TEMPO.CO, New York–Multiple sclerosis (MS) atau sering disebut sclerosis saja adalah penyakit yang merusak saraf di saraf tulang belakang dan otak, serta saraf optik. Sclerosis berarti jaringan parut. Tergantung di mana kerusakan terjadi, gejala ini dapat mencakup masalah dengan kontrol otot, keseimbangan, penglihatan, atau berbicara.
Penyebab sclerosis tetap misterius, tetapi dokter melihat beberapa kejadian mengejutkan. Seperti ditulis oleh Varnada Karriem-Norwood dalam situs kesehatan Web MD, penderita sclerosis banyak terdapat di negara-negara Skandinavia dan Eropa Utara. Daerah-daerah ini jauh dari khatulistiwa sehingga mendapat paparan sinar matahari yang lebih sedikit. Oleh sebab itu, beberapa peneliti percaya bahwa vitamin D (vitamin sinar matahari) mungkin berkaitan dengan penyakit ini.
Penelitian menunjukkan kemungkinan hubungan kekurangan vitamin D dengan gangguan autoimun (pemicu sclerosis). Penelitian menunjukkan bahwa penyakit ini mungkin lebih aktif selama musim panas. Panas dan kelembaban yang tinggi juga dapat memperburuk gejala sementara. Begitu pula suhu yang sangat dingin dan perubahan suhu yang mendadak dapat memperburuk gejala. Selain itu, faktor genetik tampaknya turut berperan.
Penyakit ini setidaknya dua kali lebih umum terjadi pada wanita daripada pria. Jumlah penderita sclerosis tertinggi berada pada berusia antara usia 20 dan 50 tahun. Mati rasa, masalah pendengaran, penglihatan, dan berkurangnya ketajaman mental merupakan gejala penyakit ini. Jika hal itu terjadi, segera pergi ke dokter untuk memastikannya. Semakin cepat terdeteksi maka akan semakin cepat juga diketahui pasti.
Sclerosis membuat sistem kekebalan tubuh penderita menyerang jaringan sekitar serat saraf di otak, susclerosisum tulang belakang, dan saraf optiknya sendiri. Hal ini mebuat penderita kesulitan mengontrol gerakan, ucapan, dan fungsi lainnya.
Untuk mendiagnosis sclerosis, sering dilakukan tes, seperti MRI. Selain itu perlu dikaji riwatan medis si pasien dan dilakukan pemeriksaan neurologis untuk menyingkirkan gejala dari penyebab lain. Lebih dari 90% orang dengan SCLEROSIS memiliki jaringan parut yang muncul pada MRI scan. Selain itu, dibutuhkan pula tes laboratorium untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi lain, seperti HIV atau penyakit Lyme.
Sclerosis tidak dapat diobati. Tidak ada obat khusus sclerosis. Namun, penyakit ini bisa diredakan dengan “memodifikasi obat”. Banyak obat tersedia untuk mengelola gejala sclerosis mengganggu, seperti kejang otot, inkontinensia, dan nyeri.
Kebanyakan penderita sclerosis tetap dapat menjalani hidup normal atau mendekati normal, tidak selalu menyebabkan cacat berat. Namun, mereka hanya akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Berkat obat yang efektif, terapi rehabilitasi, dan alat bantu, penderita slerosis dapat tetap aktif, bekerja, dan melakukan kegiatan yang mereka sukai. Meskipun demikian, kita tetap harus waspada. Deteksi sedini mungkin agar tertangani secepat mungkin.
WEBMD.COM | ANINGTIAS JATMIKA
Topik terhangat:
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca juga:
EDISI KHUSUS Cinta dan Wanita Ahmad Fathanah
13 Tips Berhenti Merokok
Beta UFO: Penggemar UFO yang Serius
5 Menu Sarapan Sehat
Berita terkait
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
1 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
2 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
2 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
3 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
3 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?
3 hari lalu
Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?
Baca SelengkapnyaPakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau
7 hari lalu
Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDefinisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang
11 hari lalu
Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.
Baca Selengkapnya7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi
12 hari lalu
Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.
Baca SelengkapnyaJadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati
18 hari lalu
Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?
Baca Selengkapnya