Ketahuan Follower, Bos Google Tutup Akun Instagram

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 30 Juli 2013 16:31 WIB

Eric Schmidt. REUTERS/Olivia Harris

TEMPO.CO, Jakarta - Eric Schmidt, chairman Google, diberitakan menutup akun Instagram miliknya ericschmidt1. Ini dilakukan setelah sebuah berita dilansir situs Valley Wag menceritakan bahwa Schmidt mem-follow akun Instagram sejumlah perempuan yang gemar memposting foto-foto berbikini.

"Dia mem-follow akun sejumlah model dan perempuan yang gemar mengenakan bikini," demikian ditulis pengelola situs itu, Sam Biddle baru-baru ini. Orang-orang ini, Sam melanjutkan, berbeda profilnya dengan orang-orang yang akunnya diikuti Schmidt di Twitter @ericschmidt.

"Di Twitter, dia mem-follow kebanyakan pria-pria kulit putih, reporter teknologi, dan perusahaan patungan, yang membosankan," tulis Sam. Tapi di Instagram, Schmidt berubah liar. Sam mencontohkan beberapa akun Instagram, yang diikuti Schmidt, yaitu: @wily_foxx, @marissamontgomery, @alexsandra85, dan @alexianied. Para gadis belia nan molek ini sering memposting foto-foto mereka sedang berbikini di atas kapal atau tempat plesiran. Permintaan konfirmasi dari Google soal ini belum mendapat jawaban.

Jika benar, kabar ini tidaklah mengejutkan. Sebelumnya, koran Inggris Dailymail pernah menulis soal bagaimana Schmidt, 58, yang telah menikah dengan Wendy, 57, tetap berhubungan dengan beberapa perempuan lajang yang tinggal sekitar kawasan Manhattan, New York.

Ketika itu, Daily Mail menulis berita berjudul: "Google CEO and serial womanizer Eric Schmidt spends $15 million on private, no doorman Manhattan penthouse and then has it totally soundproofed."

Berita itu menulis bahwa: "Wendy sebagai istri menerima kesepakatan pernikahan mereka bersifat terbuka," demikian tertulis pada situs berita itu. Untuk memudahkan hubungan dengan kedua perempuan itu, Schmidt dikabarkan membeli sebuah penthouse di kawasan ini seharga US$ 15 juta (sekitar Rp 144 miliar).

Dua perempuan teman dekat Schmidt adalah Lisa Shields, seorang eksekutif hubungan masyarakat di sebuah perusahaan, dan Chau-Giang Thi Nguyen, seorang pianis kelahiran Vietnam. Untuk menjaga privasinya ini, Schmidt tidak mau memiliki doorman (penjaga pintu) dan membuat ruangan di penthouse-nya menjadi kedap suara.

Sebuah berita dari situs Nypost.com juga memberitakan hal senada. Dalam berita berjudul "EXCLUSIVE: Google boss Schmidt spending big bucks on womanizing", sumber media itu mengatakan,"Dia melakukan itu karena tidak ingin dia dan tamunya diketahui kerap mendatangi penthouse itu." Sumber itu menambahkan,"Padahal, semua orang di New York ingin punya penjaga pintu sendiri."

Permintaan konfirmasi dari Google soal ini belum mendapat jawaban.

SAI | BUSINESS INSIDER | BUDI RIZA



Berita Terpopuler:

Jokowi Blusukan: `Pemerintah Kebobolan`

Dipaksa Minta Maaf, Ahok Telpon Haji Lulung

Profil Lulung Lunggana, Bisnis Keras di Tanah Abang

Staf SBY: Blusukan Itu untuk Pengangguran

Tak Tepat, Gugat Ahok dengan UU ITE

Berita terkait

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

9 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

15 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

16 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

16 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

28 hari lalu

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.

Baca Selengkapnya

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

32 hari lalu

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

33 hari lalu

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan

Baca Selengkapnya

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

36 hari lalu

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

40 hari lalu

Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

Presiden Jokowi meminta layanan yang mengintegrasikan administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian - segera selesai.

Baca Selengkapnya

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

49 hari lalu

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.

Baca Selengkapnya