TEMPO.CO, Jakarta - Osteoporosis biasanya identik dengan pria dan perempuan lanjut usia, utamanya setelah menopause. Orang yang menderita osteoporosis akan mengalami penurunan kualitas jaringan tulang sehingga menimbulkan kerapuhan pada tulang. Namun, kini osteoporosis tidak hanya menghinggapi orang tua saja. Orang di usia produktif pun dapat mengalaminya.
Kata dokter spesialis fisik dan rehabiltasi, Nilla Mayasari, penyebab utama osteoporosis adalah perubahan pola hidup serta kurangnya mengonsumsi kalsium. Seperti wanita lifedata-style dengan gaya hidup yang tidak cukup teratur.
"Ada dua penyebab osteoporosis," kata Nilla. "Faktor dari luar, dipengaruhi asupan makanan, dan dari dalam, gangguan hormonal seperti haid tidak teratur."
Selain karena kurangnya asupan kalsium, haid tidak teratur, atau menopause, osteoporosis dapat disebabkan oleh terlalu lamanya mengonsumsi obat corticosteroid, seperti pasien asma. Bisa juga dialami penderita patah tulang. "Akibat patah, tulang tidak pernah lagi digerakkan hingga akhirnya osteoporosis," kata dia.
Agar terhindari osteoporosis kala usia produktif, Nilla menyarankan pencegahan sejak dini. Misalnya, melakukan pemeriksaan berupa pemindaian dengan menggunakan Bone Densitometry. Pemeriksaan ini dapat dilakukan pria dan wanita di atas usia 25 tahun. "Pendeteksian dini sangat penting karena osteoporosis tidak bergejala," kata dia. "Biasanya pasien baru menyadari dirinya terkena osteoporosis ketika tulang sudah patah."
IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI
Baca juga:
Mencegah Ruam Merah akibat Diaper
Makan Sambil Membaca dan Menonton TV Bikin Gemuk
Junk Food Membuat Mood Tambah Memburuk
Tips bila Si Kecil Tak Kunjung Tiba
Banyak Pasien Cek Kanker Hanya Ikut-ikutan Artis
Berita terkait
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?
8 jam lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
15 jam lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
7 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
9 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
9 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
10 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
10 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?
10 hari lalu
Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?
Baca SelengkapnyaPakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau
13 hari lalu
Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDefinisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang
17 hari lalu
Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.
Baca Selengkapnya