Kisah Penjaga Mayat yang Memandikan Nurdin M. Top  

Reporter

Editor

Heru Triyono

Senin, 8 April 2013 21:01 WIB

Ilustrasi Mayat

TEMPO.CO, Jakarta - Gerimis masih menitik sore itu. Mashudi tampak asyik mengisap rokok di rumahnya yang cuma selebar setengah lapangan bulu tangkis. Tepat di samping jendela, ia duduk menghadap halaman yang terdapat jemuran warna-warni. "Maaf, rumahnya sumpek dan gelap," kata pria berusia 67 tahun itu, Ahad lalu, 31 Maret 2013, kepada Tempo, sembari menyeruput kopi.

Mashudi sedang libur. Dirinya belum mendapat panggilan dari Rumah Sakit Bhayangkara TK.I.R. Said Sukanto sejak pagi. Ia adalah penjaga kamar mayat. Pekerjaan itu sudah menjadi bagian hidupnya selama 30 tahun. Meski pensiun sebagai pegawai rumah sakit pada 2002, ia tetap diperbantukan hingga sekarang karena pengalamannya.

Sebelum menjadi penjaga kamar mayat, pria kelahiran Yogyakarta ini merupakan pegawai serabutan sejak 1968. Mulai dari tukang sapu sampai tukang parkir rumah sakit ia jabani. Beberapa tahun kemudian, barulah ia dekat dengan bau formalin dan kapur barus.

Selama menjadi penjaga kamar mayat, segudang pengalaman dirasakannya. Yang paling berkesan, ia mengatakan, ketika dirinya memandikan jenazah dua teroris ternama: Dr Azhari dan Nurdin M. Top, beberapa tahun lalu. Awalnya, ia tidak percaya akan memandikan jenazah mereka, yang selama ini cuma ia bisa lihat di layar kaca. "Jenazahnya sudah membusuk karena sudah berbulan-bulan," ujarnya dengan mimik datar.

Waktu memandikan, tanpa sengaja, pergelangan tangannya terciprat air jenazah Nurdin M. Top. Alhasil, ia mengalami gatal-gatal seminggu, meski sudah memakai sarung tangan. Tapi ia tidak berpikir itu sebuah pertanda jelek atau baik. "Di RS Polri itu penjaganya tidak pernah pakai masker, saya napas lewat mulut biar tidak mual," katanya.

Baginya, memandikan tubuh hancur tak berbentuk sudah bukan hal aneh. Yang paling diingatnya ketika memandikan jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, tahun lalu. Saat itu dirinya terkejut. Bukan karena aromanya yang menyengat hidung. Melainkan keder menyusun bagian tubuh korban yang terpisah. Seperti main puzzle, ia pun menyusun kaki, tangan, dan leher agar sesuai letaknya sebelum dimandikan.

Mayat yang datang di RS Polri, kata dia, tidak pernah mengenal waktu. Meski sudah lelap tertidur di tengah malam, kadang ada saja petugas datang membawa mayat anonim. Kebanyakan yang matinya karena kecelakaan, seperti dilindas truk atau kereta api.

Sore itu, Tempo diajaknya mengunjungi kamar jenazah tempatnya bekerja. Uniknya, Mashudi memiliki "jalan tikus" sendiri menuju kamar mayat. Setiap berangkat kerja, ia selalu melompati pagar tembok samping rumah sakit yang terletak tidak jauh dari rumahnya. Cukup tinggi, sekitar 2 meter. Meski sudah tua, dia masih kuat melompat. Tidak sampai 5 menit, kami telah tiba di belakang kamar jenazah. "Sudah puluhan tahun saya bekerja dengan melompati pagar itu," kata Mashudi, yang memakai kaus dan peci putih, tertawa.

Di dalam kamar mayat itu, ada kereta dorong mayat dan peti mati yang tersusun rapi di pojokan. Kamar jenazah itu dibagi dua. Satu untuk tempat memandikan, dan satu lagi untuk bagian forensik. Pada bagian forensik, ada tempat penyimpanan mayat dan ruangan terbuka berukuran 4 x 4 meter. Menurut dia, ruangan itu juga bisa dijadikan tempat pemandian. "Tidak seram kan?" tanyanya seraya tersenyum.

HERU TRIYONO

Topik Terhangat
Agus Martowardojo || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas

Baca Tempo

Cincin Penghilang Dengkuran
Bocah 14 Tahun Inggris Sudah Tonton Video Porno

Mei, Ivan Gunawan Tawarkan Busana untuk Si Besar

Tip Pakaian Wanita Besar Ala Ivan Gunawan

Berita terkait

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

2 hari lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

3 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

3 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

9 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Koper Hitam Berisi Mayat Ditemukan di Semak Belukar Cikarang Bekasi

10 hari lalu

Koper Hitam Berisi Mayat Ditemukan di Semak Belukar Cikarang Bekasi

Koper berwarna hitam berisi mayat ditemukan warga di semak-semak pinggir Jalan Inspeksi Kalimalang, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

11 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

11 hari lalu

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.

Baca Selengkapnya

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

12 hari lalu

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.

Baca Selengkapnya

Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal di Apartemen Lavande, Kulit Lutut Mengelupas

12 hari lalu

Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal di Apartemen Lavande, Kulit Lutut Mengelupas

Seorang laki-laki bernama Winarman, 54 tahun, ditemukan meninggal di satu unit Apartemen Lavande, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet.

Baca Selengkapnya