Indonesia-Austria Luncurkan Buku Pluralisme Agama

Reporter

Editor

Mustafa moses

Sabtu, 2 November 2013 00:43 WIB

Sejumlah anak membawa obor dalam pawai malam Takbiran di Masjid Al Muhajirin, Kepaon, Denpasar, Bali (7/8). Pawai untuk menyambut Idul Fitri 1434 H itu diiringi dengan gamelan "Blaganjur" yaitu gamelan khas Bali untuk menjalin kerukunan umat Islam-Hindu. ANTARA/Nyoman Budhiana

TEMPO.CO, Wina - Indonesia dan Austria meluncurkan buku berjudul 'Pluralisme Agama dan Kebebasan Beragama'. Buku ini merupakan hasil simposium dan dialog antar agama yang dilaksanakan antar kedua negara.

"Buku ini merupakan puncak dari proses panjang diskusi dari berbagai elemen agama," kata editor buku tersebut, Fatimah Husein, Wina, 1 November 2013.

Pertemuan atau dialog antar berbagai tokoh agama kedua negara, kata Fatimah, sudah dimulai sejak 2008 di Amsterdam, Belanda. Yang kemudian dilanjutkan pada 2009 di Wina, Austria. Lalu di Yogyakarta September 2010.

Setelah itu, ditandanganani pernyataan bersama antara kedua negara soal kerjasama di bidang keagamaan ini. Penandatanganan join statement disaksikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dan Presiden Heinz Fisher.

Setelah itu, beberapa dialog keagamaan juga kembali digelar di Bali pada September 2012 dan Wina Februari 2013. "Kami bekerja dalam tenggat waktu yang singkat untuk menyusun buku ini," ujar Fatimah, yang juga pengajar di IAIN Yogyakarta tersebut.

Editor lainnya, Stefan Hammer mengaku senang diluncurkan buku tersebut. Pasalnya buku itu berisi berbagai tulisan dari beberapa pemikir dan tokoh keagamaan dari kedua negara. "Ini merupakan aset tersendiri bagi buku ini," kata Stefan yang juga profesor Fakultas Hukum Universitas Wina ini.

Beberapa tokoh Indonesia yang turut menyumbangkan tulisannya adalah Azyumardi Azra, Zainal Abidin Bagir, Franz Magnis Suseno, dan Lidya Tandirerung. Dari Austria terdapat beberapa tulisan Ingeborg Gabriel, Albert Groiss, Wolfgang Muller-Frank, dan Martin Rupprecht.

Acara peluncuran berlangsung sederhana di Kedutaan Besar Indonesia di Wina, Austria, yang diisi dengan presentasi dari kedua editor dan diskusi. Turut juga hadir Direktur Jenderal Kebijakan Kebudayaan Kementerian Luar Negeri Austria, Martin Eichtinger dan Duta Besar Indonesia untuk Austria Rachmat Budiman.

Menurut Martin, buku Pluralisme Agama tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah Austria dalam bidang keagamaan. Pemerintah Austria, kata Martin, akan tetap mendorong dilakukannya dialog-dialog keagamaan yang bisa menghasilkan situasi yang damai antar agama. "Semoga apa yang ada dalam buku ini bisa menjadi best practice di masa depan," kata Martin.

TITO SIANIPAR (WINA)

Berita Terpopuler
Penjelasan Garuda Soal Ulah Roy Suryo
Roy Suryo Marah Lagi di Dalam Pesawat
Istri-istri Para Koruptor
Ulah Roy Suryo di Garuda Versi Ajudan

Berita terkait

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

6 jam lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

12 jam lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

14 jam lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

7 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

8 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

10 hari lalu

Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

Nikson Nababan menggunakan model NIKSON (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

10 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

11 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

12 hari lalu

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

12 hari lalu

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman di Teheran setelah ketiga negara mengecam serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya