Ditemukan Penyebab Pubertas Dini pada Anak

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Jumat, 7 Juni 2013 15:09 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, New York - Para ilmuwan mengatakan mereka telah menemukan gen yang menyebabkan pubertas Prekoks. Pubertas Prekoks adalah keadaan dimana masa pubertas anak terjadi lebih awal pada umumnya, yaitu sekitar umur 9-14 tahun pada anak perempuan dan usia 10-17 tahun pada anak laki-laki.

Gizi, lingkungan, dan status sosial ekonomi, diyakini menjadi penyebab pubertas prekoks, tetapi ternyata peran genetika dianggap yang paling signifikan. Beberapa studi genetik telah menunjukkan bahwa lebih dari 27 persen kasus pubertas dini berasal dari keturunan keluarga.

Dalam rangka untuk mengidentifikasi penyebab genetik pubertas dini, para peneliti melakukan analisis urutan gen dari 40 anggota dari 15 keluarga dengan gen pubertas prekoks sentral. Hasil yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, mengungkapkan bahwa gen MKRN3, yang diteruskan oleh ayah, adalah penyebab pubertas prekoks.

Para peneliti menemukan bahwa empat mutasi gen MKRN3 menyebabkan aktivasi awal hormon reproduksi dan mendorong pubertas. Penelitian lain mengungkapkan zat Bisphenol-A yang merupakan bahan baku pembuatan barang-barang dari plastik dan sering digunakan oleh bayi maupun anak kecil seperti dot atau botol plastik, dapat menstimulus peningkatan kadar hormon estrogen yang pada akhirnya juga dapat memicu terjadinya Pubertas Prekoks.

“Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan kejadian pubertas prekoks yaitu seseorang yang mengalami obesitas, ras Afrika-Amerika, terpapar hormon seksual dari kosmetik ataupun makanan, sedang mengidap suatu penyakit genetik ataupun gangguan metabolik," ungkap Dr Patricia Vuguin, ahli endokrinologi pediatrik di Steven and Alexandra Cohen Children’s Medical Center of New York

Mengalami pubertas dini atau pubertas prekoks dapat menimbulkan stres bagi seorang anak, dan itu juga telah dikaitkan dengan masalah kesehatan di kemudian hari. Satu penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menemukan bahwa anak perempuan yang mulai menstruasi sebelum usia 12 tahun memiliki risiko 23 persen lebih besar untuk mengembangkan penyakit jantung dan risiko 28 persen lebih tinggi meninggal akibat serangan jantung atau stroke.

Pubertas merupakan suatu proses yang alamiah dan pasti dialami oleh semua manusia dimana terjadi perubahan fisik dari tubuh anak-anak menjadi bertubuh layaknya orang dewasa dan telah memiliki kemampuan berproduksi. Proses ini juga menandai peningkatan kematangan psikologis manusia secara sosial yang disebut telah menjadi seseorang remaja.

TIME.COM | ANINDYA LEGIA PUTRI

Berita Lain:
Benarkah Plasenta Bikin Awet Muda?

Pesan Moral buat Calon Pemimpin 2014 Lewat Batik

Fakta-fakta Tentang Masker Kelupas

Berita terkait

Gambaran Kesehatan Remaja Indonesia: 1 dari 4 Stunting dan 1 dari 7 Obesitas

7 September 2020

Gambaran Kesehatan Remaja Indonesia: 1 dari 4 Stunting dan 1 dari 7 Obesitas

Fase remaja merupakan kesempatan kedua untuk memperbaiki kualitas generasi mendatang, setelah tahap balita.

Baca Selengkapnya

Remaja Yogyakarta Rentan Anemia Karena Suka Diet?

13 Februari 2019

Remaja Yogyakarta Rentan Anemia Karena Suka Diet?

Remaja di Yogyakarta ternyata banyak yang melakukan diDet. Makanan yang tidak mengandung gizi seimbang bisa berakibat stunting.

Baca Selengkapnya

Kurangi Angka Kematian Remaja, Ini Saran dari Dokter

25 Januari 2019

Kurangi Angka Kematian Remaja, Ini Saran dari Dokter

Sebagian besar kematian pada remaja karena penyebab yang dapat dicegah, misalnya kecelakaan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Intip Tanda Perubahan Seks Primer dan Sekunder pada Remaja

20 Desember 2018

Intip Tanda Perubahan Seks Primer dan Sekunder pada Remaja

Masa remaja adalah masa di mana perilaku kaum remaja ingin mencoba hal-hal baru. Ini tanda perubahan seks primer dan sekunder remaja.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Mental Dunia, Masalah Jiwa Remaja karena Keluarga

10 Oktober 2018

Hari Kesehatan Mental Dunia, Masalah Jiwa Remaja karena Keluarga

Hari ini dunia memperingati World Mental Health Day atau hari kesehatan jiwa sedunia. Intip salah satu faktor kesehatan jiwa remaja.

Baca Selengkapnya

19 Persen Remaja di Negara Berkembang Hamil Sebelum 18 Tahun

28 September 2018

19 Persen Remaja di Negara Berkembang Hamil Sebelum 18 Tahun

Secara global , 19 persen remaja di negara berkembang mengalami kehamilan sebelum usia 18 tahun. Banyak penyakit seksual yang menghantui remaja.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting, Pentingnya Investasi Kesehatan pada Remaja

17 September 2018

Cegah Stunting, Pentingnya Investasi Kesehatan pada Remaja

Diet banyak dilakukan remaja. Diet membuat para remaja tidak mau mengkonsumsi makanan lebih bergizi.

Baca Selengkapnya

Ini Persamaan Indonesia dan Australia Terkait Gizi Buruk

15 Mei 2018

Ini Persamaan Indonesia dan Australia Terkait Gizi Buruk

Australia dan Indonesia memiliki masalah yang sama dalam hal gizi buruk. Apa saja persamaan masalah gizi itu?

Baca Selengkapnya

Anak Remaja Emosional, Ada Hubungan dengan Otak Bagian Depan

19 Februari 2018

Anak Remaja Emosional, Ada Hubungan dengan Otak Bagian Depan

Remaja adalah makhluk yang emosional. Perkembangan otak bagian depan yang belum sempurna menjadi salah satu penyebab emosi anak remaja belum stabil.

Baca Selengkapnya

Remaja Krisis Percaya Diri, Psikolog: Dukung Secara Emosional

28 Januari 2018

Remaja Krisis Percaya Diri, Psikolog: Dukung Secara Emosional

Media sosial dan tren menciptakan tekanan dan standar bagi remaja yang mengakibatkan krisis percaya diri.

Baca Selengkapnya