL sekaligus sebagai wujud nyata dukungan terhadap keberlanjutan pemanfaatan ruang laut.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

1 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya