Mengapa Ngemil di Malam Hari Buruk Buat Kesehatan?  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 26 Februari 2013 03:01 WIB

AP/Watson-Guptill , Brandi Simons

TEMPO.CO, Jakarta - Mengkonsumsi semangkuk sereal manis di malam hari kemungkinan berdampak lebih buruk dibandingkan dengan jika mengkonsumsinya di pagi hari. Alasannya, tubuh cenderung mengubah makanan tersebut menjadi lemak, sementara di siang hari makanan itu diubah menjadi energi.

Hasil studi yang dipublikasikan pada 21 Februari 2013 di jurnal Current Biology menemukan bahwa kemampuan tikus untuk mengatur gula darah mereka bervariasi sepanjang hari. Selain itu, mengganggu jam biologis mereka, seperti waktu untuk tidur dan terjaga,, menyebabkan mereka menjadi lebih gemuk. Temuan ini juga menjelaskan mengapa para pekerja shift malam lebih cenderung terkena diabetes dan obesitas.

"Mengganggu jam biologis Anda akan mengganggu metabolisme Anda karena ada kecenderungan untuk menimbun lemak," ujar penulis hasil riset Carl Johnson, seorang kronobiologis di Vanderbilt University seperti dikutip LiveScience. Bahkan, sambung dia, meskipun dengan jumlah kalori yang sama.

Beberapa studi sebelumnya menunjukkan bahwa pekerja shift malam lebih cenderung untuk bertambah berat badannya dan lebih cenderung terkena diabetes. Hasil riset lain juga menunjukkan bahwa tikus (yang merupakan binatang nokturnal) lebih banyak menghasilkan lemak jika mereka makan sepanjang hari, meskipun dengan asupan kalori yang sama. Para ilmuwan menduga bahwa jam biologis memegang peranan penting meskipun persisnya bagaimana masih merupakan misteri.

Hasil temuan riset terbaru ini menunjukkan bahwa ngemil di malam hari bisa berdampak lebih buruk pada orang ketimbang makan di awal waktu, ungkap Johnson. Hasil penelitian ini mengesankan Satchidananda Panda, seorang pakar biologi dari Salk Institute di La Jolla, Calif, yang tidak terlibat dalam riset ini. "Hasil ini untuk pertama kalinya menunjukkan bahwa ada ritme sirkadian dalam sensitivitas insulin pada binatang dan kemungkinan juga terjadi pada manusia," kata dia.

Karena penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ada ritme harian manusia di dalam glukosa darah, meskipun dengan infusi gula yang konstan, para peneliti mencurigai bahwa sensitivitas insulin bertambah dan berkurang sepanjang hari, ujar dia.

LIVESCIENCE | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita terpopuler lainnya:
Gunung Semeru Bukan Untuk Pendaki Pemula

Jangan Andalkan Mi Instan Saat Naik Gunung

Cegah Linglung, Pendaki Amatir Perlu Latihan Fisik

Bayi Caesar Lebih Berisiko Alergi

Tidur Nyenyak Malam Hari Tingkatkan Memori Anak

Cara Terbaik Mengolah Sayuran

Ancaman bagi Pendaki Gunung

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

27 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya