TEMPO.CO, Jakarta -Jalan hidup orang tak pernah ada yang tahu. Awalnya menderita, suatu saat justru bisa meraih kesuksesan. Demikian juga dengan kisah hidup Ahmad Sahroni. Siapa sangka anak penjual nasi Padang di pelabuhan Tanjung Priok bermodal tekad, semangat dan kegigihan meraih sukses.
"Dulu, saya ingin masuk DPR karena melihat gagahnya mereka memakai jas dan dasi. Ternyata, tanpa duduk di parlemen pun hidupnya bisa berkecukupan," kata pria berkulit putih itu dalam peluncuran bukunya berjudu Ahmad Sahroni; Anak Priok Meriah Mimpi. Dalam acara yang berlangsung di Kunstkring Paleis, Menteng, Jakarta Pusat (dulu Buddha Bar), Senin malam, 23 September 2013.
Roni, sapaannya setelah menanggalkan seragam putih abu-abu, memterpakukan nasibnya di kawasan Priok tempat tinggalnya yang kumuh dan miskin. "Saya punya harapan ingin maju. Mungkin bisa saja saya mengikuti jejeak nenek dan ibu sebagai penjual nasi Padang. Teta[i saya bersukur ada sesuatu yang luar biasa yang terjadi dalam hidup saya sehingga saya terhindar menjadi pedagang nasi Padang karena ada orang-orang hebat yang saya temui dalam perjalanan hidup saya," ungkap Roni panjang lebar.
Nenek dan ibunya telah membelokan jalan hidup Roni dan tak membiarkannya larut dalam kerasnya kehidupan Priok. "Uneh dan Mamak (panggilan untuk nenek dan ibunya) selalu mengingatkan saya sholat untuk doa buat keselamatan saya sekaligus membukakan jalan untuk keberhasilan saya. Dan alhamdulillah saya bisa seperti sekarang," kata Roni yang merintis karir dari menjadi supir, bekerja di kapal asing dan beberapa perusahaan hingga kini menjadi pengusaha. Bahkan sekarang, Roni merupakan Ketua Ferrari Owner's.
Buku setebal 131 halaman yang terdiri dari tiga bab ini ditulis oleh Fenty Effendy dengan gaya bahasa yang mengalir, apa adanya dan tanpa menggurui. Bisa jadi Fenty piawai menulis karena dia berkarir sebagai jurnalis di beberapa media Majalah Forum, ANTV, Metro TV dan TV One.
Fenty, merupakan penulis biografi para tokoh yang sudah melahirkan beberapa karya antara lain Titik Balik BIMA ARYA tahun 2013, Buku Karni Ilyas Untuk Berita tahun 2012, lalu Buku Tiga Tahun Untuk Selamanya. Catatan HIPMI 1972-2011 (ditulis bersama Neneng Herbawati), Buku Mereka Bicara JK tahun 2009 dan Buku Agum Gumelar-Jenderal Bersenjata Nurani tahun 2004.
Wanita asal Minang ini juga menjadi periset dan reporter untuk Buku Barack Obama. The Story tahun 2012 yang ditulis oleh wartawan senior The Washington Post, David Maraniss. Dia juga menyunting buku Adrianto Machribie-Setia Kepada Integritas dan Profesionalitas tahun 2011 dan Buku Ibnu Sutowo-Saatnya Saya Bercerita tahun 2008.
"Saya melihat sosok Roni memiliki zig zag kehidupan menarik. Pada dasarnya semua orang adalah kaya. Orang bisa tanpa terkecuali memiliki apa yang dilakukan Roni yaitu kerja keras, tidak gampang menyerah, sabar dan jujur. Sayang, kita kebanyakan lupa bahwa harta itu melekat dalam diri kita," ujar Fenty yang kini akan memfokuskan diri sebagai penulis dan meninggalkan karirnya sebagai jurnalis televisi.
HADRIANI P
Topik Terhangat
Mobil Murah | Senjata Penembak Polisi | Kontroversi Ruhut Sitompul | Guyuran Harta Labora | Info Haji
Berita Terpopuler
Begini Minum Air Putih Cara Baru
Bolehkan Olahraga Angkat Beban Saat Hamil?
Minum Kopi Berlebihan, Bikin Bau Sperma Tak Sedap
Ini 4 Manfaat Infused Water dengan Buah
Ragu Membeli Pangan Olahan? Perhatikan Hal Ini
Berita terkait
Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional
9 hari lalu
Nikson Nababan menggunakan model NIKSON (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.
Baca SelengkapnyaBuku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan
28 September 2023
Rohaniwan yang juga pengajar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Baskara T. Wardaya menulis buku bertajuk Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan.
Baca SelengkapnyaKonsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta
11 Juni 2023
Komunitas Saya Belajar Hidup konsisten berkarya dan menerbitkan buku. Komunitas menulis ini sudah berjalan selama 8 tahun dan menerbitkan 12 buku
Baca SelengkapnyaHari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku
2 Mei 2023
Buku Keajaiban Negeri Emas Zabaj menjelaskan tentang kawasan Asia Tenggara dari sudut pandang pelayar abad 9 dan 10.
Baca SelengkapnyaJelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku
16 Maret 2023
Dua buku perjalanan tersebut berujudul "The SYL Way: The Miracle of Hardworking" dan "The SYL Way: I Love My Job".
Baca SelengkapnyaNU Cabang Tiongkok Luncurkan Buku, Tekankan Pentingnya Santri Belajar ke Cina
7 Februari 2023
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok meluncurkan buku bertajuk "Santri Indonesia di Tiongkok"
Baca SelengkapnyaWartawan Senior Tempo Arif Zulkifli Luncurkan Buku Jurnalisme di Luar Algoritma
28 Januari 2023
Buku itu dibuat, kata wartawan Tempo Arif Zulkifli, untuk mencoba memberikan insight dalam pemberitaan berbentuk reportase.
Baca SelengkapnyaRilis Buku Baru, Bamsoet Hargai Pentingnya Pertemanan
10 September 2022
Pertemanan dan membina jaringan menjadi kunci penting dalam perjalanan karier Bambang Soesatyo.
Baca SelengkapnyaKetua MPR RI Apresiasi Terbitnya Buku 'NKRI Harga Mati'
24 Agustus 2022
Merujuk aspek yuridis, gagasan negara kesatuan merupakan pengejawantahan rumusan sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia
Baca SelengkapnyaPeluncuran Buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya', Penulis: Dia Pemimpin Otentik
15 Juli 2022
Anies Baswedan disebut sebagai pemimpin otentik dalam peluncuran buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya'.
Baca Selengkapnya