Salah Kaprah Atasi Cedera Olahraga

Reporter

Selasa, 21 Mei 2013 18:30 WIB

Lionel Messi meninggalkan lapangan setelah mengalami cedera dalam pertandingan antara Barcelona dan Atletico Madrid di Stadion Vicente Calderon, madrid, (13/5). Barcelona menang 2-1, dan menjadi juara La Liga Spanyol 2012-2013. REUTERS/Javier Barbancho

TEMPO.CO, Jakarta-Olahraga mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan, untuk meningkatkan kebugaran dan daya tahan tubuh. Namun, bila dilakukan dengan salah, berolahraga juga berisiko cedera.

Menurut Andi Kurniawan, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, selama ini telah terjadi salah kaprah di masyarakat dalam penanganan cedera. Anggapan umum yang berkembang, bila terjadi cedera harus dipanasi dengan mengolesi balsam, setelah itu diurut. “Padahal ini semakin memperberat dan memperlama waktu sembuh,” ujarnya kepada Tempo, pekan lalu.

Ia menyarankan penanganan RICE atau rest and ice, istirahat dan mengompres dengan es. Jaringan yang cedera harus segera diistirahatkan. Lalu berikan ice atau es, dengan kompres dingin. “Jadi bukan yang panas-panas,” katanya. Pemberian es berguna untuk menyempitkan pembuluh darah pada jaringan yang cedera. Bagian yang cedera disentuhkan dengan ice bag atau bisa juga es dibungkus plastik atau handuk.

Menurut Andi, robekan pada pembuluh darah menyebabkan darah keluar sehingga menimbulkan pembengkakan. Sehingga bila diberikan yang hangat pembuluh darah justru akan semakin terbuka lebar dan membengkak lebih besar lagi.

Es juga berfungsi sebagai anti peradangan. Saat cedera, ada sel-sel dalam tubuh yang keluar, menyebabkan nyeri dan peradangan. Nah, es bisa menekan pengeluaran sel-sel saat peradangan.

Setelah itu, Andi menyarankan pengompresan. Caranya, bebat bagian yang luka dengan kain elastis untuk mencegah terjadinya perdarahan lebih lanjut. Dan terakhir dengan elevasi, yakni dengan mengangkat bagian tubuh yang cedera lebih tinggi dari posisi jantung. “Ini untuk memudahkan aliran darah menjauhi tempat yang luka,” katanya.

Penanganan cedera ini dilakukan dalam tempo 72 jam pertama atau 3 hari sejak terjadinya cedera. Pemberina kompres es selama 15-20 menit diulang 2-3 jam sekali. “Semakin sering dikompres semakin bagus,” katanya.

IQBAL MUHTAROM

Berita terkait

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.

Baca Selengkapnya

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.

Baca Selengkapnya

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.

Baca Selengkapnya

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.

Baca Selengkapnya