Penumpang pesawat mengenakan masker saat tiba di Bandara Internasional Shanghai,(12/06). WHO, kemarin memutuskan meningkatkan status flu babi menjadi pandemi karena virus itu sudah mengancam secara global. Foto: AP Photo/Eugene Hoshiko
TEMPO.CO, London - Sebuah virus mematikan yang berawal dari Timur Tengah pada tahun lalu, pada Selasa, 19 Februari 2013 telah memakan korban keenam. Virus ini diketahui telah beradaptasi untuk menginfeksi manusia tapi masih bisa ditanggulangi dengan pengobatan yang meningkatkan sistem imunitas.
Virus yang masuk golongan Novel Coronavirus (NCov) berasal dari keluarga yang sama dengan virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Saat ini tercatat ada 12 kasus yang dilaporkan dengan korban meninggal keenam kemarin di London.
Ketika diketahui pertama kali menyerang manusia, NCov disebut bisa sampai paru-paru dan menyerang sistem imun semudah virus flu. "Tapi perkembangan terakhir menunjukkan bahwa virus ini bisa tumbuh dengan efisein di sel tubuh dan cepat menginfeksi manusia," kata Peneliti dari Institut Imunobiologi dari Rumah Sakit Kantonal, Swis pada Selasa, 19 Februari 2013. NCov pertama kali diidentifikasi oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada September 2012. Saat itu seorang pria Qatar yang berada di Inggris terjangkit virus ini usai pulang dalam kunjungan ke Arab Saudi. Di Inggris sendiri, tercatat ada empat kasus penyakit NCov. Tapi yang meninggal kemarin, dilaporkan tidak mengunjungi kawasan Timur Tengah. Diduga korban tersebut tertular dari saudaranya.
Yang masih belum jelas hingga saat ini adalah prevalensi virus. Sebab diduga orang yang terjangkit lebih dari 12 karena gejalanya ringan, sehingga kadang terabaikan. "Kami tidak tahu apakah kasus yang muncul hanyalah puncak gunung es," ujar Thiel. Sebab kemungkinan banyak orang yang terjangkit tanpa sadar. "Kami tidak punya cukup kasus untuk memberi gambaran bagaimana varietas gejala yang ada," kata pria yang bekerja sama dengan peneliti gabungan dari Belanda, Swiss, Jerman dan Denmark.
Thiel menguraikan, bahwa meski awalnya virus diduga dari hewan ke manusia, tapi penelitian terakhir menunjukkan bahwa adaptasi di tubuh manusia sangat cepat. Kajian yang dipublikasikan dalam jurnal online mBio, juga menemukan bahwa NCov rentan terhadap pengobatan yang mengandung interferon atau perawatan yang bisa meningkatkan sistem imun. Temuan ini memungkinkan metode perawatan skala besar jika terjadi wabah.